Pengakuan Pedagang di Jalan Raya Ceger Pondok Aren Resah Dipalak Preman Tiap Bulan
Merdeka.com - Aksi premanisme berupa pemalakan jatah bulanan kepada pelaku usaha, di Jalan Raya Ceger, Kelurahan Juramangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, masih marak terjadi.
Warga seperti mafhum dengan pemberian jatah preman, yang sebenarnya sudah sangat meresahkan masyarakat dan pelaku usaha di sepanjang jalan Ceger Raya itu.
"Rutin, kita diminta setiap bulan. Jatah bulanan istilahnya," ucap seorang Ibu pedagang kelontong di Jalan Raya Ceger, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Jumat (18/6).
-
Apa yang dibuat warga Tangerang untuk raup untung? Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
Menurut dia setiap bulan, pemalak uang bulanan ke warungnya itu, selalu datang bergerombol dan meminta uang bulanan yang besarannya bervariasi.
"Kalau mereka minta uang seringnya gerombolan, 5 sampai 7 orang. Saya kasihnya Rp 20 ribu setiap bulan, enggak pernah lebih," kata dia.
Pedagang lainnya, EN, mengaku pernah meluapkan emosinya ketika dipalak terus menerus oleh kawanan preman di Jalan tersebut. Lantaran pemalak tersebut, merusak barang miliknya ketika EN tidak mau menuruti keinginan preman itu.
"Saya pernah termos nasi dibanting sama mereka jadi rusak. Mulanya karena tidak saya kasih uang yang mereka minta. Saya tidak kasih mereka malah merusak," kata dia.
Atas kejadian tersebut, pernah beberapa bulan lapak usahanya tidak kembali didatangi preman. Tapi, kemudian pelaku lain datang dan kembali meminta jatah dari warung saya.
"Mereka balik lagi ke sini setelah tiga bulanan, sama minta uang lagi. Tapi orangnya berbeda dengan waktu saat saya lempar termos," katanya.
Sampai saat ini, EN mengaku terus memberikan jatah bulanan sebesar Rp 10 ribu, yang mau tidak mau harus dia berikan agar usahanya tetap bisa berjalan.
"Ya mungkin semua pedagang di sini pada dimintain duit. Mau enggak mau, walau enggak ikhlas kita kasih," kata dia yang sudah tahunan berjualan di lokasi tersebut.
Sebelumnya, seorang warga memviralkan surat pengaduan yang ditujukan kepada Polsek Pondok Aren, terkait maraknya aksi premanisme di sepanjang Jalan Raya Ceger, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Dalam surat tersebut, penulis surat memohon kepada Kepolisian untuk menertibkan preman yang kerap meminta jatah harian, mingguan serta bulanan kepada pelaku usaha di sepanjang jalan itu.
Bahkan, surat tersebut juga menyebutkan tempat biasa para preman yang kerap memalak mereka itu, biasa berkumpul.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony Setiawan mengaku tengah melakukan penyelidikan atas informasi viral tersebut. Menurutnya, sampai saat ini tidak pernah ada warga melaporkan kejadian pemalakan tersebut.
"Anggota lagi lidik juga sama panitnya. Enggak ada yang laporan. Makanya itu kebenarannya mau di cek," kata kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaPara penjual makanan ini berjualan menggunakan sepeda motor dan mobil di beberapa titik kawasan puncak. Tak sedikit di antaranya sampai melewati marka jalan
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca Selengkapnya