Peneliti Terorisme: Pelaku Bom di Kertasura Pemuda Labil Terpengaruh Radikalisme
Merdeka.com - Peneliti terorisme UI Ridlwan Habib menyebut pelaku bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura tidak memiliki kaitan dengan jaringan teroris lain. Dia menyebut pelaku masuk dalam kategori milenial Lone Wolf.
"Serangan itu dilakukan oleh remaja yang tidak memiliki kaitan langsung dengan jejaring lama, istilahnya Milenial Lone Wolf," ujar Ridlwan kepada Liputan6.com, Selasa (4/6/2019).
Menurut Ridlwan, Lone Wolf adalah sebuah istilah bagi pelaku bom yang beraksi sendirian dan termotivasi secara individual. "Pelaku bisa termotivasi karena media sosial maupun situs-situs yang pro terhadap terorisme," kata dia.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Mengapa kejahatan massal terjadi? Bukti adanya kekejaman di dunia tidak secara langsung membuktikan bahwa manusia jahat secara inheren. Sebaliknya, psikologi sosial sering kali mengabaikan konteks sosial yang lebih luas. Menurut para peneliti, sifat otoritarian yang menghasilkan kekejaman massal biasanya muncul dalam masyarakat yang kompleks.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
"Dari pengakuan beberapa saksi mata, pelaku bahkan ragu-ragu mendekat. Ini sangat amatir. Pemuda labil yang terpengaruh faham radikalisme yang salah," tambah Ridlwan.
Ridlwan menjelaskan empat ciri mengapa tindakan teror itu dia sebut Milenial Lone Wolf. Pertama lantaran jenis bom yang sangat amatir, dengan bahan low explosive dari ramuan mercon yang diikat diperutnya. "Pelaku bukan perakit bom yang berpengalaman," ujarnya.
Yang kedua, dari pemilihan waktu, yakni meledakkan diri di malam hari. Menurut Ridlwan, pilihan waktu tersebut memperlihatkan pelaku ketakutan hingga mencari waktu yang paling sepi.
Ciri yang ketiga adalah sasaran, yakni Pos Polisi Kartasura yang lokasinya sangat dekat dengan rumah pelaku. "Bahkan dengan berjalan kaki bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Ini membuktikan serangan tidak terencana dengan baik," katanya.
Ciri yang keempat adalah jenis bom yang sama sekali tidak mematikan. Bom itu hanya bisa mematikan sasaran jika pelaku memeluk target.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatra Utara menerapkan Criminal Profiling kepada tiga pelaku begal yang sedang menjalani proses penahanan di Mapolrestabes Medan.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaMeniru Gim Perang, Ini Peran 3 Pemuda Pelaku Penembakan Sopir Pakai Airsoft Gun di Tol Sidoarjo
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaDensus menangkap HOK saat hendak membuang bahan peledak yang telah dibelinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran yang melukai Rifqi itu terjadi di kawasan Pondok Aren, Minggu dinihari (26/11) sekira pukul 04.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca Selengkapnya