Penelepon gelap kerap ganggu Unit Reaksi Cepat Pengaspal Siak
Merdeka.com - Unit Reaksi Cepat (URC) yang dibentuk Dinas Pekerjaan Umum Pemerintahan Kabupaten Siak memiliki beban untuk mengaspal setiap hari. Tugasnya, merespon siapa saja yang memberikan informasi tentang adanya jalan rusak di daerah setempat, untuk segera diperbaiki.
URC siaga setiap waktu dengan menyebar nomor telepon genggam untuk dihubungi, bagi siapa saja yang melihat adanya jalan aspal yang rusak. Meski sering mendapat informasi dan langsung ditindaklanjuti, namun tak arang mereka dikerjai penelepon gelap yang iseng memberikan informasi sesat atau yang tidak benar.
"Biasanya masyarakat akan menelepon Dinas PU Tarukim yang memberikan informasi jalan rusak di sebuah lokasi. Kemudian, akan ada tim survei yang turun lapangan menuju ke lokasi tersebut. Tapi kadang kala ada juga yang iseng setelah tiba di lokasi, tidak ada jalan yang rusak," ujar Bupati Siak, Syamsuar kepada merdeka.com, Sabtu (2/9).
-
Bagaimana Pertamina memastikan proyek selesai tepat waktu? 'Pakta Integritas ini adalah langkah yang baik, Kejaksaan RI akan fokus pada tugasnya mengawal penyelesaian pembangunan PSN. Kita tahu pentingnya PSN ini, mari kita kawal penyelesaiannya, kita harus berupaya proses PSN Terminal LPG Bima dan Kupang dapat selesai tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran, karena manfaatnya sangat luar biasa bagi masyarakat,' tutur Katarina.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Bagaimana proses pembangunan jalan tol pertama? Begitu idenya diterima dan mendapatkan izin dari pemerintah, Puricelli memulai proses konstruksinya yang berhasil diselesaikan daam waktu 15 bulan. Tercatat tepat di tangga 21 September 1924, jalan tol pertama ini resmi dibuka di kota Lainate yang sekaligus menjadi jalan tol pertama di dunia.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan penggalian dimulai? Penggalian yang telah berlangsung sejak Oktober 2022 masih berlangsung hingga saat ini.
-
Kapan masa tugas Pantarlih? Untuk masa tugasnya, Pantarlih akan mulai bekerja mulai tanggal 24 Juni hingga 25 Juli 2024.
Syamsuar membeberkan, nomor telpon call center yang disebar tersebut yakni 082329837744. Nomor tersebut online 24 jam, untuk masyarakat maupun kalangan yang menemukan jalan rusak. Dinas PU Siak memiliki stok aspal yang digunakan untuk menambal jalan berlobang, guna menghindari kecelakaan lalu lintas.
Selain merespons keluhan dan informasi dari masyarakat, Tim URC juga menerjunkan pegawai yang bertugas melakukan survei setiap hari untuk mencari jalan yang rusak. Jika sudah ditemukan, maka jalan tersebut ditandai untuk dijadikan program kerja selanjutnya.
"Tim survei memantau jalan yang rusak, kemudian diberikan tanda, dicatat nama jalan, desa serta kecamatan. Kemudian, jika stok material aspal kita ada, langsung kita kerjakan. Tapi jika stok habis, kita tunggu proses lelang dulu," jelasnya.
Menunggu proses lelang memang membutuhkan waktu, karena itu merupakan standar operasional prosedur Dinas PU dalam menjalankan tugasnya. Menjelang itu, Tim URC memperbaiki jalan yang ditandai itu, dengan material pasir dan kerikil yang masih ada. Jika proses lelang selesai, barulah jalan tersebut diaspal.
"Kadang ada stok (persediaan) material untuk langsung diaspal, kadang ada juga kita tunggu proses lelang. Tapi biasanya itu tidak lama, jalan yang rusak pun kita perbaiki menjelang pengaspalan," ucap Syamsuar.
URC dibentuk sejak tahun 2012. Program ini digagas Bupati Siak, Syamsuar. Agar pengontrolan 14 kecamatan lebih baik, Tim URC dibagi beberapa wilayah. Wilayah I meliputi Kecamatan Siak, Kecamatan Sungai Mandau, Mempura. Wilayah II antara lain Dayun, Koto Gasif, Lubuk Dalam dan Kerinci Kanan sampai wilayah V Bunga Raya, Saba Auh, Sungai Apit, Pusako. Setiap wilayah diawasi oleh mandor.
Saat ini, kondisi di setiap jalan penghubung antar kecamatan banyak titik jalan yang baru saja diperbaiki. Ini terlihat dari kondisi aspal yang masih tanpa baru. Jalan yang diperbaiki, seperti di wilayah I dan II.
"Tim URC harus cepat tanggap apabila ada kerusakan jalan. Mereka harus ronda untuk memastikan untuk memastikan jalan. Jika ada jalan yang rusak, segera diperbaiki tanpa harus menunggu proses lelang yang panjang," imbuhnya.
Jalan lintas di Kabupaten Siak, tidak semua menjadi wewenang pemerintahan setempat. Sebab, ada beberapa titik yang berstatus jalan Pemerintahan Provinsi Riau, serta ada juga status nasional tanggung jawab pemerintahan pusat.
"Banyak juga warga yang mengeluh ke kita, ada jalan yang rusak, berlubang dan bergelombang. Setelah kita cek, ternyata bukan wewenang kita, nanti kalau kita perbaiki, itu melanggar aturan, salah dalam menjalankan tugas," kata Syamsuar.
Sebagai langkah tindaklanjutnya, Pemkab Siak pun berkoordinasi dengan Pemprov Riau agar jalan berstatus provinsi yang dikeluhkan masyarakat itu segera diperbaiki untuk menghindari jatuhnya korban jiwa kecelakaan.
"Sudah kita koordinasi dengan pihak Pemprov Riau, dan pemerintah pusat terkait jalan mereka yang rusak, tapi belum diperbaiki. Ada beberapa kali kecelakaan di jalan tersebut," jelasnya.
Kondisi yang tidak baik, bukan saja tidak nyaman, tetapi yang paling menjadi perhatian adalah faktor kecelakaan lalu lintas. Di Siak, faktor kecelakaan lalu lintas cukup tinggi. Namun kecelakaan itu hampir semua terjadi di jalan yang berstatus milik provinsi dan nasional.
"Sampai saat ini, tingkat kecelakaan lalu lintas untuk wilayah Siak banyak terjadi di jalan status provinsi dan nasional. Seperti di Kecamatan Minas dan Kandis, serta jalan di Koto Gasib. Kecelakaan itu dominan karena faktor jalan yang rusak, seperti berlobang dan bergelombang," ujar Kapolres Siak AKBP Restika Pardamean Nainggolan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Macet parah terjadi di jalan pantura Pati-Rembang hingga mencapai 20 jam.
Baca SelengkapnyaHal ini imbas pembangunan UOB Entrance dan MRT tunnel
Baca SelengkapnyaLangkah itu dtempuh setelah mendengar keluhan warga di Kantor Kecamatan Parung Panjang, Minggu (19/11) sore kemarin.
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca Selengkapnya