Penerimaan siswa baru, warga Tangsel ramai-ramai urus surat miskin ke kelurahan

Merdeka.com - Warga tidak mampu di kota Tangerang Selatan ramai-ramai mendatangi kantor kelurahan meminta permohonan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Pengajuan permohonan SKTM mulai ramai sejak dibukanya jalur penerimaan peserta didik baru (PPDB). Baik tingkat Sekolah Dasar, Menengah, Atas hingga perguruan tinggi.

Lurah Pamulang Barat, Supriadi mencatat peningkatan permohonan surat pengantar pembuatan SKTM. Ini mulai terjadi sejak Juni 2018. Jumlahnya melonjak. Sesuai permintaan warga untuk keperluan PPDB.

"Untuk jumlahnya, bulan Mei 15 warga, Juni 58 warga dan Juli 17 warga. Semua untuk pendaftaran sekolah SD. SLTP, SLTA dan bea siswa perguruan tinggi," ujar Supriyadi, Selasa (10/7).

Penerbitan pengantar SKTM yang dikeluarkan pihak kelurahan mengacu pada rekomendasi yang dilampirkan pihak RT/RW setempat.

"Saya pastikan menolak permohonan pengantar SKTM jika pemohon tidak melampirkan surat keterangan RT/RW, karena RT/RW kan perwakilan kami yang laling dekat dengan masyarakat," katanya.

Hal serupa juga diakui Kelurahan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Pihaknya menerima 30 permohonan pengantar SKTM untuk keperluan PPDB.

"Ya memang lebih banyak dibanding hari biasanya, kalau dulu orang buat berobat, tapi semenjak biaya RS untuk warga Tangsel gratis sudah tidak ada pengurusan SKTM. Kali ini baru untuk keperluan PPDB," ucap Lurah Cirendeu, Win Fadlianta.

Dia menjelaskan, wewenang penerbitan SKTM dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pihak kelurahan hanya mengeluarkan surat pengantar, yang juga dilampirkan surat keterangan RT dan RW setempat, dengan melampirkan KTP dan KK.

"Tercatat untuk keperluan PPDB sebanyak 30 orang, ini diakui orang tuanya untuk daftar PPDB karena ingin masuk negeri, di negeri alasanya gratis, lebih hemat biaya," katanya.