Penelitian Booster Vaksin Covid-19 Ditargetkan Selesai Akhir 2021
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penelitian booster vaksin Covid-19 masih berjalan. Penelitian ini dilakukan lembaga penelitian bersama ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).
"Itu penelitian masih berjalan diharapkan di akhir tahun bisa selesai," katanya dalam konferensi pers, Selasa (26/10).
Penelitian ini untuk melihat kombinasi vaksin Covid-19 yang paling baik. Apakah booster harus sama dengan vaksin dosis satu dan dua ataukah kombinasi dengan jenis vaksin lain.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
Seperti dosis satu dan dua menggunakan Sinovac, sementara dosis ketiga menggunakan AstraZeneca atau Pfizer.
"Demikian juga dengan AstraZeneca. Apakah AstraZeneca dan AstraZeneca ketiga AstraZeneca atau ketiga Sinovac dan Pfizer," sambungnya.
Menurut Budi, jika hasil penelitian telah selesai, pemerintah segera membuat kebijakan booster vaksin Covid-19 untuk tahun 2022. Berkaca pada situasi global, sudah ada tujuh negara yang memberikan booster kepada warganya.
"Sesuai syarat WHO, ini akan diberikan ke kalangan masyarakat yang berisiko tinggi dan juga mengalami defisiensi imunitas yaitu berisiko tinggi adalah nakes dan lansia. Nakes sudah jalan. Sedangkan masyarakatnya yang masuk dalam kategori terganggu imunitasnya adalah masyarakat yang terkena cancer," paparnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah belum memutuskan pemberian booster vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis tahap tiga terkait booster oleh para produsen vaksin.
Selain itu, pemerintah juga menunggu publikasi ilmiah Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengenai hasil monitoring studi booster dan rekomendasi ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).
"Kita tunggu rekomendasi WHO dan para ahli tentang bagaimana langkah terkait booster ini," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya