Penegakan hukum dinilai tak libatkan perempuan dalam penanganan konflik
Merdeka.com - Komisioner Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah berpendapat selama ini kebijakan penegakan hukum selalu menyingkirkan peran perempuan dalam penanganan konflik. Pasca-konflik, perempuan tidak diberikan perlindungan dan juga terjadi impunitas dalam penegakan hukum yang membuat konflik tersebut kembali terjadi.
"Karena kebijakan penanganan konflik tidak selalu melibatkan perempuan. Perempuan dijadikan objek, tidak dilibatkan untuk didengarkan pandangannya seperti apa penyelesaiannya, karena sejumlah konflik Komnas perempuan pantau, sangat jelas mereka punya inisiatif luar biasa," kata Yuniyanti di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, Rabu (23/5).
Yuniyani mengatakan penyelesaian konflik selama ini cenderung terjadi segregasi terhadap korban perempuan. Pengucilan tersebut terjadi dalam hampir semua jenis konflik, dari konflik bersenjata, konflik agama, etnis dan sebagainya, yang perempuan menjadi korban seksual.
-
Bagaimana cara mengatasi dampak perang pada perempuan? Guterres menyatakan bahwa data dan temuan terkini menunjukkan bahwa 'potensi transformatif kepemimpinan dan keterlibatan perempuan dalam upaya mencapai perdamaian' sedang mengalami penurunan.
-
Dampak apa dari perang bagi perempuan? Laporan dari PBB, yang dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (28/10/2024), mengungkapkan bahwa jumlah perempuan yang menjadi korban dalam konflik bersenjata meningkat dua kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Mengapa perempuan terlupakan di tengah perang? Ia juga menyatakan kekhawatiran bahwa dunia seolah melupakan mereka di tengah meningkatnya serangan terhadap hak-hak perempuan serta kesetaraan gender.
-
Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal? Konflik vertikal mengacu pada bentuk konflik atau pertentangan yang terjadi antara tingkatan atau lapisan yang berbeda dalam struktur organisasi atau masyarakat.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Bagaimana konflik vertikal di masyarakat bisa terjadi? Konflik vertikal di masyarakat mencerminkan dinamika kekuasaan dan ketidaksetaraan yang melekat dalam struktur sosial.
"Penyelesaian konflik selama ini cenderung misalnya berakhir dengan segregasi daripada membangun integrasi," kata Yuniyanti.
Karenanya, menurut Yuniyanti, dalam menyikapi konflik perlu kebijakan yang memperhatikan aspek perlindungan, pemulihan, juga penegakan hukum. Dalam penanganan pascakonflik perempuan yang menjadi korban kekerasan perlu dikembalikan dignity mereka, negara harusnya tidak hanya memberikan bantuan ekonomi semata.
Dalam catatan Komnas Perempuan, korban yang kembali ke lingkungannya, selama ini justru menjadi korban kekerasan dari tempat dia tinggal dan keluarganya sendiri.
"Perempuan biasanya yang menjadi satu sasaran di sejumlah wilayah konflik dari kajian global juga biasanya dampaknya sangat clear kekerasan potensial meningkat," kata Yuniyanti.
Momentum 20 tahun reformasi yang juga kelahiran Komnas Perempuan, dijadikan sebagai evaluasi kebijakan yang menyikapi konflik kekerasan terhadap perempuan. Kajian yang dikeluarkan Komnas Perempuan, kata Yuniyanti, diharapkan diharapkan menjadi pedoman bersama.
"20 tahun reformasi ini bagi Komnas perempuan jadi momentum yang sangat penting untuk hasil kajiannya, kajian bersama sebetulnya ya untuk kembali mengreview meevaluasi," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringati Hari Perempuan Internasional, Pemerintah dan PBB Soroti Peran Penting Perempuan dalam Solusi Konflik
Baca SelengkapnyaIni mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mengatakan, angka kekerasan seksual di masyarakat cukup tinggi berdasarkan hasil penelitian.
Baca SelengkapnyaParlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKasus KDRT menurun dalam tiga tahun terakhir, namun polisi menduga angka temuan saat ini bisa jadi belum menunjukkan angka yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca Selengkapnya