Pendaki perempuan tewas saat berendam di air panas Gunung Rinjani
Merdeka.com - Seorang pendaki perempuan asal Palembang, Sumatera Selatan, Ika (26) ditemukan meninggal dunia di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pos Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Mustaan membenarkan tewasnya satu orang pendaki perempuan asal Palembang, Sumatera Selatan itu.
Mustaan memaparkan, korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi mengambang di lokasi pemandian Aik Kalak (Air Panas), tidak jauh dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani pada Senin (9/5) pukul 10.00 Wita.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Sebelum meninggal, Ika dilaporkan menghilang oleh salah satu rekan korban yang mendatangi Pos TNGR, Sembalun, sekitar pukul 18.15 Wita, Minggu malam (8/5)," paparnya.
Lebih jauh Mustaan menerangkan, berdasarkan laporan teman korban, Ika diketahui berendam di Air Panas (Aik Kalak) pada Minggu malam (8/5) sekitar pukul 17.00. Saat itu, korban berendam bersama lima rekan korban yang juga perempuan.
Namun, saat kejadian informasinya korban seperti ditarik dari dalam air, begitu juga dengan rekan korban. Dari lima orang yang berendam empat dapat diselamatkan, sedangkan Ika sudah tenggelam dan tidak berhasil diselamatkan.
"Sempat dicari tapi tidak ditemukan sama rekan korban," katanya seperti dilansir dari Antara.
Mustaan mengaku begitu mendapat kabar itu, pihaknya langsung menghubungi Basarnas NTB, termasuk aparat kepolisian. Saat ini Tim Basarnas bersama kepolisian, TNI, TNGR, dan porter sedang dalam perjalanan menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani untuk melakukan evakuasi terhadap jasad korban.
"Kalau sudah berhasil di evakuasi, nanti tim akan membawa jenazah korban melalui jalur, Senaru yang berada di Kabupaten Lombok Utara," jelasnya.
Diperkirakan jasad korban baru bisa di evakuasi dan nanti malam diperkirakan akan sampai di Pos Senaru, Lombok Utara pada, Selasa pagi (10/5). Mengingat, lokasi Aik Kalak, Danau Segara Anak berada pada ketinggian 2008 meter diatas permukaan air laut (mdpl).
Mustaan memaparkan, korban diketahui mendaki Gunung Rinjani, sejak hari Jumat pagi (6/5) bersama 26 temannya. Namun, korban bersama rekan-rekannya ternyata masuk mendaki ke Gunung Rinjani tidak terigistrasi di Pos TNGR, Sembalun.
"Setelah kita cek buku registrasi, ternyata tidak ada nama korban dan teman-temanya. Kita menduga mereka masuk untuk mendaki Gunung Rinjani tidak resmi atau melalui jalur tikus," jelas Mustaan.
Sementara itu, Humas Basarnas NTB Putu Cakra Ningrat, membenarkan meninggalnya pendaki perempuan asal Palembang itu. Sebelum dilaporkan meninggal, pihaknya mendapatkan laporan kehilangan dari laporan TNGR sekitar pukul 21.00 Wita, Minggu malam (8/5).
"Kita dapat laporan ada pendaki yang hilang, pada Minggu malam. Tetapi pagi hari Senin, sekita pukul 10.00 Wita kita dapat laporan lagi sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," bebernya.
Saat ini tim Basarnas sedang menuju Gunung Rinjani bersama aparat kepolisian, TNGR, dan porter.
"Dari laporan yang kita terima, saat ini tim evakuasi dari Basarnas sudah sampai di Pos dua. Kemungkinan besok pagi baru akan turun menuju Danau Segara Anak untuk mengevakuasi jenazah korban," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya ia ditemukan tak sadarkan diri dengan mulut berbusa di Pos 4.
Baca SelengkapnyaPadahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaSaat dievakuasi kondisi korban masih sadar namun tak tertolong saat tiba di Puskesmas
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi ketika korban bersama rekannya melakukan pendakian di Bukit Anak Dara.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan tubuh korban kulitnya sudah terkelupas, kepala membusuk dan kedua tangannya terlihat daging.
Baca SelengkapnyaPengetatan prosedur ini bercermin dari kejadian atas Yodeka Kopaba yang belakangan diketahui ternyata baru pertama kali mendaki.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaVideo minta tolongnya sempat viral di media sosial, Zhafirah Zahrim meninggal dunia usia dirawat intensif.
Baca SelengkapnyaKeluarga menemukan luka memar di dahi dan leher. Mereka menduga anaknya tewas akibat kejahatan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang mengalami hipotermia dan ditolong oleh pendaki lain.
Baca Selengkapnya