Pengakuan 'Serial Killer' di Bogor, Membunuh karena Benci Perempuan
Merdeka.com - MRI alias Rian dibekuk aparat Polres Bogor Kota karena membunuh dua perempuan di tempat berbeda dalam selang waktu 12 hari di wilayah bogor. Dalam pengakuannya, Rian membunuh karena benci wanita.
Hal itu terungkap dalam sebuah video setelah Rian ditangkap oleh polisi.
"Kenapa kamu bunuh?" tanya seorang polisi yang merekam seperti dilansir akun @Cetul.22 yang dilihat Jumat (12/3).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
"Saya benci pak sama perempuan," ucap Rian yang mengenakan kaos hitam.
Rian mengaku bertemu dengan kedua korban melalui media sosial.
"Kamu (janjikan) bayar berapa sama dia?" tanya polisi lagi.
"Satu juta," sahut Rian.
Rian kemudian menceritakan proses saat membunuh dan membuang mayat korban. "Di hotel puncak, dicekik, saya bungkus plastik. Saya sewa tas ke teman saya. Dimasukin ke ransel itu, saya bawa, iya saya taruh di Cilebut. Habis itu saya pulang."
Dia kemudian mengambil sejumlah barang berharga korban termasuk handphone dan menjualnya ke forum jual beli. "Laku Rp1.700.00 saya COD-in," tuturnya.
Saat beraksi membunuh korban pertama, Rian mengaku memakai motor milik kakaknya. "Motor Vario pinjam ke kakak, warna putih," ujarnya.
Rian beraksi sendirian saat menghabisi nyawa siswi SMA, Diska Putri (18), dan ibu satu anak, Elya Lisnawati (23). Warga Bojonggede Bogor tersebut menghabisi Diska dan Elya dalam rentang waktu 12 hari.
"Kami duga pelaku berperilaku 'serial killer' atau pembunuhan berantai," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kamis (11/3).
Sebelumnya, Diska Putri ditemukan tewas terbungkus dalam kantong plastik sampah berwarna hitam di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pada 25 Februari 2021.
Sementara Elya Lisnawati ditemukan tewas pada area perkebunan di Gunung Geulis, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu 10 Maret 2021.
"Perkara ini, kami ketahui setelah melakukan penyelidikan hampir dua pekan. Saksi yang kami periksa mencapai 15 orang, mulai kerabat hingga rekan-rekan korban, hingga MRI ditangkap di Depok semalam," kata Kombes Susatyo.
Susatyo menjelaskan, motif Rian ingin menguasai barang milik korban dengan modus berkenalan di media sosial. Lalu pelaku membuat janji untuk bertemu dengan iming-iming uang dan jalan-jalan ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
"Kemudian saat di Puncak, pelaku mengajak korban berkencan kemudian korban dihabisi dengan cara dicekik. Pencekikan ini kami ketahui setelah melakukan otopsi terhadap kedua korban," ujarnya.
Sementara itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya tas ransel besar milik pelaku yang digunakan untuk membawa korban setelah dibunuh, lalu dibuang begitu saja, menggunakan dua sepeda motor berbeda untuk aksi pertama dan kedua.
"Barang bukti yaitu baju yang digunakan oleh tersangka yang sesuai dengan hasil CCTV yang kami sita di tempat TKP pembunuhannya juga yang baru saja kami temukan yaitu kalung dari korban yang pertama (Diska)," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaKorban meminta kejelasan status hubungan mereka setelah dua kali berhubungan badan. Tetapi jawaban pelaku membuat korban kecewa hingga memaki.
Baca SelengkapnyaKoper di beli dengan menggunakan uang perusahaan yang dipegang korban.
Baca SelengkapnyaPelaku emosi dan membunuh korban usai diminta kejelasan soal hubungan mereka usai dua kali berhubungan badan.
Baca SelengkapnyaPasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat dalam koper menggegerkan warga Kalimalang, Bekasi pada Kamis 25 April 2024, sekitar Pukul 08.00
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku, hubungan dengan korban hanya untuk senang-senang
Baca SelengkapnyaGanda Permana, suami dari RM, sempat dituduh melakukan pembunuhan terhadap sang istri.
Baca SelengkapnyaLS, istri pelaku histeris karena tak menyangka suaminya adalah pelaku pembunuhan
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati kepada korban, hingga niat untuk membunuh.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif sementara pembunuhan Wanita dalam koper yang ditemukan di Kalimalang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, korban dengan tersangka saling mengenal.
Baca Selengkapnya