Pendaki Meninggal Dunia di Gunung Bawakaraeng Bertambah Jadi 2 Orang
Merdeka.com - Jumlah korban meninggal dunia karena diduga mengalami hipotermia di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bertambah menjadi dua orang. Setelah seorang korban ditemukan tak bernyawa, satu jenazah pendaki lainnya ditemukan di lokasi terpisah.
"Identitas korban meninggal dunia yakni Stiven warga Pallantikan, Gowa, yang ditemukan di pos 7. Satu korban lagi bernama Rian yang ditemukan meninggal di pos 5 Gunung Bawakaraeng," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Tinggimoncong Inspektur Satu (Iptu) Hasan Fadly melalui pesan WhatsApp, Rabu (18/8).
Jasad Stiven, korban yang ditemukan meninggal dunia di pos 7 Gunung Bawakaraeng telah tiba di Puskesmas Tinggimoncong. Sementara jenazah Rian masih dievakuasi tim SAR gabungan.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Siapa pendaki gunung yang tewas di Everest? Pada Juni 1924, sebuah tim ekspedisi melakukan pendakian Gunung Everest. Di tanggal 8 Juni, pendaki gunung asal Inggris bernama George L Mallory dan seorang mahasiswa teknik bernama Andrew 'Sandy' Irvine berangkat meninggalkan tim ekspedisi mereka untuk mecapai puncak. Sayangnya, mereka tidak pernah terlihat lagi dalam keadaan hidup.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Apa yang terjadi jika pendaki jatuh? 'Yang sering naik dan yang sering bikin konten, ini ke bawahnya sangat jauh, bisa sampai puluhan meter. Makanya yang jatuh kami pastikan tidak akan dievakuasi apapun alasannya. Karena apapun alasannya, ini sangat berbahaya,' terang pencinta alam tersebut.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
"Untuk kronologi lengkapnya kami masih kumpulkan agar informasinya tidak simpang siur," ucap Hasan.
Penemuan jenazah kedua itu juga disampaikan Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi. "Satu pendaki yang meninggal jenazahnya sudah dievakuasi di Puskesmas Tinggimoncong. Satu korban lainnya masih proses evakuasi," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Tri Goffarudin menegaskan, mereka sebelumnya sudah mengimbau pendaki agar tidak melakukan ekspedisi di Gunung Bawakaraeng. Alasannya, cuaca ekstrem sedang terjadi di sana.
"Saya selaku Kapolres Gowa bersama seluruh jajaran turut berbelasungkawa. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi," ujar suami penyanyi dangdut Uut Permatasari ini.
Sebelumnya, sekitar 812 orang berasal dari pecinta alam dan organisasi berada di Gunung Bawakaraeng melakukan pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, cuaca mulai tidak bersahabat sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 2021. Sejumlah pendaki mengalami hipotermia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaDua personel Polda Sumatera Barat (Sumbar) jadi korban erupsi Gunung Marapi, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaPadahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaNaila tak bisa melanjutkan perjalanan. Dia pun dievakuasi oleh Tim SAR setempat
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaPendaki Wanita Dievakuasi Usai Tergelincir di Gunung Klabat
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaDia menyebutkan tidak ada peningkatan level saat Marapi mengalami erupsi. Karena saat itu Gunung Marapi mengalami erupsi freatik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca Selengkapnya