Pengacara: Muhammad Kece Mau Berdamai dengan Napoleon karena Takut Diancam Dibunuh
Merdeka.com - Koordinator kuasa hukum tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kece, Saifuddin Ibrahim membenarkan perdamaian antara kliennya dengan terpidana suap dan penghapusan red notice, Irjen Pol Napoleon Bonaparte terkait kasus penganiayaan. Namun Saifuddin mengatakan bahwa perdamaian itu terjadi karena Muhammad Kece mengalami tekanan.
"Iya (benar berdamai), Muhammad Kece juga bilang sudah berdamai. Tetapi berdamai dalam tekanan. Ketika orang-orang itu mengancam dan mau membunuhnya. Darah kamu halal kata para pengeroyok itu," kata Ibrahim saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (20/9).
Menurut dia, Muhammad Kece terpaksa menyetujui perdamaian karena dalam keadaan takut. Atas tekanan itulah, pihak kuasa hukum tidak menerima dan memutuskan untuk membuat laporan kepada polisi.
-
Siapa yang diminta mundur? Adapun keenam caleg yang diminta mundur tersebut di antaranya dari Dapil 13 meliputi Batang, Pekalongan dan Pemalang, yakni Achmad Ridwan dan satu orang belum terkonfirmasi. Kemudian di Dapil 2 meliputi Kendal, Kabupaten Semarang dan Salatiga ada Diah Kartika Permatasari.Di Dapil 8 meliputi Magelang, Kota Magelang, Boyolali, yakni Eko Susilo dan Dwi Adi Agung Nugroho. Kemudian di Dapil 9 meliputi Purworejo, Wonosobo dan Temanggung ada Elisabeth Intan Kurniasari.
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Mengapa Kerto Pengalasan menyerah? Dikutip dari kanal YouTube Embara Lensa, ada yang menyebut penyerahan dirinya sebagai strategi menyusup.
-
Mengapa Masduki menyerahkan diri? Sedangkan untuk alasan menyerahkan diri masih didalami. 'Selanjutnya akan kami serahkan ke JPU. (Alasan menyerahkan diri) iya lagi didalami,' tuturnya.
-
Siapa yang menolak jadi jenderal? Bambang Widjanarko adalah Seorang Perwira KKO, kini Marinir TNI AL Dia menjadi ajudan presiden Sukarno tahun 1960-1967.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
"Dalam keadaan takut, waktu itu sih sudah di BAP dan diperiksa. Tetapi pengacara Pak Kece bilang tidak bisa itu bukan damai namanya, damai apa namanya orang babak belur hancur muka begitu. Sudah disiksa berjam-jam, dan pingsan sampai jam 3 Malam," ujar dia.
"Kemudian bangun disiksa lagi, kemudian mukanya dilumeri dengan kotoran. Ya orang takut lah. Damai apanya begitu apalagi yang menyiksa ini sesama tahanan dan ada jenderal (Irjen Napoleon) pula di dalam tahanan itu," imbuh dia.
Ibrahim menyayangkan kejadian penganiayaan yang seharusnya tidak terjadi di dalam tahanan. Sebab, lokasi kejadian penganiayaan berada di sel rutan Bareskrim yang disebutnya harus mempunyai pengamanan yang bagus.
Kece Dianiaya Setelah Ditangkap
Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan terkait kronologi waktu penganiayaan yang didapatnya terjadi pada tanggal 26 Agustus 2021, tepat setelah dua hari Muhammad Kece diringkus di tempat persembunyiannyan daerah Bali kala itu.
"Itu tanggal, dua hari setelah ditangkap di Bali berarti tanggal 26 Agustus. Dan dia diancam tidak boleh ngomong ke siapa-siapa," kata dia.
Namun demikian, Ibrahim mengaku baru mendapatkan kabar dari kliennya setelah 14 hari insiden penganiayaan. Karena dia menduga bila polisi turut menutupi kasus ini, dengan cara menyembunyikan hasil visum dan menyebut kalau selama 14 hari itu Muhammad Kece sedang jalani isolasi mandiri.
"Sudah dikasih obat sama-sama polisi, dan tapi visum disembunyikan sama polisi. Maka polisi ini tidak benar caranya karena dia menyembunyikan Muhammad Kece, dengan alasan Muhammad kece harus isolasi mandiri gitu. Sekedar hanya orang lain, pengacara dan keluarga tidak boleh ketemu gitu," ungkapnya.
"Jadi selama 14 hari. Nah hari ke-15 dalam tahanan barulah saya sendiri menanyakan kepada dia (Muhammad Kece) apakah bapak disiksa. Ternyata dia jawabnya aaa- uu-aa-uu, enggak berani jawab. Dia takut karena ada penyidik juga di ruangan yang sama," tambahnya.
Karena tidak mau menjawab dan terlihat takut, lantas Ibrahim kala itu membuka baju Muhammad Kece dan mememukan sejumlah luka yang ada di tubuhnya. Atas dasar itulah dia bergerak untuk melaporkan dugaan penganiayaan ini kepada pihak kepolisian.
"Saya buka bajunya, oh memar semua, bahkan rusuk sebelah kanan itu diperkarakan retak. Karena dia enggak bisa napas juga. Bayangkan lebih kurang 2 jam dia pingsan, diinjak-injak, mukanya itu digebukin kayak binatang, itu enggak boleh begitu," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyampaikan kalau dirinya belum mengetahui terkait kabar perdamaian antara Irjen Napoleon dan tersangka peninstaan agama, Muhammad Kece atas kasus dugaan penganiayaan.
"Saya tidak tau perdamaian itu," kata Andi saat dikonformasi merdeka.com, Senin (20/9).
Numun demikian, Andi menegaskan bahwa kalaupun perdamaian itu benar terjadi. Proses hukum terkait insiden penganiayaan yang diduga dilakukan Irjen Napoleon kepada Muhammad Kece tetap dilakukan.
"Kalaupun ada (perdamaian), tidak akan mempengaruhi proses penyidikan karena kasus yang dilaporkan bukan delik aduan," katanya.
Sehingga, lanjut Andi, proses yang telah naik penyidikan tersebut tetap dilakukan. Walaupun dalam peristiwa tersebut belum ada tersangka yang dijerat.
"Penyidikan tetap berjalan," tuturnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, kuasa hukum Napoleon, Ahmad Yani membenarkan jika dirinya baru mengetahui soal perdamaian itu dari kabar yang beredar maupun jejaringnya.
"Saya sudah mengedengar informasi itu (perdamaian) cuman saya belum dapat informasi. Jadi informasi didapat dari kawan-kawan, terus ada juga kawan seperti Anton Permana kan itu kan alumni sana juga," kata Yani saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (20/9).
Namun demikian, Yani belum bisa memastikan kapan terkait kejadian perdamain tersebut karena sampai saat ini dirinya belum bertemu dengan Napoleon untuk mengkonfirmasi kebenaran perdamain yang sudah terjadi.
Karena berdasarkan infor yang didapat Yani, kalau perdamaian itu telah berlangsung lama. Sehingga dia merasa heran, kenapa kejadian penganiayaan ini barulah dilaporkan.
"Itu yang saya tanyakan, terlepas ada damai atau tidak ada damai. Dan pristiwa ini juga sudah cukup lama kenapa hal ini bisa terjadi siapa yang ngipasin seperti itu loh," ujarnya.
"Dan ini menurut saya, ke depan bisa membahayakan Kece sendiri dia membakitkan lagi kemarahan yang saya takut gitu loh," tambahnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya