Peneliti Sebut Hasil Rapid Test Masih Harus Diuji PCR
Merdeka.com - Pemerintah saat ini sudah menerapkan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi seseorang terpapar virus corona (Covid-19). Menurut Reaserch Fellow, A-Star Singapore atau Peneliti Bioteknologi Samira Husen Alamudin tes tersebut belum terjamin keakuratan untuk menditeksi virus ada di dalam tubuh.
"Rapid tes ini mendeteksi anti bodi dalam tubuh, sehingga menghasilkan sebagai respon atas infeksi virus. Jadi tidak mendeteksi virus, tapi respon tubuh, nah respon tubuh ini antibodi, biasanya bisa dideteksi setelah 3 hari atau 7 hari setelah terinfeksi," kata Samira dalam diskusi dengan tema 'Covid-19 ujian kebersamaan kita' di Jakarta, Sabtu (21/3).
Dia mengatakan alat yang lebih akurat untuk mendeteksi virus corona yaitu dengan menggunakan PCR atau Polymerase Chain Reaction. Pemeriksaan tersebut, yaitu memeriksa spesimen dari swab tenggorokan dan mulut dapat lebih akurat mengetahui DNA virus dalam tubuh.
-
Bagaimana cara meningkatkan deteksi dini HIV di Indonesia? 'Selain itu, tes HIV mandiri menggunakan Oral Fluid Test juga diperkenalkan untuk meningkatkan deteksi dini,' tambahnya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Bagaimana cara melihat virus? Ukuran dan bentuk virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Jadi kalau dilihat dari akurasinya PCR akurasi jauh lebih tinggi, butuh waktu," ungkap Samira.
Namun dia menilai, rapid tes tersebut baik digunakan untuk mendeteksi dini dengan hasil yang cepat. Dia mengatakan tidak sampai 10-15 menit, hasil sudah didapat.
Kemudian, dia juga menjelaskan pasien yang sudah mendapatkan hasil negatif dari rapid tes sebaiknya menunggu terlebih dahulu 7 sampai 10 hari ke depan. Selanjutnya, kata dia, jika hasilnya positif, pasien tersebut pun harus dipastikan kembali dengan PCR.
"Hasil rapid tes ini, "orang ini pernah terpapar" tapi terpaparnya kapan dan apakah virus ini masih aktif, ini harus dilakukan berkelanjutan," jelas Samira.
"Kalau positif, hasilnya 'oh tubuh orang ini pernah terinfeksi" tapi apakah orang ini sudah sembuh atau belum harus dideteksi dengan PCR," tambah Samira.
Tetapi dia menilai pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah baik untuk melakukan hal tersebut. Namun masyarakat kata dia harus paham bahwa tes tersebut adalah bukan diagnosis.
"Ya ini langkah yang bagus, tetapi bukan untuk diagnosis tapi ini untuk screening awal. Jadi bagus," ungkap Samira.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaQuick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara
Baca SelengkapnyaHadi Thahjanto menilai, anggapan lonjakan suara PSI yang tak lazim hanya spekulasi.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaDPR sebelumnya mengimbau kepada KPU untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI dengan penghitungan secara manual.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca Selengkapnya