Penderita Long Covid-19 Mayoritas Pria Perokok yang 'Baperan'
Merdeka.com - Dokter Spesialis Paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Yahya mengatakan, mayoritas penderita long Covid-19 adalah pria. Salah satu penyebabnya, pria memiliki kebiasaan merokok sehingga birisiko mengalami gangguan paru.
"Tentang gender, rupanya laki-laki. Salah satu faktor utamanya yaitu kebiasaan merokok itu juga ikut memberatkan gejala terhadap adanya infeksi Covid-19," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (3/6).
Jika dilihat dari kelompok umur, mayoritas penderita long Covid-19 merupakan lansia dengan komorbid. Misalnya, lansia memiliki komorbid jantung dan paru.
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
-
Apa dampak buruk merokok? Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok merusak kolagen pada kulit, yang mengakibatkan kulit menjadi kusam dan munculnya keriput.
-
Kenapa pria muda di Indonesia mudah terpengaruh merokok? Penelitian dari Bastonus dan Herieningsih (2017) mengatakan bahwa penyebab tingginya jumlah pria muda yang merokok di Indonesia adalah akibat persepsi maskulinitas dan iklan rokok yang sangat mudah dijumpai.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
-
Bagaimana merokok dikaitkan dengan toxic masculinity? Menurut pandangan sosial, seorang pria yang tidak merokok sering kali dianggap kurang mampu menyesuaikan diri dengan norma yang ada dalam pergaulan pria. Hal ini semakin diperparah dengan tekanan sosial yang menganggap merokok sebagai bagian dari identitas seorang pria.
-
Apa pengaruh rokok pada tubuh? Temuan penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih mungkin mengonsumsi makanan yang digoreng dan menambahkan garam serta gula ke dalam makanan mereka. Kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung, tekanan darah, dan risiko terjadinya penyakit kronis lainnya, memperburuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.
Yahya menjelaskan, berdasarkan riset Fakultas Kedokteran Universitas indonesia (FKUI), long Covid-19 terjadi setelah empat minggu terpapar Covid-19 dan dinyatakan negatif. Waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari long Covid-19 pun beragam.
"Ada yang hanya sampai satu bulan, itu pun hanya 53,7 persen. Kemudian ada yang sampai 43,6 persen selama 1 hingga 6 bulan. Kemudian lebih dari 6 bulan itu 2,7 persen," paparnya.
Menurut Yahya, gejala long Covid-19 yang dialami setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala lemas, sesak, nyeri sendi, batuk, anosmia, diare dan nyeri otot.
Dia menambahkan, hingga saat ini, belum diketahui penyebab utama munculnya long Covid-19. Namun, kata Yahya, long Covid-19 disinyalir disebabkan sejumlah hal, di antaranya gaya hidup tidak sehat, komorbid dan kejiwaan tidak stabil.
"Barangkali yang tidak kalah penting aspek kejiwaannya. Mungkin dia baperan (bawa perasaan/mudah tersinggung), kan memang ada faktor titik lemahnya orang ini gampang depresi, gampang nervous. Itu juga menjadi salah satu faktor timbulnya long covid," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pandangan bagi pria yang tidak merokok di Indonesia menyebabkan semakin meningkatnya jumlah perokok.
Baca SelengkapnyaPenyakit kanker paru memiliki dua jenis utama yang bisa dibedakan dari selnya.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini tak hanya bisa menimpa orang dewasa namun juga dapat terjadi pada anak-anak atau bahkan bayi yang baru saja lahir.
Baca SelengkapnyaKanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMarlinda juga tidak menyarankan vape, yang sering digunakan sebagai pengganti rokok lintingan
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaPaparan asap rokok dapat memberikan dampak yang lebih serius bagi anak-anak penyandang disabilitas, terutama pada anak dengan disabilitas.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan persebaran kasus Mpox di Jakarta tahun 2024, terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai berbagai ciri-ciri paru-paru kotor.
Baca Selengkapnya