Pengakuan Ketut Ayu, satu-satunya siswi kelas VI SD 2 di Gianyar
Merdeka.com - Sejumlah sekolah dasar yang ada di Desa Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali, segera mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat, setelah ramai pemberitaan soal sekolah krisis murid. Bahkan ada empat Sekolah Dasar yang minim mendapatkan siswa baru.
Memang dari empat sekolah hanya SDN 2 Keramas yang kondisinya memprihatinkan. Tidak satupun siswa baru yang masuk di tahun ajaran 2016 ini. Bahkan, pengakuan seorang siswa tunggal terpaksa bertahan lantaran sudah terbiasa ditinggalkan sendiri.
"Sejak saya dari kelas 1 SD dan saat kenaikan kelas sudah berkurang satu demi satu teman saya. Dulu kelas 4 ada tersisa tiga orang. Sekarang tinggal saya sendiri," ujar Ni Ketut Ayu Juniary, siswi kelas VI di SDN 2 Keramas, Selasa (12/7).
-
Bagaimana Warung Bu Wartilah naik kelas? Dengan bantuan KUR BRI, warung miliknya bisa naik kelas dan tetap menghadirkan menu legendaris sejak 1994.
-
Kenapa Jamu Seruni Putih Bantul ingin naik kelas? Murjiyati ingin kualitas jamunya tidak berubah. Di sela-sela aktivitasnya, Murjiyati sempat bercerita tentang upayanya merangkul ibu-ibu di sana agar jamu di desanya bisa terangkat.
-
Bagaimana cara UMKK di Magelang bisa naik kelas? Hendi lantas mengajak para pelaku UMKK untuk punya mindset naik kelas agar usahanya semakin maju. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mendaftar di Katalog Elektronik.
-
Siapa yang membantu Warung Bu Wartilah naik kelas? 'Jadi rumah makan Bu Wartilah ini dulunya sederhana, dan kini bisa terus berkembang seperti sekarang setelah mengikuti program angsuran BRI, KUR, karena di BRI unit nglipar, selain membantu mereka, kami juga mendorong agar mampu meningkatkan taraf perekonomian mereka sehingga menjadi naik kelas,' kata Kepala BRI Unit Nglipar, Ari Wibowo kepada Merdeka.com
-
Bagaimana Mang Enjang naik kelas? Penggunaan media sosial disebut mampu meningkatkan penjualan, bahkan dirinya kini tak lagi harus berkeliling karena pembeli berdatangan.
-
Apa yang terjadi ketika teman berubah? 'Aku tidak pernah berpikir bahwa persahabatan kita akan memudar suatu hari nanti.'
Kelian Banjar Gelgel, Keramas, Putu Agus Sutanaya, mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk mengarahkan warganya agar menyekolahkan anaknya di SD tersebut. Namun, para orang tua justru kini sangat selektif, memilih menyekolahkan anaknya di sekolah lain.
Sebagai kepala lingkungan banjar, dirinya menegaskan tidak memiliki hak untuk memaksa orang tua siswa agar anak didiknya disekolahkan di SDN 2. Di sisi lain, pihaknya juga khawatir jika sekolah tersebut di regrouping.
"Para orang tua tidak ada kepercayaan lagi karena letak sekolah dekat jurang, faktor guru dan lainnya. Harapan kami, pemerintah memberikan solusinya, kami ingin sekolah tersebut terus berdiri," harap Sutanaya.
Sementara itu, Kadisdikpora Gianyar Made Suradnya menyempatkan diri memantau kondisi sekolah tersebut. Diterima Kepala Sekolah dan para guru, dilaporkan jika kondisi sekolah sudah sejak lama krisis siswa.
Pada kesempatan itu, Kepala SDN 2 Keramas, Gusti Putu Kencana mengaku sudah gencar melakukan sosialisasi ke banjar-banjar yang ada di Desa Keramas, Khususnya Banjar Gelgel lingkungan sekolahnya.
Disebutnya, di Keramas sendiri terdapat 4 SD negeri dan 1 SD swasta, yang anehnya Banjar Gelgel yang padat penduduk justru tidak mendapat siswa. Bahkan Tahun ajaran baru ini, siswa yang mendaftar baru tiga siswa dan kemungkinan siswa tersebut batal sekolah di sana, karena siswa tersebut tidak ada teman bermain.
"Hingga hari kedua, sudah ada 3 siswa yang mendaftar. Hanya saja, siswa baru yang mendaftar justru tidak ingin sekolah di sini," tuturnya kepada Kadisdik.
Dijelaskannya dari enam siswa yang lulus tahun ajaran ini lima siswa mendapat SMP negeri dan satunya mendapat swasta. Sementara tenaga pendidik yang ada berjumlah 12 guru termasuk Kepsek, 5 di antaranya PNS dan sisanya guru tidak tetap (GTT).
Menyikapi persoalan tersebut, Kadisdikpora Made Suradnya mengaku tidak bisa memaksakan siswa atau orang tua siswa menyekolahkan siswanya di SDN 2 Keramas. Sedangkan untuk melakukan regrouping juga tidak mudah, mengingat masih banyak persoalan yang mesti dituntaskan.
"Padahal kondisi sekolah bagus. Lihat saja, kondisinya sejuk, sepi dan gedungnya masih bagus. Masih sangat layak sebagai tempat belajar mengajar," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah SD negeri di Batang kekurangan murid. Hampir separuh dari 452 sekolah di daerah itu tidak memenuhi rombongan belajar.
Baca SelengkapnyaDua siswa tersebut diterima dari jalur afirmasi dan zonasi.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaTak sedikit warganet yang turut merasakan kesedihan yang dialami bocah SMP ini.
Baca SelengkapnyaHari ini, seharusnya terlapor guru Y diperiksa. Tetapi, yang bersangkutan tidak berada di kediamannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaPada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaDari 11 korban meninggal dunia, 10 di antaranya adalah siswa dan guru SMK Lingga Kencana, Depok
Baca SelengkapnyaMinimnya pendaftar disebabkan adanya dua SD Negeri lain yang posisinya berdekatan.
Baca Selengkapnya