Pengakuan Mengejutkan Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anak Tiri
Merdeka.com - Aulia Kesuma, otak pembunuhan dan pembakaran terhadap suami dan anak tirinya mengaku aksi keji dilakukannya karena terlilit utang. Dia mengaku menyesali perbuatannya tersebut.
Tak disangka, ulahnya itu terinspirasi dari sinetron. Pengakuan ini terungkap setelah polisi terus mendalami kasus pembunuhan sadis itu. Selain itu, Aulia membuat pengakuan mengejutkan lainnya. Berikut pengakuan Aulia Kesuma:
Sempat Merasa Lega Usai Bunuh Suami dan Anak
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan berkedok kebakaran terjadi? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
Aulia Kesuma mengaku sempat merasa lega setelah menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana (23). Percaya diri, dia yakin utangnya yang menumpuk hingga Rp 10 miliar bisa terlunasi dengan tewasnya Pupung dan Dana.
"Jujur maksudnya, lega iya saya sempat mengucap Alhamdulillah dalam hati saya lepas dari utang saya yang begitu saya benar-benar menghimpit saya. Rp200 Juta per bulan itu cari dari mana," kata Aulia saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/9).
Bukan tanpa sebab, kegelisahan Aulia akan utang yang menumpuk sudah dirasa sedari lama. Sayang, kegelisahan itu membuatnya berpikir untuk menghabisi nyawa Pupung berikut Dana. Niatan muncul setelah Lebaran beberapa bulan lalu.
Tak Bergaya Hidup Glamour
Kegelisahan Aulia Kesuma diakui sempat ditumpahkan kepada Gege, keponakan Pupung Sadili. Kepada keponakannya yang bermukim di Bandung, Jawa Barat itu, Aulia berdalih memiliki utang banyak bukan karena punya gaya hidup glamour alias doyan foya-foya.
"Itu saya inget banget Lebaran kedua, saya ajak curhat dengan mas Gege. Saya bilang, saya sebenarnya enggak nuntut banyak, selama saya nikah dengan pak Edi, bolehlah nanti dibuktikan sama orang-orang yang pernah ikut, pernah enggak saya sekali berfoya-foya, beli perhiasan, saya beli baju mahal, sepatu mahal, pernah enggak," dalihnya.
"Dari dulu penampilan saya seperti ini bukan karena saya posisi di penjara, memang saya enggak pernah seperti wanita lain yang layaknya punya uang banyak, itu enggak. Saya memang seperti ini dari dulu dan saya siap dibuktikan," katanya.
Terinspirasi dari Sinetron
Pembunuhan dan pembakaran terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana yang dilakukan Aulia Kesuma karena terinspirasi dari tayangan sinetron. Awalnya setelah dibunuh, dia menjatuhkan mobil ke jurang untuk menghilangkan jejak.
"Ya jadi memang karena kepanikan-kepanikan yang saya terima, jadi akhirnya saya sama Kalvin itu pun waktu perjalanan sesungguhnya kita tidak tahu arah, bukan kita menuju di sana (TKP), enggak. Kita itu ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, kita tadinya berpikir gini loh. Kita tidak berpikir sampai meledak sampai Kalvin luka bakar kan. Jadi kita maunya api kecil nyala setelah itu mobilnya kita dorong ke jurang," kata Aulia di Polda Metro Jaya, Selasa (3/9).
Edi Chandra Hanya Santai di Rumah
Aulia Kesuma mengaku tega menghabisi suami serta anak tirinya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana karena utang Rp 10 miliar dari dua bank sejak 2013. Utang itu muncul usai keduanya melangsungkan pernikahan pada 2011. Aulia mengatakan, pinjaman itu untuk membuka usaha restoran suaminya. Namun bisnis itu gagal.
Aulia semakin dongkol dengan perilaku suaminya yang seakan-akan lepas tangan. Sebab, menurut Aulia, suaminya itu hanya bersantai-santai di rumah, sementara dirinya yang bertugas mencari nafkah.
"(Rasakan hasil usaha restoran?) Ya iyalah setiap hari dia duduk manis di rumah, dia makan, dia pegang HP, dia ke sana ke sini sama teman-temannya, itu hasil dari mana," katanya.
Bayaran Untuk Pembunuh
Aulia Kesuma alias AK mengaku spontan akan membayar empat orang eksekutor suaminya dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili alias ECP, dan M Adi Pradana alias Dana alias D sebesar Rp500 juta. Namun, dirinya saat itu hanya sanggup bayar Rp100 juta per orang eksekutor.
"Ya sebenarnya waktu itu spontanitas kalau masalah Rp500 juta dan tidak bilang Rp500 juta kali 4. Kejadian sesungguhnya saya bilang, saya cuma sanggup bayar Rp100 juta per orang, pada waktu itu mereka menyanggupi," kata Aulia di Polda Metro Jaya, Selasa (3/9).
"Di tengah jalan yang namanya RP itu kesurupan, dan tidak jadi ikut. Pas lagi perjalanan itu yang namanya Ajis ngomong, Rp200 juta sanggup enggak mba. Ya sudahlah Rp200 juta kalau di kali 4 masih cukup," sambungnya.
Dalam pembayaran, Aulia mengakui kalau saat itu tak punya uang. Dia berani menjanjikan uang sebesar itu setelah dua aset bangunan milik suaminya disita oleh bank.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni istri dan adik pelaku.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan pria berkebutuhan khusus Abid Yulandi Muyafa (38) di Kebun Jeruk Jalan Ir Soekarno, Kota Mojokerto pada Sabtu (2/10) lalu akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dipicu masalah bisnis. Pelaku kesal tak mendapatkan bagi hasil.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaTersangka menghilangkan jejak dengan cara mengubur korban di sebuah lahan perkebunan.
Baca SelengkapnyaSiti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaKasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca Selengkapnya