Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penemu keberatan batu giok 20 Ton dibelah-belah oleh pemerintah

Penemu keberatan batu giok 20 Ton dibelah-belah oleh pemerintah Penemuan batu giok 20 ton di Aceh. ©youtube.com

Merdeka.com - Usman (45), warga desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya keberatan dengan rencana pemerintah memotong-motong batu giok 20 ton yang ditemukannya. Sebagian warga desa tersebut juga tidak menerima dengan rencana tersebut.

Akan tetapi Usman dan warga setempat meminta dilakukan pembagian terlebih dahulu sebelum dilakukan pembelahan. Bukan pembagian setelah dibelah dan diangkut ke Dinas Pertambangan dan Energi (Distanben) Nagan Raya untuk diamankan sementara.

Bahkan Usman mengaku belum mengetahui berapa jatah untuk dirinya. Usman juga mengaku sudah pasrah dengan rencana pemerintah Nagan Raya.

Hal ini sebagaimana diakui oleh tokoh masyarakat setempat Kamaruzzaman saat dihubungi oleh merdeka.com yang mengaku, awalnya warga meminta giok tersebut dibagikan pada warga terlebih dahulu.

"Batu itu kan kami yang temukan, kok diambil semua sama pemerintah, harusnya dibagikan dulu pada kami yang menemukannya," kata Kamaruzzaman, Kamis (26/2).

Lanjutnya, semestinya pemerintah terlebih dahulu bermusyawarah dengan pihak warga desa Pante Are sebelum dilakukan pemotongan. Akan tetapi, jangankan dengan Usman, penemu giok tersebut diajak musyawarah, dengan pihak warga setempat pun tidak ada koordinasi dari pihak pemerintah.

Sementara itu Kepala Distanben Nagan Raya, Samsul Kamal mengaku, apa yang dia lakukan hanya menjalankan tugas untuk membelah batu giok tersebut. Kemudian semua bongkahan itu diamankan di Destanben dan kemudian setelah ada keputusan dari pemerintah baru akan dibagikan.

"Kami ini hanya jalankan tugas, soal bagaimana mekanisme pembagian, kita tunggu rapat koordinasi Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah)," tegas Samsul Kamal.

Giok 20 ton yang sempat disengketakan oleh dua kubu masyarakat di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong,di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong mulai dibelah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya. Pembelahan ini dilakukan untuk mempermudah mobilisasi pengangkutan guna diamankan sementara.

Giok tersebut saat ini sedang dipotong dengan menggunakan 8 mesin dengan melibatkan puluhan warga desa setempat. Diperkirakan selesai pemotongan ini selama 15 hari ke depan. Pemotongan batu giok tersebut sudah dilakukan sejak tanggal 21 Februari 2015 lalu.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan, Terjadi Lemparan Batu dan Tembakan Gas Air Mata
Warga Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan, Terjadi Lemparan Batu dan Tembakan Gas Air Mata

Bentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata

Sigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget

Bahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Kata Habib Luthfi soal Ormas Agama Dapat Jatah Kelola Tambang dari Jokowi
Kata Habib Luthfi soal Ormas Agama Dapat Jatah Kelola Tambang dari Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk mengelola pertambangan.

Baca Selengkapnya
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

Ada komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Jelaskan Duduk Perkara Konflik di Pulau Rempang Batam hingga Berujung Ricuh
Mahfud MD Jelaskan Duduk Perkara Konflik di Pulau Rempang Batam hingga Berujung Ricuh

Mahfud mengatakan warga Rempang sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan

Baca Selengkapnya
Daftar Ormas Agama yang Menolak dan Menerima Izin Kelola Tambang
Daftar Ormas Agama yang Menolak dan Menerima Izin Kelola Tambang

Sejumlah ormas menolak tawaran tersebut, namun ada juga yang menerima.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Pegawai PT RBT di Sidang Harvey Moeis, Klaim Bantu Produksi PT Timah dan Penambang Rakyat
Blak-blakan Pegawai PT RBT di Sidang Harvey Moeis, Klaim Bantu Produksi PT Timah dan Penambang Rakyat

Saksi mengatakan PT RBT membina penambang rakyat dan membayar ke penambang atau kolektor bijih timah tersebut.

Baca Selengkapnya
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah

Permintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.

Baca Selengkapnya