Pendapat Pakar soal Penggunaan Dua Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda
Merdeka.com - Ketua Departemen Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan penggunaan vaksin Covid-19 dari merek berbeda belum mendapat rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Baik untuk percampuran dosis pertama dan kedua, maupun untuk dosis ketiga.
"WHO tidak merekomendasikan karena belum ada buktinya," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (12/8).
Tri menjelaskan, cara kerja setiap merek vaksin berbeda. Karena itu, menurut Tri, idealnya vaksinasi Covid-19 dilakukan dua kali dengan vaksin yang sama.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Bagaimana cara kerja vaksin Mpox? Vaksin ini merupakan vaksin turunan dari cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating, artinya tidak menyebabkan virus berkembang biak dalam tubuh.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
"Misalnya Sinovac dua kali, kalau merek lain ulang lagi dua kali," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Subandrio berpendapat vaksin merek berbeda bisa digunakan hanya untuk dosis ketiga atau booster.
"Yang disarankan sih untuk suntikan pertama dan kedua itu menggunakan vaksin sama. Tapi untuk boosternya bisa dipakai menggunakan merek lain," jelasnya.
Amin menyebut, penggunaan vaksin Covid-19 berbeda untuk dosis pertama dan kedua membutuhkan uji klinik. Saat ini, Indonesia tengah melakukan uji klinik tersebut.
"Jadi memang baru akan ada kajian kecil lah untuk melihat kalau diberikan platform lain apakah efektif atau lebih baik. Kita belum tahu hasilnya," tutur dia.
Senada dengan Amin, Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany menyebut, vaksinasi Covid-19 pada dosis ketiga bisa menggunakan vaksin merek berbeda.
"Sebetulnya kalau namanya vaksin boleh saja gantian, pada periode berikut vaksin lain. Karena pada intinya sama-sama menginduksi tumbuhnya antibodi pada tubuh kita," katanya.
Hasbullah mengakui cara kerja setiap merek vaksin berbeda. Namun, perbedaan cara kerja itu tidak mempengaruhi pembentukan antibodi pada tubuh.
"Booster Moderna boleh-boleh saja karena pada kenyataannya antiobodi yang ditimbulkan dari sebuah vaksin itu mempunyai waktu berkurang. Makin lama makin berkurang sehingga boleh ketika sekian lama dia dibooster dengan vaksin merek lain boleh, enggak harus sama," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca Selengkapnya