Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti Maarif Institute: Kemerdekaan dari Covid-19 Membutuhkan Persatuan

Peneliti Maarif Institute: Kemerdekaan dari Covid-19 Membutuhkan Persatuan Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Tenaga Kesehatan. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana mengatakan, persatuan adalah kunci agar Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi Covid-19. Karena pada akhirnya, upaya pemerintah tidak akan optimal saat masyarakat abai dan tidak mematuhi protokol kesehatan dan menahan diri.

“Kemerdekaan dari Covid-19 membutuhkan syarat mutlak yaitu persatuan. Jika kita bersatu dan Covid-19 sudah mulai terkendali, maka ekonomi akan kembali tumbuh secara pelan tapi pasti,” katanya di Jakarta, Rabu (11/8).

Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil survei LSI, masih ada 36 persen rakyat yang tidak bersedia divaksin. Padahal, salah satu faktor utama penurunan kasus di Jakarta adalah keberhasilan vaksinasi yang sudah lebih dari 80 persen untuk dosis pertama. Data-data juga menunjukkan tingginya kematian didominasi warga yang sama sekali belum mendapat vaksinasi.

Orang lain juga bertanya?

“Untuk itu pemerintah perlu fokus mempersiapkan segala hal untuk mempercepat program vaksinasi, agar segera terbentuk kekebalan kelompok. Anggaran penangan Covid-19 harus diprioritaskan pada penyediaan vaksin, termasuk mempercepat dukungan terhadap program vaksin Merah Putih,” jelasnya.

Selain program vaksinasi, Endang menjelaskan, kesadaran untuk taat terhadap protokol kesehatan harus selalu di perkuat. Demikian pula dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta berbagai kelompok masyarakat.

“Kemerdekaan dari Covid-19 akan bisa dicapai jika seluruh elemen bangsa bersatu menghadapi, sebagaimana kemerdekaan yang kita capai pada tahun 1945 adalah berkat perjuangan bersama-sama seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.

Dia juga meminta semua pihak untuk menghentikan praktik-praktik politisasi terkait penanganan Covid-19 demi kepentingan kelompok. Terutama politisasi menuju Pemilu 2024 yang sudah mulai marak belakangan ini.

“Perlu pula kita merawat akal sehat, agar melihat keadaan tidak selalu dari pandangan negatif yang melahirkan kenyinyiran dan pesimisme. Akal sehat yang tidak mempertentangkan solusi-solusi sains dengan agama dan keyakinan,” tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik Catat Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Jokowi
Survei Indikator Politik Catat Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Jokowi

Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Hampir 80.000 Warga di Jakarta Tercatat Idap HIV AIDS
Hampir 80.000 Warga di Jakarta Tercatat Idap HIV AIDS

Meski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penemuan Kasus Mycoplasma Pneumonia dan Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Agar Kembali Menggunakan Masker
FOTO: Penemuan Kasus Mycoplasma Pneumonia dan Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Agar Kembali Menggunakan Masker

Dinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.

Baca Selengkapnya
LSI: Jumlah Pemilih Jakarta ke TPS Tinggi, Tapi Terbuka Peluang Coblos Semua Kandidat
LSI: Jumlah Pemilih Jakarta ke TPS Tinggi, Tapi Terbuka Peluang Coblos Semua Kandidat

Terkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Turun, Bawaslu Minta Semua Pihak Evaluasi
Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta Turun, Bawaslu Minta Semua Pihak Evaluasi

Bawaslu menyebut, menurunnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta harus menjadi refleksi bersama.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya