Penelitian: Golongan Darah O atau B Miliki Risiko Rendah Kena Covid-19
Merdeka.com - Dua penelitian terbaru menemukan bahwa orang dengan golongan darah O atau B memiliki risiko lebih rendah terkena virus corona dan tidak mengalami sakit parah ketika mereka terinfeksi COVID-19.
Salah satu studi baru di antaranya secara khusus menemukan bahwa pasien COVID-19 dengan tipe darah O atau B menghabiskan lebih sedikit waktu di unit perawatan intensif daripada rekan mereka dengan Tipe A atau AB.
Mereka juga cenderung tidak membutuhkan ventilasi dan cenderung tidak mengalami gagal ginjal.
-
Mengapa cuci darah penting untuk pasien gagal ginjal? Prosedur ini penting untuk pasien dengan gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Renal Disease, ESRD), yang tidak memiliki pilihan lain selain transplantasi ginjal atau hemodialisis untuk bertahan hidup.
-
Kenapa hemodialisa dibutuhkan? Hemodialisa adalah perawatan yang melibatkan penyaringan limbah dan air dari darah menggunakan mesin khusus yang berfungsi sebagai ginjal buatan. Proses ini membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan mineral penting dalam darah, seperti kalium, natrium, dan kalsium.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Menjaga kesehatan ginjal adalah langkah penting untuk mencegah penyakit ginjal dan memastikan fungsi ginjal tetap optimal.
-
Siapa yang bisa membantu mengatasi kondisi kesehatan ginjal? dr. Irman Firmansyah SpPD, FINASIM, SH, MH dari RS EMC Pekayon dapat membantu memberikan tindakan yang diperlukan terkait kondisi kesehatanmu.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk pasien gagal ginjal kronis? Apabila penyakit ginjal sudah tahap akhir alias gagal ginjal kronis, maka tidak bisa lagi diperbaiki, yang bisa dilakukan adalah mengganti fungsi ginjal menyaring dan membuang racun dengan cuci darah alias hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal.
Dua studi baru yang diterbitkan di jurnal Blood Advances pada 14 Oktober lalu itu menguatkan penelitian sebelumnya mengenai darah tipe O, di mana orang dengan golongan darah O atau B tidak mengalami sakit parah ketika terinfeksi COVID-19.
Pada peneliti di Universitas British Columbia, Kanada, mengamati 95 pasien COVID-19 yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver, antara Februari hingga April.
Mereka menemukan bahwa pasien dengan golongan darah O atau B rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih sedikit di unit perawatan intensif dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A atau AB.
Kelompok dengan golongan darah A atau AB tinggal selama 13,5 hari di ICU. Namun, para peneliti tidak melihat adanya hubungan antara golongan darah dan lama pasien dirawat di rumah sakit.
Namun, mereka menemukan bahwa hanya 61 persen pasien dengan golongan darah O atau B yang membutuhkan ventilator, dibandingkan dengan 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB.
Sementara itu, pasien dengan tipe A atau AB juga lebih mungkin membutuhkan dialisis, prosedur yang membantu ginjal menyaring racun dari darah.
"Pasien dalam dua golongan darah ini mungkin memiliki peningkatan risiko disfungsi atau kegagalan organ akibat COVID-19 dibandingkan orang dengan golongan darah O atau B," para penulis penelitian menyimpulkan. Seperti dikutip Antara, Minggu (18/10).
Sebuah studi lain pada bulan Juni menemukan hubungan serupa: pasien di Italia dan Spanyol dengan golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah dari infeksi virus corona yang parah dibandingkan dengan pasien dengan golongan darah lain.
Studi baru kedua itu menemukan bahwa orang dengan golongan darah O mungkin berisiko lebih rendah terkena virus korona dibandingkan orang dengan golongan darah lain.
Tim tersebut memeriksa hampir setengah juta orang di Belanda yang dites COVID-19 antara akhir Februari hingga akhir Juli. Dari sekitar 4.600 orang yang dites positif dan melaporkan golongan darah mereka, 38,4 persen memiliki darah tipe O.
Itu lebih rendah dari prevalensi tipe O pada populasi 2,2 juta orang Denmark, 41,7 persen, sehingga para peneliti menentukan bahwa orang dengan golongan darah O telah terhindar dari infeksi secara tidak proporsional.
"Golongan darah O secara signifikan dikaitkan dengan penurunan kerentanan," tulis para penulis.
Secara umum, golongan darah Anda bergantung pada ada atau tidaknya protein yang disebut antigen A dan B di permukaan sel darah merah, sifat genetik yang diwarisi dari orangtua. Orang dengan darah O tidak memiliki antigen.
Beberapa penelitian lain sebelumnya juga menyimpulkan hal yang sama. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Masing-masing darah pun mempunyai tipe dan karakteristik yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBiar makin paham, intip beberapa fakta menarik tentang golongan darah O berikut ini!
Baca SelengkapnyaPemilik golongan darah O mungkin memang memiliki beberapa kelebihan tertentu, tetapi tidak dapat disimpulkan bahwa mereka secara keseluruhan jarang sakit.
Baca SelengkapnyaMengetahui golongan darah Anda dan memahami implikasinya dapat memberikan manfaat besar dalam situasi medis darurat.
Baca SelengkapnyaSetiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaGolongan darah AB memiliki ciri khas unik yang membedakan dengan jenis golongan darah lainnya.
Baca SelengkapnyaKenali perbedaannya untuk menemukan perawatan yang tepat.
Baca SelengkapnyaCuci darah merupakan salah satu metode pengobatan ginjal stadium akhir yang bisa menjadi cara memperpanjang usia pasien.
Baca SelengkapnyaGolongan darah A wanita memiliki risiko tinggi terhadap beberapa penyakit.
Baca SelengkapnyaFakta menarik tentang golongan darah tidak hanya terbatas pada aspek medis, tetapi juga berkaitan dengan kepribadian dan budaya.
Baca SelengkapnyaDiet rendah garam sangat bermanfaat bagi beberapa jenis penyakit seperti darah tinggi, jantung, dan penyakit ginjal.
Baca SelengkapnyaMenurunkan berat badan bisa dilakukan dengan efektif dengan memerhatikan faktor golongan darah seseorang.
Baca Selengkapnya