Penertiban pedagang ricuh, 20 orang diamankan
Merdeka.com - Kericuhan kembali terjadi menyusul penertiban pedagang di seputaran Jalan Sutomo, Medan, Senin (27/4). Sebanyak 20 orang diamankan polisi menyusul aksi anarki yang terjadi.
Ratusan pedagang sebelumnya menggagalkan penertiban yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan. Mereka mengamuk membabi buta dan merusak fasilitas umum, seperti traffic light.
Pedagang juga memblokade dua jalan penting di dekat wilayah itu, yaitu di persimpangan Sutomo dengan Jalan HM Yamin dan Jalan Perintis Kemerdekaan sejak pukul 06.00 WIB. Mereka membakar ban dan sejumlah benda lain di sana. Akibatnya, lalu lintas di kawasan itu terganggu.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
Blokade jalan hanya berlangsung sekitar 1 jam. Polisi berhasil membubarkan pedagang dan membuka rintangan yang menghalangi jalan.
Para pedagang kocar-kacir setelah ratusan aparat Polresta Medan tiba di lokasi. Mereka didukung truk water canon dan motor trail.
Petugas kemudian menyisir lokasi itu. Sedikitnya 20 orang yang diduga sebagai provokator diamankan dari lokasi itu.
"Aksi pedagang ini sudah meresahkan pengguna jalan dengan memblokade perempatan jalan," kata Kabag Ops Polresta Medan Kompol Sugeng Riyadi.
Kejadian ini merupakan buntut protes pedagang terhadap penertiban PKL di sekitar Jalan Sutomo, Jalan Bedagai dan Jalan Seram yang berlangsung sejak Sabtu (28/3) malam. Pedagang menolak direlokasi ke Pasar Induk khusus sayur dan buah di Jalan Bunga Turi, Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan. Alasannya, lokasi baru itu terlalu jauh dari keramaian, karena berada di pinggir kota.
Selama ini, kawasan sekitar Jalan Sutomo, Jalan Bedagai dan Jalan Seram merupakan pusat perdagangan sayur di Kota Medan sejak puluhan tahun lalu. Para pedagang biasanya beraktivitas pada dini hari hingga pagi. Mereka melayani pedagang sayur, kelontong dan pemilik warung makan di Kota Medan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca SelengkapnyaRatusan masyarakat memblokir Jalan Nasional di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sebelum angkot tersebut terbakar ada lemparan api.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang dipicu oleh korsleting listrik itu telah memicu kobaran api yang dahsyat.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPetugas berhasil memadamkan api setelah sebanyak 11 unit mobil pemadam dengan 44 personel dikirim ke lokasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaSulitnya pemadaman dilakukan karena benda dan barang-barang yang ada di ruko itu mudah terbakar.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaPuluhan gerobak PKL ludes akibat kebakaran ini. Kerugian diperkirakan mencapai Rp200 juta.
Baca Selengkapnya