Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti: Vaksin Covid-19 Mungkin Tidak Bermanfaat untuk Pandemi Sekarang

Peneliti: Vaksin Covid-19 Mungkin Tidak Bermanfaat untuk Pandemi Sekarang Covid-19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio memprediksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh lembaganya saat ini mungkin tidak bermanfaat untuk pandemi sekarang. Sebab, proses penelitian vaksin tersebut baru selesai beberapa bulan mendatang.

"Selesainya research vaksin ini mungkin beberapa bulan mendatang di mana pandemi sebagian besar sudah selesai," kata Amin, Rabu (22/4).

Kendati demikian, ia tetap bersikukuh melanjutkan pengembangan vaksin Covid-19. Ia yakin, vaksin akan bermanfaat untuk mencegah atau mengantisipasi pandemi akibat coronavirus berikutnya.

Keyakinan Amin bukan tanpa alasan. Jika menilik kembali kasus yang terjadi beberapa tahun belakangan, virus corona memang terus bermutasi. Setidaknya sudah sebanyak tiga kali, terhitung sejak 2003.

"Kita musti lihat saat ini virus corona sudah tiga kali bikin gara-gara. Pertama SARS, Mers-CoV, SARS CoV-2. Kita antisipasi mungkin nanti terjadi lagi," ujarnya.

Amin melanjutkan, bukan tidak mungkin virus corona akan terus menjadi problem ke depannya. Sebab, virus corona terdeteksi cukup banyak di tubuh hewan. Sementara itu, saat ini interaksi manusia dengan hewan liar semakin tinggi.

"Sehingga kemungkinan ke depannya jadi pandemi berikutnya corona virus juga. Nah kalau kita tidak mengembangkan kemampuan bikin vaksin, maka kita akan tergantung dari luar negeri," jelasnya.

Bila Indonesia bergantung pada vaksin yang diproduksi negara lain, maka masalah wabah yang mungkin akan terjadi di masa mendatang sangat sulit ditangani. Selain karena RI mengalami keterbatasan anggaran, negara lain tidak mungkin mendistribusikan dosis vaksin sesuai kebutuhan.

"Saya kasih hitungan ini berkali-kali, kalau kita harus mengimunisasi saja dari separuh penduduk Indonesia katakanlah 150 juta orang. Satu orang harus diimunisasi 2 kali, berarti kita butuh 300 juta dosis. Tidak ada pabrik yang bisa mensuplai sekaligus 300 juta dosis. Karena kapasitas produksi vaksin di dunia ini sekitar 8 juta dosis per minggu," terangnya.

"Nah misalnya Indonesia berhasil negosiasi oke lah, Indonesia saya kasih dosis 1 juta per minggu, tapi kita butuh 300 juta. Berarti kita butuh 300 minggu atau 6 tahun untuk menyelesaikan masalah virus," sambungnya.

Karena itu, Amin menegaskan, Indonesia harus bisa mengembangkan dan memproduksi vaksin Covid-19 sendiri. Indonesia tidak boleh bergantung pada sumber daya negara lain.

"Kita pakai kemampuan sendiri, kita pakai peneliti sendiri, pabrik sendiri. Sehingga saat kapan pun kita butuhkan, kita siap," kata dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela

Proyek Abadi Blok Masela sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya