Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendapat Pakar soal Penggunaan Dua Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda

Pendapat Pakar soal Penggunaan Dua Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda Vaksin Massal Nakes di Istora. ©2021 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Ketua Departemen Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan penggunaan vaksin Covid-19 dari merek berbeda belum mendapat rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Baik untuk percampuran dosis pertama dan kedua, maupun untuk dosis ketiga.

"WHO tidak merekomendasikan karena belum ada buktinya," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (12/8).

Tri menjelaskan, cara kerja setiap merek vaksin berbeda. Karena itu, menurut Tri, idealnya vaksinasi Covid-19 dilakukan dua kali dengan vaksin yang sama.

"Misalnya Sinovac dua kali, kalau merek lain ulang lagi dua kali," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Subandrio berpendapat vaksin merek berbeda bisa digunakan hanya untuk dosis ketiga atau booster.

"Yang disarankan sih untuk suntikan pertama dan kedua itu menggunakan vaksin sama. Tapi untuk boosternya bisa dipakai menggunakan merek lain," jelasnya.

Amin menyebut, penggunaan vaksin Covid-19 berbeda untuk dosis pertama dan kedua membutuhkan uji klinik. Saat ini, Indonesia tengah melakukan uji klinik tersebut.

"Jadi memang baru akan ada kajian kecil lah untuk melihat kalau diberikan platform lain apakah efektif atau lebih baik. Kita belum tahu hasilnya," tutur dia.

Senada dengan Amin, Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany menyebut, vaksinasi Covid-19 pada dosis ketiga bisa menggunakan vaksin merek berbeda.

"Sebetulnya kalau namanya vaksin boleh saja gantian, pada periode berikut vaksin lain. Karena pada intinya sama-sama menginduksi tumbuhnya antibodi pada tubuh kita," katanya.

Hasbullah mengakui cara kerja setiap merek vaksin berbeda. Namun, perbedaan cara kerja itu tidak mempengaruhi pembentukan antibodi pada tubuh.

"Booster Moderna boleh-boleh saja karena pada kenyataannya antiobodi yang ditimbulkan dari sebuah vaksin itu mempunyai waktu berkurang. Makin lama makin berkurang sehingga boleh ketika sekian lama dia dibooster dengan vaksin merek lain boleh, enggak harus sama," tutupnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Ketahui Perbedaan Antara Vaksin Polio Suntik dan Vaksin Tetes, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?
Ketahui Perbedaan Antara Vaksin Polio Suntik dan Vaksin Tetes, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Terdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya