Pengakuan Ganjar, anaknya 'ngambek' karena tidak diantar ke sekolah
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah mendukung gerakan mengantar anak di hari pertama sekolah. Sebab dia punya pengalaman dimarahi anaknya Zenidane Alam Ganjar atau akrab disapa Alam, karena tidak mengantar ke sekolah. Saat ini anaknya duduk di kelas 7 SMP Negeri 2 Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ganjar menceritakan, 'kemarahan' Alam ditunjukkan dengan cara sengaja bangun siang hari. Setelah diajak komunikasi dari hati ke hati, Alam hanya menginginkan diantar ke sekolah.
"Jadi satu ketika mau sekolah, eh bangunnya siang. Ada apa? Rupayanya dia sendiri rindu untuk diantar. Ngambek ceritanya," ungkap Ganjar Pranowo usai mengantar anaknya sekolah di SMP Negeri 2, Kota Semarang, Jawa Tengah di hari pertama masuk sekolah Senin (18/7) pagi tadi.
-
Kenapa kata-kata penting untuk anak di hari pertama sekolah? Kata-kata menyentuh orang tua saat antar anak di hari pertama sekolah menandakan hal penting.
-
Apa yang penting untuk anak sebelum sekolah? Keterampilan dasar seperti pergi ke toilet, memakai sepatu, makan bekal sendiri, dan menyiapkan perlengkapan sekolah perlu diajarkan sebelum anak mulai proses belajar di sekolah.
-
Bagaimana orang tua membantu anak beradaptasi di sekolah baru? Orang tua juga dapat mendukung adaptasi anak dengan datang ke sekolah lebih awal, memberikan waktu tambahan bagi anak untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.
-
Apa yang anak harus bisa lakukan sebelum mulai bersekolah? Sejumlah hal dan tahapan perlu bisa dilakukan oleh anak sebelum mereka mulai bersekolah.
-
Kenapa hari pertama sekolah sangat penting? 'Hari terpenting dalam pendidikan seseorang adalah hari pertama masuk sekolah, bukan hari kelulusan.' - Harry Wong
-
Bagaimana cara mengetahui kesiapan anak sekolah? Selain itu, untuk anak usia dini perlu diperhatikan hal-hal berikut yang menunjukkan ketertarikan anak pada sekolah.
Dari kejadian itu Ganjar sebisa mungkin setiap hari mengantar Alam berangkat ke sekolah sebelum dia memulai aktivitasnya sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah.
"Sebelum ke kantor, saya mengantar terus. Lama-lama dia sudah terbiasa, sudah asyik. Sudah mendisiplinkan diri dan kemudian bilang 'Yah, aku mau berangkat sendiri.' Jadi pada saat itu, kita cukup mengantar dia untuk pede. Padahal dulu enggak, tiap hari saya antar," ujarnya.
Setelah terbiasa berangkat sendiri, Ganjar justru seolah kehilangan waktu bersama anaknya. Hingga akhirnya Ganjar memutuskan pada akhir pekan menghabiskan waktu bersama anaknya.
"Pada kesempatan lain kemudian barang kali saya yang banyak berdosa pada anak saya. Tidak banyak waktu, tidak banyak tempat ngobrol, maka saya menebus dengan cara-cara weekend," terangnya.
Meski demikian Ganjar mengaku menyempatkan diri mengambil rapor anaknya di sekolah. Termasuk, jika ada kesempatan menemani Alam mengikuti dan menghadapi ajang lomba mewakili sekolah baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
"Ketemu dia, terus ngambil rapor bareng, kadang-kadang ada event tertentu mau lomba, lomba sifatnya lokal, sifatnya nasional, sifatnya international saya tunggui," bebernya.
Ganjar berharap, di hari pertama masuk sekolah, orangtua dengan senang hati menyempatkan waktu untuk mengantar anak ke sekolah. Selain untuk memberikan motivasi pentingnya sekolah kepada anak juga sekaligus mengikuti perkembangan sang anak.
"Mudah-mudahan para orangtua bisa mengerti kira-kira perkembangan anaknya seperti apa? Kadang-kadang kita tidak pernah tahu, anak kita sudah berpikir sampai dimana? Kadang-kadang kita lambat untuk mengikuti. Kalau kita lambat mengikuti. Kita tidak tahu apakah anak kita baik, apakah anak kita juara, bagaimana kita mengapresiasinya," ungkapnya.
Sekaligus, orangtua harus memantau perkembangan anak di sekolah. Apakah masih ada masalah dengan guru, teman-temanya atau masalah dengan hal-hal yang dilarang oleh sekolah.
"Atau barang kali anak kita masih ada masalah. Dengan gurunya, dengan temanya atau barangkali dengan hal-hal yang dilarang," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tips Parenting Ala Ganjar: Saya Follower Anak Sekaligus Wasit, Kalau Offside Aku Semprit
Baca SelengkapnyaSeperti anak sendiri, Ganjar bahkan membungkuk demi memdengar jelas perkataan andika, karena suara ramai orang-orang yang berkerumun.
Baca SelengkapnyaGanjar mengawali aktivitas kampanye di Jawa Tengah, dengan berlari pagi di sekitaran Kecamatan Dukuhwaru, Tegal, Kamis (11/1).
Baca SelengkapnyaTak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.
Baca SelengkapnyaMendengar pengakuan siswa tersebut, raut wajah Ganjar terlihat marah dan kecewa ada sekolah negeri yang melakukan pungutan ke sekolah.
Baca SelengkapnyaHal ini seperti yang diceritakan salah satu orangtua di media sosial Instagram.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan tak segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap pungli di sekolah
Baca SelengkapnyaPada saat anak menolak untuk kembali ke sekolah, ini sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Baca Selengkapnya