Pendukung menginap di dekat Mako Brimob sampai putusan banding Ahok
Merdeka.com - Sejumlah pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih terlihat menetap di halte sekitar gereja dekat Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok Jawa Barat. Mereka rela menginap di pinggir jalan menunggu kepastian Ahok untuk dibebaskan.
Rizal, warga asal Pluit, Jakarta Utara rela menginap di halte pinggir jalan sekitar Mako Brimob sejak Rabu (10/5) lalu. Ia mengaku pendukung Ahok dan rela menginap sudah lima hari dan rencananya akan terus berdiam di halte tersebut hingga putusan hakim saat banding nanti.
"Saya akan tetap di sini sampai tunggu keputusan hakim dalam banding nanti, saya sih maunya Pak Ahok dibebaskan karena dia itu banyak jasanya untuk mengubah Jakarta menjadi lebih baik seperti sekarang ini, jadi tidak pas lah hukuman pidana yang dijatuhkan kepadanya," ungkapnya saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (14/5).
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Rizal mengaku sudah beberapa kali diusir oleh anggota kepolisian yang berjaga. Sebelumnya pada hari pertama ia ingin menginap persis di depan gerbang Mako Brimob, Kelapa dua namun diusir.
"Pas Hari pertama kita mau nginep di situ tuh depan persis markas," ujarnya sambil menunjuk.
Sama halnya dengan Rizal, Susilowati warga asal Demak, Jawa Tengah juga mengaku telah datang untuk menuntut keadilan di Indonesia. Ia mengaku sengaja datang dari kotanya ingin menuntut agar hakim membebaskan mantan Bupati Belitung Timur itu dari jeratan hukum.
"Saya akan tetap di sini sampai putusan banding Pak Ahok diumumkan," ujarnya.
Ia menambahkan datang ke Jakarta berasal dari panggilan hatinya untuk menuntut keadilan di Indonesia terhadap Ahok. "Kami di sini menuntut agar Pak Ahok dibebaskan dari vonis yang sudah dijatuhi oleh hakim," tutupnya.
Pantauan merdeka.com hingga pukul 11.00 WIB kondisi sekitar Korps Brimob masih sepi dari pendukung Ahok yang berorasi dan pagar kawat juga terlihat dipasang depan gerbang. Arus lalu lintas sekitar pun masih terlihat normal. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut pengakuan emak-emak pro AMIN yang mengatakan naik pesawat dan tidur di hotel mewah saat di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSalah seorang emak-emak mengaku datang menggunakan pesawat ke Jakarta, dan menginap di hotel mewah
Baca SelengkapnyaPengerahkan pasukan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi kedatangan massa demonstran di tengah pembacaan putusan etik terhadap 9 hakim MK.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaSebelum berangkat ke MK, Ganjar beserta tim hukum melakukan doa bersama.
Baca SelengkapnyaKubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaKonsolidasi masih berlangsung hingga malam ini. Apakah akan ada rencana aksi, belum diketahui.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengingatkan pendukungnya agar tidak turun ke jalan saat pembacaan putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (22/4).
Baca Selengkapnya