Peneliti senior: Lembaga survei pemanipulasi harus dipenjarakan!
Merdeka.com - Peneliti senior Rustam Ibrahim menilai tidak mungkin hasil hitung cepat (quick count) dua 'kelompok' lembaga survei dalam Pilpres 2014 sama-sama benar. Sebab, keduanya mempublikasikan perbedaan hasil yang sangat mencolok.
"Jadi kalau ada perbedaan dua kelompok lembaga survei harus dicari mana yang benar mana yang salah," kata Rustam yang juga Ketua Badan Pengawas LP3ES lewat pernyataan di lama akun Facebook-nya, kemarin.
Untuk lembaga survei yang yang terbukti secara sengaja memanipulasi hasil quick count, Rustam menyerukan, agar mereka tidak hanya harus dikecam atau dibubarkan, "tapi yang bertanggung jawab juga harus dipenjarakan."
-
Mengapa quick count penting dalam Pemilu? Quick count dapat memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu sebelum real count selesai. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan politik dan mengantisipasi kemungkinan konflik atau kontroversi.
-
Mengapa manipulasi data pemilih bahaya? Masalah dengan data pendaftaran pemilih hampir pasti akan menyebabkan pemilih yang memenuhi syarat diberikan apa yang disebut 'surat suara sementara,' yang memungkinkan mereka untuk memberikan suara sambil memeriksa ulang kelayakannya. Surat suara seperti ini, yang merupakan bagian standar dari semua pemilu, menimbulkan kompleksitas tersendiri, terutama jika surat suara tersebut harus digunakan dalam jumlah besar, karena akan menunda penghitungan akhir dan dapat membuka peluang untuk mengajukan gugatan ke pengadilan atas surat suara individual.
-
Siapa yang melakukan quick count? Quick count adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan hasil pemilu dengan cepat berdasarkan sampel suara.
-
Apa itu Quick Count? Quick Count atau hitung cepat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mulai dipublikasikan, Rabu (14/2) pukul 15.00 WIB.
-
Siapa yang merilis hasil Quick Count? Beberapa lembaga survei mulai melansir pergerakan Quick Count Pilpres 2024.
Menurut Rustam, memanipulasi hasil quick count merupakan kejahatan besar karena telah berupaya mencuri suara rakyat, mencederai demokrasi dan menyebabkan kebenaran dan obyektivitas ilmiah yang menjadi landasan riset telah didelegitimasi.
"Dalam soal lembaga quick count saya berpegang pada hasil lembaga yang menurut saya paling independen dalam soal keuangan, yaitu Litbang Kompas, kemudian lembaga-lembaga lain yang hasilnya tidak berbeda dengan hasil Litbang Kompas tersebut," ujar dia.
Topik pilihan: Pilpres | Quick Count Pemilu 2014 | Rekapitulasi KPU
Peneliti yang pertama kali memperkenal quick count pada Pilpres 2004 itu menjelaskan, dalam sejarah dua pilpres sebelumnya, 2004 dan 2009 tidak pernah ada perbedaan hasil antara quick count dan real count KPU di luar batas kesalahan (margin of error).
"Jadi kalau angka KPU 2014 berbeda dengan hasil quick count, maka hasil KPU layak dipertanyakan. Memang yang resmi KPU, tapi pengalaman saya di masa Orde Baru, yang resmi belum tentu benar," kata Rustam.
"Semoga hasil KPU tidak akan berbeda signifikan dengan hasil quick count, karena jika curang, taruhannya akan terlalu besar," ujarnya.
Seperti diketahui, hasil quick count dua kelompok lembaga survei menunjukkan hasilnya yang sangat berbeda. Mayoritas atau 8 lembaga survei yang selama ini dikenal kredibel memenangkan Jokowi-JK, sementara 4 lembaga survei yang ditayangkan tvOne dan MNC Grup mengunggulkan Prabowo-Hatta.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaLembaga survei yang manipulasi data tidak akan dipercaya oleh kliennya dan bakal berumur pendek.
Baca SelengkapnyaQuick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara
Baca SelengkapnyaKasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menggelar evaluasi hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan perbedaan data tersebut.
Baca Selengkapnyaada dugaan penentuan ratusan ribu DPT itu dilakukan atas persentase kesepakatan lobi-lobi.
Baca SelengkapnyaMetode ini menggunakan sampel suara yang diambil dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) untuk kemudian dihitung secara cepat.
Baca SelengkapnyaPeneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad buka-bukaan cara kerja lembaga survei
Baca SelengkapnyaTujuh anggota Penyelenggara Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur yang terdiri dari ketua hingga anggota didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum
Baca SelengkapnyaEnam PPPLN tidak dipenjara sementara satu dijebloskan ke rutan.
Baca Selengkapnya