Pengakuan Anak Anggota DPRD Bekasi Indekos Bareng Korban dan Main Michat
Merdeka.com - Amri Tanjung alias AT, anak anggota DPRD Kota Bekasi, ditahan penyidik Polres Metro Bekasi Kota. Dia dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun.
Amri dilaporkan karena kasus menyetubuhi anak di bawah umur berinisial PU. Usianya masih 15 tahun. Polisi memprosesnya, hingga akhirnya menetapkan Amri sebagai tersangka. Amri lalu diserahkan orangtuanya setelah keberadaannya di Bandung diketahui pagi tadi.
Kepada wartawan, Amri mengakui menyetubuhi korban yang masih di bawah umur. Amri juga pernah memukul sebanyak dua kali. Tapi, tersangka membantah pernah menyekap korban.
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara menghadapi teman playing victim? Hadapi situasi tersebut dengan sikap yang tegas, namun tetap menunjukkan rasa empati. Penting untuk tidak mudah terpengaruh oleh perilaku manipulatif yang mungkin ditunjukkan, sehingga Anda perlu menetapkan batasan yang jelas.
-
Apa tanda-tanda teman playing victim? Dengan mengenali ciri-ciri ini, kita dapat lebih bijak dalam merespons dan menjaga keseimbangan dalam hubungan pertemanan yang kita jalani. Suka Menyalahkan Orang Lain Seseorang yang memiliki pola pikir sebagai korban cenderung meyakini bahwa semua hal negatif yang menimpanya disebabkan oleh faktor luar, bukan oleh tindakan yang dilakukannya sendiri.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana pelaku menjemput IM? “Kejadiannya sekitar jam 5. Satu orang yang jemput dibawa pakai borgol,“ terang warga setempat yang mengaku melihat peristiwa penjemputan itu, ditemui, Senin (28/8).
"Tidak pernah korban saya sekap," kata Amri di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/5).
Amri menuturkan, pertemuan dengan korban bermula dari media sosial. Keduanya lalu akrab, tinggal bareng di indekos. Amri menyebut, orangtua korban juga mengetahui.
"Saya dengan dia terlalu dekat, mungkin korban menganggap saya sebagai pacarnya," kata dia.
Sebelum kenal, menurut Amri, korban sudah bermain aplikasi MiChat. Aplikasi yang disebut-sebut digunakan tersangka menjual korban ke pria hidung belang.
"Saya belajar dari dia," ucap dia.
Marah Open BO dengan Temannya
Adapun pemukulan terhadap korban bermula ketika tersangka memergoki pernah berhubungan dengan kawannya lewat aplikasi yang dipakai booking online.
"Awalnya saya mau nemenin dia main mi chat (open BO) tapi asal jangan sama teman saya, tapi di saat itu saya lihat WA-nya dia dan ketahuan kalau korban pernah open BO sama teman saya," kata dia.
Amri memukul korban sekali, tapi tidak mengakui pernah berhubungan. Amri kembali memukul, hingga akhirnya korban mengakuinya.
"Dari situ kita berdamai berdua dan akhirnya korban pulang ke rumah orangtuanya," ucap dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu, diduga karena si siswa tidak terima jika laptop diperiksa.
Baca SelengkapnyaKorban MFW awalnya dihubungi oleh rekannya S. Ketika itu, dia diminta untuk menjemput di rumah.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca Selengkapnya