Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendidikan kebangsaan dinilai ampuh lawan radikalisme

Pendidikan kebangsaan dinilai ampuh lawan radikalisme Upacara bendera 17 Agustus. ©2015 Merdeka.com/Antaranews

Merdeka.com - Pendidikan kebangsaan harus kembali ditekankan di sekolah-sekolah formal. Sebab, pendidikan kebangsaan sejak dini dianggap masih ampuh untuk melawan radikalisme.

"Sekarang, kecenderungan anak-anak remaja untuk menaruh perhatian pada faham radikal memang semakin banyak. Ini terkait dengan pola pendidikan formal yang sangat terbuka dan jika diperhatikan, sekolah-sekolah itu kian minim memberikan pendidikan kebangsaan kepada para siswa, padahal ini penting diajarkan sejak dini," kata pengamat pendidikan, Darmaningtyas, Kamis (8/9).

Dia menjelaskan, pendidikan kebangsaan yang dimaksud bisa berupa diadakannya upacara bendera setiap Senin. Menurutnya, saat siswa menghormati bendera, mengheningkan cipta dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka belajar tentang bagaimana menghargai sejarah bangsa.

"Ditambah pengajaran tentang nilai-nilai pluralism, misalnya di siswa-siwa yang berasal dari suku dan agama yang berbeda," katanya.

Dengan menghargai sejarah bangsanya, maka diyakini para siswa akan memiliki sikap skeptis ketika faham-faham radikal mereka dapat dari internet atau teman mereka. Menurutnya, pengajaran kebangsaan seperti itu masuk dalam kartagori 'hidden kurikulum'.

"Hidden kurikulum ini justru gampang meresap di benak para siswa dibanding kurikulum formal yang diajarkan. Hidden kurikulum itu nilai-nilai yang diajarkan dan sesuai dengan pandangan Indonesia. Yang juga termasuk dalam hidden kurikulum ini adalah nilai-nilai sopan santun, cinta tanah air, kebangsaan dll," jelasnya.

Dia miris dengan kondisi yang terjadi saat ini. Dengan mengatas-namakan otoritas sekolah, keterbukaan dll, sedikit sekolah yang mengajar faham kebangsaan.

"Mereka justru memberikan pemahaman yang sesuai dengan keyakinan atau pemahaman pendiri atau pemilik sekolah, dan mengesampingkan nilai cinta tanah air dan kebangsaan itu. Pemahaman pemilik sekolah itu kadang tidak berakar dari kondisi Indonesia yang pluralis dan mengandung hal-hal yang berbau radikal, meski tidak semua seperti itu," katanya.

Namun demikian, sekolah-sekolah negeri dan swasta yang sudah lama berdiri, menurutnya, relatif masih intens mengajarkan faham kebangsaan sejak dini. Dia menilai, para penilik sekolah yang mengontrol pengajaran di sekolah-sekolah sampai sekarang masih ada tapi kurang berperan optimal.

"Dengan berbagai masalah di atas maka tidak heran jika faham radikalisme cepat menjalar ke siswa-siswa yang masih belia," katanya.

Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi hal itu adalah ketegasan dari pemerintah soal pengajaran-pengajaran radikal di sekolah-sekolah dan imbauan kepada sekolah-sekolah untuk mengajarkan kembali hidden kurikulum.

"Sehingga siswa bisa lebih menghargai sejarah dan berbagai perbedaan Indonesia," katanya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila

Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Baca Selengkapnya
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi

Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Mengingatkan Generasi Muda Meneladani Perjuangkan Pahlawan dan Perkuat Nilai Nasionalisme
Mengingatkan Generasi Muda Meneladani Perjuangkan Pahlawan dan Perkuat Nilai Nasionalisme

Generasi sekarang untuk tidak hanya menghormati tetapi juga meneladani nilai-nilai perjuangkan para pahlawan

Baca Selengkapnya
BPIP Ingin Pancasila Dikenalkan dengan Menyenangkan kepada Anak Muda
BPIP Ingin Pancasila Dikenalkan dengan Menyenangkan kepada Anak Muda

Internalisasi nilai-nilai Pancasila harus diberikan secara bergotong royong

Baca Selengkapnya
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja

Tidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.

Baca Selengkapnya
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan

Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme

Baca Selengkapnya
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Tujuan Upacara Bendera dan Manfaatnya, Penting Dipelajari
Tujuan Upacara Bendera dan Manfaatnya, Penting Dipelajari

Upacara tak hanya kegiatan mengibarkan bendera, ada makna lain yang kuat di dalamnya.

Baca Selengkapnya
JK Soroti Masalah Pendidikan : Zaman Sekarang Guru Pukul Murid Lapor Polisi
JK Soroti Masalah Pendidikan : Zaman Sekarang Guru Pukul Murid Lapor Polisi

JK lantas membandingkan pendidikan zaman dulu dimana guru lebih tegas dalam menegakkan kedisiplinan

Baca Selengkapnya
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka

Wakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.

Baca Selengkapnya
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya