Penebang kayu sempat hilang terseret arus sungai di Tabanan Dua
Merdeka.com - Dua penebang kayu ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam di Sungai Yeh Ho Banjar Kedampal, Desa Mangesta, Tabanan Bali Kedua korban berasal dari Dusun Tenap, Desa Suco Pangipok Jember Jawa Timur bernama Aziz (33) dan Moh. Saiful (33).
Informasi Tim SAR Denpasar, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (10/2) kemarin sekitar pukul 15.30 sore. Peristiwa itu bermula ketika mereka selesai menebang tiga pohon kayu. Saat kayu mulai dihanyutkan, tiba-tiba kayu gelondongan tersangkut di pohon kelapa yang tumbang ke tengah sungai.
Korban Saipul berenang menghampiri kayu tersebut untuk dihanyutkan. Namun sayang, ketika dia hendak kembali ke pinggir ternyata korban terseret arus. Aziz yang berniat menolong Saipul ikut terbawa arus.
-
Kapan warga Gunungkidul menangkap belalang kayu? Saat musim kemarau, banyak warga Gunungkidul yang berprofesi sebagai petani beraktivitas menangkap belalang karena mereka tidak disibukkan dengan aktivitas pertanian.
-
Siapa yang diduga menebang pohon cengkeh warga Latimojong? Diduga orang yang menebang pohon cengkeh milik warga adalah utusan PT Masmindo Dwi Area (MDA).
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
"Informasi tentang kejadian nahas itu sudah diterima kemarin sore, dari BPBD Tabanan kemudian tim langsung berupaya mencari," ucapnya, Minggu (11/2).
Hari ini, tim SAR gabungan akhirnya menemukan kedua korban. Korban pertama atas nama Azis ditemukan sekitar pukul 09.05 Wita. Selanjutnya selang waktu 25 menit jenazah Moh Saiful ditemukan.
Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Denpasar, Gede Darmada, menjelaskan kronologis penemuan korban.
"Tim SAR gabungan sudah memulai pencarian sejak pagi, dengan penyisiran menggunakan perahu karet dan juga tim penyelam dua orang," ujarnya.
Penurunan tim penyelam pada short ke dua berhasil menemukan korban di kedalaman 4 atau 5 meter. Selanjutnya jenazah keduanya dibawa menuju RSUD Tabanan dengan menggunakan ambulans.
"Selama operasi SAR juga dibantu dari Dit Sabhara Polda Bali, Polair Polres Tabanan, Polsek Penebel, BPBD Tabanan beserta masyarakat," jelas Gede Darmada.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaKetiga pelajar itu hilang berpencar saat berada di perbukitan turut Desa Somosari, Kecamatan Batealit dipicu habis konsumsi kecubung.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca Selengkapnya