Pengakuan perempuan ancam bugil jika anaknya tak diterima di SMP
Merdeka.com - Ida Farida (42), warga Kampung Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan sempat bikin heboh netizen lantaran ancamannya akan bugil jika anak tak diterima di SMPN 12.
Saat dikonfirmasi merdeka.com, Ida membeberkan ancaman tersebut dilatarbelakangi aturan baru tentang PPDB online. Saat video itu diunggah, dia mengaku anaknya tak masuk ke sistem PPDB online di Kota Tangsel.
"Ini yang membuat saya sempat kesal, rumah dari sekolah hanya berjarak 50 meter. Kan sekarang sistem zonasi, harusnya otomatis anak saya masuk," kata dia, Jumat (14/7).
-
Kenapa TikTok bahaya buat anak? Sistem rekomendasi konten TikTok danpraktik pengumpulan data yang invasif menimbulkan bahaya bagi pengguna anak muda. Peneliti Amnesty Internasional, Lisa Dittmer mengatakan, model bisnis TikTok pada dasarnya bersifat kasar dan mengutamakan keterlibatan agar pengguna tetap terhubung dengan platform, guna mengumpulkan lebih banyak data tentang mereka.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Siapa yang bilang media sosial berbahaya bagi anak? Seorang Ahli Bedah Umum asal Amerika Serikat (AS) Vivek Murphy mengatakan bahwa media sosial menghadirkan risiko besar bagi kesehatan mental remaja.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Apa saja yang diatur UU ITE baru tentang perlindungan anak? 'Revisi kedua UU ITE akan menjadi momentum bagus untuk memasukkan perlindungan hak anak dalam mengakses layanan internet dan dunia digital. Harus ada upaya preventif agar konten-konten di dunia maya tidak merugikan anak-anak,'
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
Dia bersyukur akhirnya anaknya diterima di sekolah tersebut. "Alhamdulillah, anak saya sudah masuk," ucapnya.
Tidak saja bagi Ida dan anaknya, beberapa anak di sana yang masuk zonasi SMPN 12 juga diterima di sekolahan tersebut.
"Ada hikmahnya juga, gara-gara dia rame-rame begitu," ucap salah satu warga yang ditemui tak jauh dari kediaman Ida.
Dijelaskan dia, anak keduanya yang ikut mendaftar PPDB online waktu itu juga mengalami nasib serupa dengan yang dialami anak Ida.
"Memang alasan sekolah saat itu sistem online sedang error, anak-anak sekitar sini yang seharusnya masuk zonasi malah tidak muncul, kami dibuat bingung," terang dia.
Bersyukur saat ini, hampir bisa dipastikan anak-anak yang masuk dalam zonasi sekolah SMPN 12 diterima masuk ke sekolah tersebut.
"Ya kemarin sudah ada pernyataan dari sekolah, anak-anak di sini. Anak saya, anak Ida dan yang lain yang masuk zonasi dipastikan naik," cetusnya.
Diterangkan dia, Ida dikenal warga sekitar sebagai warga asli setempat yang memang sedikit frontal.
"Dia memang rada berani orangnya, ya seperti itulah dia," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ade Ary mengatakan, tersangka akhirnya mengikuti perintah dari akun facebook Icha Shakila untuk membuat video vulgar dengan anak kandungnya
Baca SelengkapnyaR diamankan tim Unit II Subdit IV Tipid Siber atas kasus penyebaran video vulgar yang diperankan oleh anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangerang Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Ibu ke Anaknya
Baca SelengkapnyaAwalnya dia disuruh oleh seorang pemilik akun Facebook 'Icha Shakila' untuk untuk berhubungan badan dengan suaminya.
Baca SelengkapnyaDua konten video yang dibuat seorang ibu berinisial R kini telah beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi menggeledah kontrakan R, seorang ibu yang melecehkan anaknya di Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSeorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa kejiwaan R (22) seorang ibu yang melecehkan anak kandungnya di Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaDia hanya tertunduk dan tampak pasrah atas kasus pidana yang menjeratnya
Baca SelengkapnyaAksi R (22) melakukan pelecehan seksual atau pencabulan terhadap putra kandungnya yang masih balita membuat anggota keluarganya syok.
Baca SelengkapnyaDiduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca Selengkapnya