Pendaki dilarang gelar upacara HUT RI di Puncak Semeru
Merdeka.com - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang para pendaki Gunung Semeru menggelar upacara untuk merayakan HUT Ke-70 Kemerdekaan RI di puncak Mahameru."Para pendaki Gunung Semeru ini hanya diperbolehkan mendaki hingga Kalimati, bahkan kami tidak merekomendasikan upacara HUT Kemerdekaan RI digelar di puncak Mahameru. Cukup dilangsungkan di Danau Ranupane, Ranukumbolo dan Kalimati saja, tidak ada yang boleh menyentuh puncak Mahameru," tegas Kasubag Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Humas Balai Besar TNBTS Khairun Nisa di Malang, Jumat (14/8).Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga melarang para pendaki membuat api unggun karena rawan terjadi kebakaran, sebab saat ini sedang musim kemarau. Pengunjung (pendaki) juga harus membawa sampah masing-masing kembali turun serta tidak menciptakan suasana keramaian.Pihak TNBTS, katanya, juga menyiagakan puluhan petugas yang disebar di masing-masing pos sebagai antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Nanti akan ada petugas SAR dan relawan yang berjaga dan membantu pengamanan serta tim medis," ujarnya.Menyinggung kuota pendaki, Nisa mengatakan khusus pada 15 hingga 17 Agustus nanti dibuka untuk 1.000 orang wisatawan atau hanya 500 orang per hari untuk pendaki, sesuai kuota pendaftaran secara "online" (dalam jaringan).Setelah sempat ditutup karena adanya proses operasi SAR untuk mencari pendaki yang hilang di Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, akhirnya dibuka kembali, Jumat (14/8), setelah tim SAR menemukan pendaki yang hilang.Pembukaan kembali jalur pendakian itu dipastikan setelah Daniel Saroha (31) pendaki Semeru asal Bogor yang hilang berhasil ditemukan, Kamis (13/8 siang.Gunung Semeru merupakan gunung yang paling banyak didatangi pendaki dari seluruh Indonesia pada saat perayaan HUT Kemerdekaan RI yang jatuh pada setiap 17 Agustus. Apalagi, 17 Agustus tahun ini jatuh pada hari Senin dan menjadi momen long weekend.Beberapa hari lalu tiga orang pendaki Gunung Semeru dinyatakan hilang, bahkan satu orang pendaki, yakni Dania Agustina Rahma (19) asal Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan meninggal karena tertimpa batu berukuran besar. Sedangkan korban lainnya adalah Rendika, warga Medan, Sumatera Utara. Rendika mengalami patah tulang dan dirawat di RSSA Malang.Sementara satu pendaki lainnya, yakni Daniel Saroha (31), warga Kampung Bojong Jengkol RT 02/ RW 10 Desa Cilebut Barat, Bogor, Jawa Barat, ditemukan Kamis (13/4) dalam kondisi selamat. (T.E009) (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Halau-Halau bisa jadi pilihan tepat untuk merayakan HUT RI ke-79
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya, Gunung Guntur memiliki misteri yang tersembunyi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaPendakian Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur ditutup sejak 2020
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaErupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaAda 1.015 pendaki di Gunung Bawakaraeng. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah.
Baca Selengkapnya