Pengacara LBH Palembang Ditemukan Meninggal Dunia di Indekos
Merdeka.com - Jasad perempuan ditemukan mengenaskan di kamar indekosnya di Jalan Dwikora II, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Rabu (29/4). Sontak, penemuan mayat membuat warga setempat gempar.
Korban bernama Desmadasari alias Ema (40), perantauan asal Bengkulu. Dia merupakan pengacara yang bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang dan dosen di Kepulauan Riau.
Mayat korban pertama kali dicurigai tetangga kamar yang mencium bau menyengat dan melihat bekas darah dari bawah pintu kamar korban. Lantas, penjaga indekos Ibramsyah (47) mendobrak pintu dan menemukan korban terlungkup di depan pintu kamar mandi.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Kapan mayat tersebut ditemukan? Tulang belulang ditemukan di posisi sepanjang pagar taman dengan lebar 40 cm dan kedalaman tinggi 40 cm. Para pekerja pun langsung melaporkan temuan tersebut ke Polisi. 'Di situ ditemukan karung goni, kemudian ditarik dan ternyata berisi tengkorak kepala manusia,' kata Hariyadi, pekerja bangunan, Kamis (14/3).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
Untuk penyelidikan, mayat dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Dari kondisi fisiknya, korban meninggal dunia lebih dari dua hari.
Saksi Ibramsyah mengaku sempat kaget karena tak pernah melihat korban sejak sepekan lalu. Hampir setiap hari, dia berkomunikasi dengan korban karena selalu dititipkan kunci kamar atau kontak sepeda motor.
"Saya kenal baik dengan almarhumah, beliau ngekos di sini sudah sepuluh tahun. Dia pengacara, baik orangnya, ramah, tapi tertutup," ungkap Ibramsyah.
Sementara keluarga, Desi, mengaku sempat dihubungi korban yang ingin pulang ke Bengkulu karena mengeluhkan sakit maagnya kambuh. Namun, rencana itu batal karena terkendala wabah Covid-19.
"Baru empat hari kemarin masih telponan, dia bilang maag kambuh lagi, mau balik ke Bengkulu," kata dia.
Kasus ini tengah diselidiki kepolisian setempat setelah mayat korban telah dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang Iptu Ginting mengatakan, secara umum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk menentukan proses hukum selanjutnya sembari melakukan olah TKP.
"Kematiannya diduga lebih dari tiga hari, penyebabnya kita tunggu visum dokter," kata Ginting.
Tangani Kasus Industrial
Direktur LBH Palembang Taslim mengatakan, korban bergabung selama 12 tahun dan menjabat Kepala Divisi Hak Ekonomi dan Budaya. Dari informasi yang diterimanya, korban tengah menangani kasus tenaga kerja di Pengadilan Hubungan Industrial.
"Terakhir bertemu dua minggu lalu. Kasus terakhir yang ditanganinya tentang tenaga kerja, menuntut hak-hak guru," kata Taslim.
Sepengetahuannya, korban pernah memiliki riwayat penyakit jantung dan beberapa hari dirawat di rumah sakit. Dia berharap kepolisian segera mengungkap kasus ini agar diketahui penyebab kematiannya.
"Kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk menyelidikinya biar jelas dan terungkap," harapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaMenurut kesaksian, korban sudah beberapa hari tak masuk kerja. Ketika itu, saat dihubungi nomor ponsel tidak aktif
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaBetapa terkejutnya mereka saat masuk ke dalam bangunan. Ternyata, ada kerangka manusia terdiri dari tengkorak kepala, tulang tangan, kaki dan badan.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan berinisial ZAN (26) tewas di dalam Lapas Bulakkapal Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban seorang laki-laki Inisial D (47) tinggal di kamar 326, lantai III Lapas Cipinang.
Baca Selengkapnya