Pengakuan Kivlan Zen soal penculikan aktivis
Merdeka.com - Mantan Kepala staf Kostrad Mayjen (purn) Kivlan Zen tiba-tiba mengungkapkan kepada publik soal aktivis mahasiswa yang diculik dalam tragedi Mei 1998. Kivlan mengatakan peristiwa itu bukan sebuah penculikan, melainkan hanya 'double agent'.Sahabat karib Prabowo ini juga menyatakan peristiwa itu tidak ada hubungannya dengan Prabowo. Belakangan kembali muncul karena ada upaya memojokkan Prabowo.
Menurut Kivlan, Prabowo tidak bertanggung jawab terhadap penculikan-penculikan tersebut. Apa saja, yang diungkapkan Kivlan terkait penculikan aktivis? Berikut rangkuman merdeka.com:
Kivlan sebut ada pihak lain ikut culik aktivis 98
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
-
Apa yang terjadi pada 29 Februari 1996? 29 Februari 1996 Pengepungan Sarajevo Resmi Berakhir, Ini Sejarahnya
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (purn) Kivlan Zen mengaku tahu persis bagaimana peristiwa penculikan aktivis 1998. Menurutnya peristiwa ini tidak tepat disebut penculikan.Kivlan mengisahkan saat itu berdasarkan laporan intelijen, ada gerakan yang mau mengacaukan Pemilu 1997 dan Sidang Umum MPR. Kesatuan Den 81 milik TNI, sebagai tim penanganan teror pun diberi perintah untuk menangkap sejumlah aktivis."Mereka mau melakukan aksi bom itu. Aktivis yang di Tanah Tinggi di Bekasi. Jadi, dengan demikian mereka itu ditangkap bukan diculik. Secara hukum itu merupakan kebijakan negara," ujar Kivlan usai acara diskusi di Warung Daun, Selasa (6/5).Kivlan menambahkan, usai ditangkap, ketiga belas aktivis yang saat ini disebut-sebut hilang telah dibebaskan. "Kita sudah bebaskan tetapi kalau sudah di luar diculik ya kita enggak tahu," katanya.Jadi, lanjut Kivlan, Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad tidak terlibat dalam kasus-kasus yang disebut sebagai pelanggaran HAM atas penculikan. Prabowo, saat itu hanya menjalankan tugas untuk mengamankan Jakarta. "Wiranto yang memberi perintah," katanya.
Kivlan kantongi dalang kerusuhan Mei 1998
Kivlan Zen mengklaim telah mengantongi nama dalang kerusuhan 1998. Menurutnya, dalang dari kerusuhan itu masih eksis dan saat ini terjun di dunia politik."Siapa penggerak massa kerusuhan, saya sudah kantongi siapa otaknya. Dia sekarang jadi politikus," ujar Kivlan usai diskusi di Warung Daun, Selasa (6/5).Kivlan enggan menjelaskan siapa yang dia maksud. Dia mengelak saat disodorkan sejumlah nama. Apakah dia sekarang merupakan calon presiden?"Saya tidak mau bicara sekarang. Kalau ada panel saya mau bicara undang Prabowo dan Wiranto kita diskusi bersama," ujar Kivlan.Selain itu, dalam insiden Pamswarkasa, Kivlan menyebutkan dalang peristiwa tersebut ada tentara dan sipil. "Saya lihat Ratna Sarumpaet bersama pensiunan jenderal memerintahkan orang-orang anarki. Mereka menyerang saya dan pasukan di Tugu Proklamasi pakai senjata tajam," ucapnya.
Tahu keberadaan para aktivis yang diculik
Mayor Jendral (Purn) Kivlan Zen mengaku tahu di mana 13 aktivis itu 'dihilangkan'. Untuk diketahui, Kivlan menjabat sebagai Kakostrad pada 1998 atau saat Pangkostrad dijabat Letjen Prabowo Subianto."Yang menculik dan hilang, tempatnya saya tahu di mana, ditembak, dibuang," kata Kivlan dalam debat yang dipandu pembawa acara Alfito Deannova.Bahkan, Kivlan mengatakan, jika nanti disusun sebuah panitia untuk menyelidiki lagi kasus penghilangan 13 aktivis itu, dia bersedia bersaksi."Kalau nanti disusun nanti suatu panitia, saya akan berbicara ke mana ke-13 orang itu hilangnya, dan di mana dibuangnya," ujar Kivlan dengan nada berapi-api.
Prabowo masih sakit hati dipecat Wiranto
Mayjen Purn Kivlan Zen mengulang kembali cerita perseteruan para jenderal dalam kisruh 1998 lalu. Kivlan mengaku sakit hati dulu dipecat Wiranto sebagai Kepala Staf Kostrad."Saya diberhentikan Wiranto betapa sakitnya saya. Saya tidak menculik, tidak kudeta kenapa diberhentikan," kata Kivlan di Jakarta, Selasa (6/5).Kivlan juga menyebut Prabowo Subianto sakit hati lantaran dicopot dari jabatan strategis di ABRI (sekarang TNI) yakni Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad). "Prabowo itu diberhentikan sakit hatinya," ujar kawan dekat Prabowo itu.Kekecewaan Prabowo, lanjut Kivlan, masih berlangsung hingga saat ini. Apalagi, tuduhan pelanggaran HAM karena dituding menculik sejumlah aktivis masih melekat hingga sekarang."Prabowo masih merasakannya," tuturnya.Pencopotan Prabowo dilakukan karena adanya informasi pergerakan pasukan di bawah kendali Prabowo. Adalah Menhankam/Pangab Jenderal Wiranto yang melaporkan hal tersebut. Tanpa berpikir panjang Presiden Habibie langsung mengambil keputusan.Prabowo kemudian dicopot sebagai Pangkostrad dan dipindahkan sebagai Dansesko TNI di Bandung. Untuk pertama kali selama karirnya, Prabowo tak memegang pasukan. Tak lama kemudian, Prabowo diberhentikan dari TNI. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivis 98 menilai ada upaya memanipulasi sejarah masa lalu bergabungnya Budiman Sudjatmiko hingga anggota Dewan Kehormatan Perwira Wiranto ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaPenyair dan aktivis HAM itu hilang secara misterius sejak 1998. Orang-orang masih terus melawan lupa soal Wiji Thukul.
Baca SelengkapnyaAktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.
Baca SelengkapnyaNama Wikana dikenal sebagai salah satu pemuda Menteng 31. Sosok pemuda revolusioner yang berani menculik Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Akhir hidupnya tragis.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaBudiman disebut hanya mengincar kekuasaan semata dengan mengatasnamakan rakyat.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemanggilan calon menteri dijelaskan Prabowo dalam rangka berdiskusi mengenai arah kebijakan pemerintahan mendatang.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan Aktivis 98 terhadap dirinya sebagai capres 2024.
Baca SelengkapnyaDalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca Selengkapnya