Pengacara Ahok duga ada rekayasa dari kesamaan BAP saksi ahli bahasa
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dosen Universitas Mataram Mahyuni sebagai saksi ahli Bahasa Indonesia dalam sidang ke-10 kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Penasehat hukum terdakwa curiga karena beberapa poin dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Mahyuni mirip dengan saksi ahli lainnya.
Salah satu penasehat hukum, I Wayan Sidharta menuding kesamaan BAP menunjukkan ada aktor yang mengatur permasalahan ini. Sebab dalam memberikan kesaksian, Wahyuni sempat keceplosan adanya orang membantunya membuat BAP.
"Itu pertama ada rekayasa. Ada skenario besar di belakang BAP ini. Kedua terburu-buru jadi ketahuan," katanya di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (13/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa Kerto Pengalasan? Dalam pasukan Pangeran Diponegoro yang ikut bertempur dalam Perang Jawa (1825-1830), ada seorang panglima yang cukup kontroversial bernama Kerto Pengalasan.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang disebut membongkar kebusukan hakim? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
Kejanggalan lain, dia menyoroti kesamaan referensi buku yang dicantumkan dalam BAP Mahyuni. Pasalnya dalam BAP saksi ahli lainnya, referensi buku sebagai landasan pendidikannya sama. "Tidak jelas referensinya, tidak jelas, makanya berputar-putar," tutupnya.
Sebelumnya, dalam persidangan Mahyuni mengatakan, kesamaan isi BAP bukanlah kesengajaan yang dilakukan olehnya. Bahkan, dia juga membantah adanya seorang teman yang membantunya mengetik BAP tersebut.
"Apakah itu kebetulan, saya tidak tahu, tapi, bahwa saya ditanya dan saya jawab. Bukan ketik dengan temen, itu salah paham," katanya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (13/2).
Dia menjelaskan, kesamaan tersebut bukan atas banyak hal, melainkan hanya buku referensi yang digunakannya. Sehingga, Mahyuni merasa tidak perlu mempermasalahkan hal tersebut.
"Tidak itu teori, kebetulan dipakai di BAP yang sama, itu urusan yg bersangkutan. Jadi intinya adalah, kami fokus pada kebohongan itu. Jadi bohong itu jadi kata yg menunjukan diskriminasi, penyalahgunaan kekuasaan," tutupnya.
Salah seorang penasihat hukum Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, setidaknya ada delapan butir BAP atas nama Mahyuni yang mirip dengan BAP atas nama saksi ahli hukum pidana, Mudzzakir. Ini membuat pihak mereka bertanya-tanya.
"Ada dua BAP yang sama persis. Ada di butir 17 BAP ahli di halaman enam itu pertanyaannya sama dan jawabannya sama dengan apa yang di jawab oleh ahli lain," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (13/2).
Dia mengungkapkan, persamaan keduanya ada di masing-masing BAP butir 18, 20, 25, 28, 30, 31, 32 dan 33. Bahkan penasihat hukum membeberkan pada poin tersebut memiliki tanda baca yang sama dan kesalahan yang sama.
"Bisa dilihat di halaman 6 butir 17 BAP. Bahkan ada kesalahan menulis kata yang sama. Dua BAP sama-sama kata tidak ditulis 'tidka'," terangnya.
Mendengarkan pernyataan tersebut, Mahyuni membela diri. Mahyuni mengatakan, ada beberapa pernyataan yang sama karena terkait definisi. Kalaupun ada yang sama, dia mengaku tak tahu menahu terkait kesamaan penulisan tersebut.
"Kalau definisi wajar persis sama, sumbernya sama. Kalau kebetulan sama saya tak paham. Kalau ilmuwan dan saya enggak paham kalau itu sama," jelasnya.
Penasehat hukum pun bertanya apakah ada orang di balik persamaan pernyataan tersebut. Namun Mahyuni memastikan tidak ada. Karena saat pemeriksaan hanya ada seorang temannya yang membantu untuk mengetik jawaban di Bareskrim.
"Tidak ada (yang mengarahkan). Hanya ada teman saya Satiro dosen UI yang waktu itu membantu mengetikkan untuk saya," jawabnya.
Mendengar jawaban itu, penasihat hukum Ahok mengatakan bakal mempelajari lebih lanjut terkait persamaan BAP tersebut. Mereka juga akan memasukkan perbedaan ini ke dalam pledoi. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi ahli Polda Jabar kurang memberikan keterangan yang membuat jawaban tidak berkembang.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaKubu Tom Lembong mengatakan seharusnya ahli yang hadir dalam persidangan mampu memberikan keterangan sebagai akademisi yang ahli.
Baca SelengkapnyaMomen salah sebut nama itu membuat peserta sidang tertawa.
Baca SelengkapnyaDede mengaku disuruh mengikuti skenario oleh Iptu Rudiana
Baca SelengkapnyaGelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya soal Nepotisme: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara Ahli?
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengusut laporan terhadap Pakar Telematika Roy Suryo terkait dugaan hoaks mikrofon Gibran.
Baca SelengkapnyaKPK memeriksa politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hari ini.
Baca SelengkapnyaKPK akan menerbitkan surat perintah penyidikan apabila unsur dari OOJ anggota Exco PSSI itu terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca SelengkapnyaSemula, Bambang bertanya kepada saksi dari Prabowo-Gibran yakni Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia tentang pelanggaran tahapan verifikasi faktual.
Baca Selengkapnya