Penebas anggota TNI di Buleleng baru keluar dari penjara
Merdeka.com - Polisi belum menangkap pelaku penebasan anggota TNI di Buleleng, Bali. Padahal saksi yang dimintai keterangan telah menyebut dugaan alamat dari pelaku.
Hingga kini korban anggota TNI yang bertugas sebagai Anggota Denma Kodam IX Udayana, Pratu Gede Arya Yasa Mataram (37) warga lingkungan Lumbanan, Sukasada, Buleleng, Bali masih bingung kenapa hanya dirinya yang ditebas. Terlebih dirinya tidak punya masalah dengan para pelaku dan tidak mengenal pelaku.
Sementara dari informasi yang dihimpun di Mapolsek Sukasada menyebutkan, pelaku yang melakukan penebasan itu berinisial C alias Cesper. Cesper pun merupakan residivis yang baru 2 bulan lalu keluar dari LP Tabanan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Kapan tersangka Vina Cirebon mencabut BAP? Sebelumnya, pada pemeriksaan di Polresta Cirebon di mana kedelapan tersangka awalnya mengakui keterlibatan Andi (23), Dani (20), dan Pegi alias Perong (22) yang saat ini masih buron. Namun setelah kasus ditarik ke Polda Jawa Barat, delapan tersangka Rivaldi Aditya Wardana (21), Eko Ramadhani (27), Hadi Saputra (23), Jaya (23), Eka Sandi (24), Sudirman (21), Supriyanto (20), dan Saka Tatal yang masih dibawah umur mencabut keterangan BAPnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
"Kemarin memang kami sempat mencari ke rumahnya, tetapi si cesper ini sudah tidak ada. Si Cesper itu dari Pegayaman, dan memang baru keluar dari penjara di Tabanan," ujar salah seorang anggota Polsek Sukasada.
Sementara dari hasil penelusuran Cesper sempat minum minuman keras di Kafe Sahabat yang jaraknya 700 meter dari lokasi kejadian. Usai minum ditempat itu, pelaku kemudian membeli sebotol tuak yang kemudian diminumnya di Warung Bunga.
"Dia (pelaku) sempat membawa botol minuman berisi tuak ke warung Bunga. Setelah itu, dia minta dilayani oleh waitrisnya. Namun waitrisnya menolak. Dia marah-marah dan berteriak kalau dia itu, seorang pembunuh dari Pegayaman bernama Cesper," sambung pedagang di warung itu.
Mendengar ucapan menyebut nama Desa Pegayaman itulah, Pratu Yasa yang sebelumnya duduk nongkrong di depan warung menghampiri Casper. Saat itu korban bertanya kepada Cesper, apa mengenal Sofi yang tak lain merupakan pecatan anggota TNI. Yang kemudian dijawab Cesper, kenal yang tak lain masih keluarganya.
"Setelah itu saya enggak tau lagi, bagaimana kelanjutnya, kok tiba-tiba anggota TNI itu ditebas," imbuh pedagang di warung itu.
Kapolsek Sukasada Kompol Darmita mengatakan, saat ini Cesper masih sebatas dugaan pelaku. Sebab, sebelum waktu kejadian hingga saat ini pelaku meninggalkan rumah.
"Itu masih dugaan sementara, karena ciri-ciri yang disebutkan saksi mengarah ke nama Casper. Keluarganya mengaku, tidak pernah bertemu, dan benar Ia baru keluar dari Lapas Tabanan," ujar Kapolsek Darmita.
Menurut Darmita, saat ini proses penyelidikan kasus ini menemukan kendala. Ia pun tidak menampik, jika warga di Desa Pegayaman sangat sulit memberikan keterangan lebih dalam asal usul dari Casper. Bukan itu saja, pihaknya juga telah memanggil Sofi (keluarga Casper) untuk dimintai keterangan. Anehnya, kata dia, Sofi justru mengaku tidak mengenal Cesper aplagi memiliki hubungan darah dengan pelaku.
"Semua warga tutup mulut. Mereka mengaku tidak ada yang tahu. Dan tidak pernah melihat. Terus kami mintai keterangan Sofi, Sofi malah marah. Katanya, kok namanya dibawa-bawa oleh pelaku. Sofi tidak memiliki hubungan saudara dengan pelaku. Bahkan Sofi sendiri ingin membantu kami dalam mencari keberadaan pelaku," terangnya.
Untuk mengungkap kasus ini sekaligus menangkap pelaku, lanjut kata dia, Unit Reskrim Polsek Sukasada bekerjasama dengan Satreskrim Polres Buleleng untuk membantu mencari keberadaan Casper.
"Saya belum bisa berkomentar jauh. Karena kasusnya juga sudah diserahkan ke Polres. Dari polsek hanya sebatas membenarkan adanya kejadian dan melakukan olah TKP," pungkas Darmita.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegi Setiawan dinyatakan bebas setelah gugatan praperadilan terkait penetapan tersangka diajukannya dikabulkan majelis hakim pengadilan negeri Bandung.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jawa Barat dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaMomen tim kuasa hukum Pegi Setiawan liburan bersama di sebuah villa di Bandung.
Baca SelengkapnyaUsai dinyatakan bebas, dia langsung menemui keluarga. Ada air mata haru saat Pegi sujud di kaki ibunda.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jawa Barat dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaBegini momen kepulangan Pegi Setiawan disambut warga usai bebas dari penjara.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo pada September 2024 lalu.
Baca Selengkapnya