Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penertiban bangunan di lahan PT KAI di Medan ricuh

Penertiban bangunan di lahan PT KAI di Medan ricuh Penggusuran lahan PT KAI di Medan ricuh. ©2014 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - PT KAI berencana membersihkan jalur pembangunan jalur ganda di sekitar Jalan Timah, Medan, Selasa (25/11). Namun, upaya penggusuran di lahan milik BUMN ini mendapat perlawanan dari warga yang tinggal di sana.

Untuk melakukan penggusuran itu, PT KAI mengerahkan alat berat ekskavator yang diangkut dengan truk. Mereka dikawal ratusan aparat gabungan polisi, TNI, personel PT KAI dan anggota ormas kepemudaan.

Namun, warga menghadang laju truk pengangkut ekskavator. Mereka berkumpul dan bertahan di Jalan Emas dan terlibat adu dorong dengan petugas. "Ayo maju, kami tidak takut mati," teriak warga.

Situasi sempat memanas dan sempat terjadi saling lempar batu. Kericuhan baru reda setelah truk pengangkut ekskavator itu sedikit menjauh.

Warga berkukuh tidak mau digusur dari lahan milik PT KAI itu karena sudah berpuluh tahun tinggal di sana. Mereka juga mengaku membayar uang sewa kepada PT KAI setiap tahun.

Selain itu, warga juga menyatakan menolak penggusuran karena ganti ruginya hanya Rp 1,5 juta. "Kami mau pindah kalau ada rumah untuk kami. Di mana kami tidur kalau sekarang kalian eksekusi, sementara ganti ruginya cuma Rp 1,5 juta," teriak warga, Boru Sihombing.

Perempuan ini mengatakan, tidak kurang dari 90 kepala keluarga telah tinggal berpuluh tahun di rumah yang dibangun di pinggiran rel itu. Menurutnya PT KAI telah bertindak semena-mena terhadap masyarakat kecil.

Warga juga menilai pemerintah dan PT KAI tidak punya hati nurani. "Bunuh aja kami kalau berani. Dimana hati nurani kalian," ungkapnya.

Sementara itu Humas PT KAI Jaka Jarkasih mengatakan penggusuran itu dilakukan untuk pembangunan jalur rel ganda kereta api dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kualanamu. "Saat ini tinggal 9 Km yang belum kita bersihkan, termasuk Jalan Timah," katanya.

Dia mengatakan, masyarakat memang pernah membayar sewa lahan kepada pihak PT KAI. Namun, masa berlaku kontraknya sudah berakhir 2004.

Hingga siang ini warga masih berkumpul di sekitar lokasi. Petugas yang akan melakukan penggusuran juga masih berkumpul di sekitar Yang Lim Plaza. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pj Gubernur Heru Budi: KAI Kurang Respons Membantu Warga Korban Kebakaran Manggarai
Pj Gubernur Heru Budi: KAI Kurang Respons Membantu Warga Korban Kebakaran Manggarai

Pemprov DKI Jakarta telah menampung sekitar 450 warga korban kebakaran Manggarai di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput.

Baca Selengkapnya
Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara
Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara

Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid

Viral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat

Baca Selengkapnya
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI

Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR

Di sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tolak Proyek Strategis Nasional, Warga Nagari Air Bangis Geruduk Kemenko Perekonomian
FOTO: Tolak Proyek Strategis Nasional, Warga Nagari Air Bangis Geruduk Kemenko Perekonomian

Warga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata

Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.

Baca Selengkapnya
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah
Respons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah

Permintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
FOTO: Imbas Kebakaran Dahsyat Gudang Peluru TNI, Warga Dievakuasi ke Pengungsian
FOTO: Imbas Kebakaran Dahsyat Gudang Peluru TNI, Warga Dievakuasi ke Pengungsian

Kebakaran dahsyat terjadi pada gudang peluru TNI. Demi keselamatan, warga sekitar pun dievakuasi ke tempat lebih aman.

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya