Penemu keberatan batu giok 20 Ton dibelah-belah oleh pemerintah
Merdeka.com - Usman (45), warga desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya keberatan dengan rencana pemerintah memotong-motong batu giok 20 ton yang ditemukannya. Sebagian warga desa tersebut juga tidak menerima dengan rencana tersebut.
Akan tetapi Usman dan warga setempat meminta dilakukan pembagian terlebih dahulu sebelum dilakukan pembelahan. Bukan pembagian setelah dibelah dan diangkut ke Dinas Pertambangan dan Energi (Distanben) Nagan Raya untuk diamankan sementara.
Bahkan Usman mengaku belum mengetahui berapa jatah untuk dirinya. Usman juga mengaku sudah pasrah dengan rencana pemerintah Nagan Raya.
-
Kenapa warga Jati Padang bagi-bagi barang? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Bagaimana cara batu tersebut digunakan? Batu kuno itu rupanya adalah peninggalan zaman Romawi yang dipakai menumbuk atau menggiling buah zaitun untuk diambil minyaknya.
-
Apa itu pembagian pecahan? Pembagian pecahan adalah suatu proses matematika yang melibatkan pembagian suatu kuantitas atau bagian menjadi sejumlah pecahan atau bagian-bagian yang lebih kecil.
-
Bagaimana cara UAH menganjurkan untuk bersedekah? 'Sedekahkan, ya paling minimal dua setengah persen, walaupun dapat 100.000,' katanya.
-
Bagaimana warga Jati Padang berbagi? Warga memilih pakaian saat bazar sayuran, bahan makanan dan bahu bekas layak pakai gratis di Jalan Jati Padang VI, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
Hal ini sebagaimana diakui oleh tokoh masyarakat setempat Kamaruzzaman saat dihubungi oleh merdeka.com yang mengaku, awalnya warga meminta giok tersebut dibagikan pada warga terlebih dahulu.
"Batu itu kan kami yang temukan, kok diambil semua sama pemerintah, harusnya dibagikan dulu pada kami yang menemukannya," kata Kamaruzzaman, Kamis (26/2).
Lanjutnya, semestinya pemerintah terlebih dahulu bermusyawarah dengan pihak warga desa Pante Are sebelum dilakukan pemotongan. Akan tetapi, jangankan dengan Usman, penemu giok tersebut diajak musyawarah, dengan pihak warga setempat pun tidak ada koordinasi dari pihak pemerintah.
Sementara itu Kepala Distanben Nagan Raya, Samsul Kamal mengaku, apa yang dia lakukan hanya menjalankan tugas untuk membelah batu giok tersebut. Kemudian semua bongkahan itu diamankan di Destanben dan kemudian setelah ada keputusan dari pemerintah baru akan dibagikan.
"Kami ini hanya jalankan tugas, soal bagaimana mekanisme pembagian, kita tunggu rapat koordinasi Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah)," tegas Samsul Kamal.
Giok 20 ton yang sempat disengketakan oleh dua kubu masyarakat di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong,di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong mulai dibelah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya. Pembelahan ini dilakukan untuk mempermudah mobilisasi pengangkutan guna diamankan sementara.
Giok tersebut saat ini sedang dipotong dengan menggunakan 8 mesin dengan melibatkan puluhan warga desa setempat. Diperkirakan selesai pemotongan ini selama 15 hari ke depan. Pemotongan batu giok tersebut sudah dilakukan sejak tanggal 21 Februari 2015 lalu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaBahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk mengelola pertambangan.
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan warga Rempang sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan
Baca SelengkapnyaSejumlah ormas menolak tawaran tersebut, namun ada juga yang menerima.
Baca SelengkapnyaSaksi mengatakan PT RBT membina penambang rakyat dan membayar ke penambang atau kolektor bijih timah tersebut.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca Selengkapnya