Pengacara Sebut Pengusaha Tekstil Bandung Sempat dapat Ancaman Sebelum Dimutilasi
Merdeka.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia mengkonfirmasi jasad pria dimutilasi adalah WNI atas nama Ujang Nuryanto. Ujang pengusaha tekstil dari Bandung yang berada di Malaysia untuk urusan bisnis.
Pengacara keluarga Nuryanto, Hermawan mengatakan kabar kepastian identitas korban setelah dilakuakn pencocokan sidik jari. Istri Nuryanto juga sudah mendapatkan informasi itu.
"Saya dikabari KBRI hari ini. Mereka mengkonfirmasi bahwa jasad yang dimutilasi itu klien kami. Sidik jarinya sesuai dengan data di e-KTP," kata Hermawan saat dihubungi, Kamis (14/2).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa Menkumham meminta jajarannya melakukan evaluasi? Dari refleksi ini, kita dapat mengevaluasi strategi kita, mengidentifikasi peluang baru, serta menetapkan tujuan yang lebih ambisius dan lebih baik untuk tahun mendatang,' sambungnya.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
Hermawan menyebut, sebelum ada peristiwa mutilasi, kliennya dan keluarga diduga mendapatkan ancaman diduga terkait urusan bisnis. Pihak keluarga memilih untuk berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
"Permasalahannya ya mungkin masalah bisnis bisa saja. Tapi nanti dikaji dulu, makanya kita koordinasi (dengan Ditreskrimum Polda Jabar), apakah itu bisa dikategorikan mengancam atau tidak," terangnya.
Saat ini pihak keluarga memilih fokus mengurus pemulangan jasad Nuryanto ke Indonesia.
"Ya langkah selanjutnya pemulangan jenazah. Sudah berkomunikasi dengan Kedubes, nanti dikabari," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pengusaha tekstil hilang di Malaysia diduga menjadi korban mutilasi saat menjalankan bisnis. Pengusaha tersebut diketahui bernama Ujang Nuryanto (37) warga Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ia pergi ke Malaysia pada tanggal 17 Januari 2019untuk urusan bisnis dan rencana kembali ke Indonesia sepekan kemudian, sekira tanggal 23 Januari 2019. Namun, keberadaan Nuryanto tidak diketahui sejak 22 Januari.
Pihak keluarga pun tidak bisa menghubungi nomor selulernya. Hingga akhirnya, ramai diberitakan di media Malaysia tentang penemuan jasad yang dimutilasi tanpa kepala di sekitar Sungai Buloh, Selangor Mayalsia pada 26 Januari.
Setelah belum mendapat kabar, pada tanggal 1 Februari pihak keluarga bersama pengacara Nuryanto bertolak ke Malaysia untuk memastikan kabar. Meski jasad sudah tidak dikenali, namun ciri-cirinya, seperti pakaian yang dipakai dan ponsel yang ditemukan di sekitar jasad tersebut menguatkan dugaan terhadap Nuryanto.
Selanjutnya, pihak kepolisian sudah meminta keterangan terhadao dua orang terkait kasus mutilasi tersebut. Mereka bernama Iqbal dan M Abbas yang merupakan merupakan rekan bisnis Nuryanto di Malaysia.
Mereka dimintai keterangan oleh pihak kepolisian karena selama di Malaysia Nuryanto kerap berkomunikasi bersama mereka berdua. Salah satu tujuan Nuryanto pun adalah mengambil uang sekitar Rp 7 miliar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengacara Haris Azhar lantas mempertanyakan perihal ancaman yang dilakukan bisnis tambang pejabat negara.
Baca SelengkapnyaKepolisian menerima surat kaleng terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Kapolres Belu
Baca SelengkapnyaSidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berinisial Kompol H di Bali diduga melakukan percobaan pemerasan sebesar Rp1,8 miliar
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Hakim Padang Diduga Ancam Aktivis Perempuan Hingga Dilaporkan ke KY
Baca SelengkapnyaNamun, hakim B masih menjalankan tugas seperti biasanya. Dia sudah bertugas di sana elama 18 bulan dan akan pengsiun 2 tahun lagi.
Baca SelengkapnyaPria bertubuh tegap yang merupakan bodyguard orang tua dari Ameena Hanna Nur Atta itu tiba-tiba saja mengancam akan menculik wartawan.
Baca Selengkapnya