Penertiban bangunan di lahan PT KAI di Medan ricuh
Merdeka.com - PT KAI berencana membersihkan jalur pembangunan jalur ganda di sekitar Jalan Timah, Medan, Selasa (25/11). Namun, upaya penggusuran di lahan milik BUMN ini mendapat perlawanan dari warga yang tinggal di sana.
Untuk melakukan penggusuran itu, PT KAI mengerahkan alat berat ekskavator yang diangkut dengan truk. Mereka dikawal ratusan aparat gabungan polisi, TNI, personel PT KAI dan anggota ormas kepemudaan.
Namun, warga menghadang laju truk pengangkut ekskavator. Mereka berkumpul dan bertahan di Jalan Emas dan terlibat adu dorong dengan petugas. "Ayo maju, kami tidak takut mati," teriak warga.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang berteriak histeris? Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang membutuhkan kata-kata perjuangan? Tak melulu dari orang terdekat, dukungan dan semangat bisa muncul darimana saja.
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
Situasi sempat memanas dan sempat terjadi saling lempar batu. Kericuhan baru reda setelah truk pengangkut ekskavator itu sedikit menjauh.
Warga berkukuh tidak mau digusur dari lahan milik PT KAI itu karena sudah berpuluh tahun tinggal di sana. Mereka juga mengaku membayar uang sewa kepada PT KAI setiap tahun.
Selain itu, warga juga menyatakan menolak penggusuran karena ganti ruginya hanya Rp 1,5 juta. "Kami mau pindah kalau ada rumah untuk kami. Di mana kami tidur kalau sekarang kalian eksekusi, sementara ganti ruginya cuma Rp 1,5 juta," teriak warga, Boru Sihombing.
Perempuan ini mengatakan, tidak kurang dari 90 kepala keluarga telah tinggal berpuluh tahun di rumah yang dibangun di pinggiran rel itu. Menurutnya PT KAI telah bertindak semena-mena terhadap masyarakat kecil.
Warga juga menilai pemerintah dan PT KAI tidak punya hati nurani. "Bunuh aja kami kalau berani. Dimana hati nurani kalian," ungkapnya.
Sementara itu Humas PT KAI Jaka Jarkasih mengatakan penggusuran itu dilakukan untuk pembangunan jalur rel ganda kereta api dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kualanamu. "Saat ini tinggal 9 Km yang belum kita bersihkan, termasuk Jalan Timah," katanya.
Dia mengatakan, masyarakat memang pernah membayar sewa lahan kepada pihak PT KAI. Namun, masa berlaku kontraknya sudah berakhir 2004.
Hingga siang ini warga masih berkumpul di sekitar lokasi. Petugas yang akan melakukan penggusuran juga masih berkumpul di sekitar Yang Lim Plaza. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta telah menampung sekitar 450 warga korban kebakaran Manggarai di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaViral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaKebakaran dahsyat terjadi pada gudang peluru TNI. Demi keselamatan, warga sekitar pun dievakuasi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca Selengkapnya