Penembak kantor ESDM diduga pakai senjata rakitan
Merdeka.com - Polisi masih menyelidiki kasus penembakan ruang staf Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Hasil pemeriksaan sementara diduga pelaku memakai senjata rakitan.
"Dugaannya pelaku pakai senjata rakitan karena pecahan kaca tidak rapi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/9).
Namun saat disinggung jenis senjata pistol atau laras panjang, ia belum mengetahui. Menurut dia, pihaknya sedang melakukan penyelidikan kejadian penembakan Kantor Menteri ESDM Sudirman Said ini.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
"Belum tahu, masih kami selidiki," kata dia.
Seperti diketahui, kasus penembakan di Kementerian ESDM kini diambil alih oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan dukungan penuh Markas Besar Kepolisian RI. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian akan menyampaikan kronologi peristiwa penembakan begitu penyelidikan rampung.
Penembakan di Kementerian ESDM terjadi Kamis (10/9) kemarin, membuat kaca di salah satu ruangan lantai 4 gedung itu berlubang. Saat ini proyektil peluru yang ditemukan di ruangan tersebut tengah diuji oleh Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaReaksi Keluarga Bripda IDF Saksikan Gelar Perkara Kasus Polisi Tembak Polisi
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian, AKP Dadang memakai pistol jenis HS untuk menghabisi nyawa AKP Ryanto.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR Habiburokhman menyebut penembakan tersebut merupakan pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaPenembakan itu terjadi di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7) dini hari.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaKapolres Bogor Kombes Rio Wahyu Anggora menyampaikan kronologi polisi tembak polisi yang berada di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya