Pendaki ini bilang tak apa buang sampah di Semeru karena sudah bayar
Merdeka.com - Kelestarian alam di area pegunungan tercemar oleh kelakuan segelintir pendaki. Sampah-sampah yang dibuang sembarangan membuat kondisi alam semakin memprihatinkan. Upaya untuk mengampanyekan kebersihan mulai marak disuarakan komunitas pendaki.
Berbeda dari upaya melestarikan gunung, pernyataan dari salah satu pengguna Facebook ini justru memprihatinkan. Seakan membela diri, pemilik akun bernama Wahyu Martien ini malah mengeluh uang masuk yang mahal serta tak mau disalahkan soal buang sampah sembarangan.
"Ticket ke Semeru per harinya Rp 22.500 x 500 orang per hari. Pendapatan bersih Rp 11.250.000 per hari. Berapa banyak uang yang didapatkan petugas setiap hari. JADI JANGAN SALAHKAN kita kalau ke sana BUANG sampah sembarangan di sana. Karena kita bayar ongkos PETUGAS KEBERSIHANNYA MAHAL. Belum lagi di Perdaya naik jeb nya yang MAHAL @Semeru," demikian dikutip dari akun Wahyu Martien, Jumat (5/6).
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Kenapa Kawah Pulosari dipadati pendaki? Biasanya area ini dipadati pendaki yang trekking atau mendirikan tenda di camping ground.
-
Apa yang dilakukan di gunung? Beberapa di antaranya bahkan menjadi tempat bertapa bagi orang-orang yang mencari berkah, hikmah, atau ilmu.
-
Apa yang membuat pendaki panik di Gunung Dempo? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
Secara terang-terangan, Wahyu menyebut para pendaki sudah diperas secara perlahan oleh pengelola Gunung Semeru. Tak hanya itu, dia menyarankan agar biaya masuk tidak mahal jika tidak mau dikotori.
"Gak gelem (mau) dikotori jangan mahal masuknya. Ini naik gunung bukan ke wahana permainan."
Komentar nyeleneh tersebut lantas dibully oleh para pendaki gunung. Mereka menilai postingan Wahyu sebagai sampah.
"Ini bukan persoalan seberapa besar rupiah yang sudah para pendaki keluarkan tapi lebih mengedepankan seberapa besar kepekaan kita akan tetap lestarinya alam ini. Meski sudah ada petugas kebersihan bukan berarti para pendaki bisa seenaknya aja buang sampah sembarangan di gunung. Mari sama-sama menjadi pendaki yang cerdas, pendaki yang berakal dan pendaki yang selalu menjaga lestarinya alam ini."
Komentar ini lantas mendapatkan banyak tanggapan dari para pendaki lainnya.
"Kalau enggak mau ke Semeru karena bayar mahal, enggak usah naik semeru, gitu aja kok repot," sahut Bara.
"Mahal murah tetap aja nyampah. Mental dan sikap yang meski disadarkan buat pendaki yang membuang sampah sembarangan," tulis Budi menanggapi.
"Ep 22.500 mahal. Menang di wahana permainan berapa? Anakku aja mandi bola Rp 25.000. Tuh yang buat anak-anak. Lo di wahana permainan yang all age lebih mahal lagi lah. Ke water park Rp 55 ribu cuma mainan air. Yang lengkap Studio Trans itu di Bandung Rp 250 ribu 1 orang tuh waktu launching-nya. Sekarang enggak tahu. Naik gunung kok disamain sama ke wahana permainan? Ngelu wong iki," keluh Chie.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendaki menyayangkan pengurusan Simaksi kurang disosialisasikan dan tidak masif kepada publik.
Baca SelengkapnyaPara pendaki panik berlarian saat Gunung Dukono tiba-tiba erupsi hingga mengeluarkan material panas.
Baca SelengkapnyaSejoli di Jember kedapatan berbuat mesum saat berwisata ke air terjun Klungkung Jember. Pengelola geram.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar (pungli) terjadi di pemandian air Sidebu-debu, Berastagi viral di sosial media, pengunjung diminta dua kali bayar.
Baca SelengkapnyaPada video itu tampak empat pemuda berdiri berjejer. Salah satunya membacakan permohonan maaf sambil memegang ponsel.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca Selengkapnya"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaPetugas Pos pendakian Gunung Kerinci mengakui rekaman dalam video itu tetapi sudah lama.
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2022, ada 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara yang melakukan pendakian gunung dan wisata alam di kawasan konservasi.
Baca SelengkapnyaDKI menindak tegas oknum petugas UPS Badan Air yang dengan sengaja membuang sampah ke bantaran kali.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya, Gunung Guntur memiliki misteri yang tersembunyi.
Baca Selengkapnya