Penemuan Tas & Dompet Mayat di Hotel Media Sheraton Tuntun Polisi ke Pelaku
Merdeka.com - Aparat Polsek Sawah Besar telah menemukan tas dan dompet milik perempuan ditemukan tewas di area parkir Hotel Media Sheraton, Gunung Sahari. Praktis, temuan itu menuntun polisi ke arah pelaku pembunuh korban Indrawati Ciptadi (46).
Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar AKP Ade Chandra mengatakan kasus semakin terang setelah polisi menggelar olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) serta memeriksa sejumlah saksi.
"Mulai menemukan adanya titik terang siapa pelakunya, hal itu dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan para saksi serta alat bukti lainnya," kata Ade saat dikonfirmasi, Rabu (24/4).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Sejauh ini, lanjut Ade, sudah sembilan orang saksi diperiksa. Kini, polisi masih mencari keberadaan ponsel korban lantaran tak ditemukan di dalam tas.
Dugaan sementara, pelaku membunuh korban secara spontan alias tidak direncanakan.
"Itu spontan aja sih," katanya.
Sebelumnya, seorang karyawati swasta ditemukan tewas dengan luka jerat di leher di dalam mobil Suzuki Ertiga nya yang tengah parkir di Hotel Media Sheraton Jalan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarya Pusat, Kamis (18/4) malam. Korban merupakan warga Gang Fajar, RT 12 RW 08, Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Polisi menegaskan korban bukan pengunjung hotel. Namun, kerap berlangganan di hotel tersebut.
"Jadi korban ini biasa memarkirkan mobilnya di basement hotel karena member. Jadi biasanya pulang pergi mobil di parkir di situ. Habis itu naik gojek dari sini pulang ke rumah di Kartini," katanya saat dikonfirmasi, di Jakarta, Jumat (19/4).
"Jadi kebiasaan korban ini pulang itu sampai di hotel sekitar pukul 17.00 WIB, dan sampai di rumah menurut keterangan suaminya biasanya setengah 18.00 WIB, sudah sampai di rumah," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaPenyidik berupaya mendapatkan jejak elektronik atas kasus penculikan, penganiayaan, dan pemerasan terhadap Imam.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca Selengkapnya