Pengakuan Sopir Boks, Setiap Keluar Pasar Tanah Abang Kena Palak Rp25 Ribu
Merdeka.com - Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat bersama Polsek Tanah Abang kembali menangkap 8 preman yang berulah di Pintu Keluar Pasar Tanah Abang Blok. Kejadian ini terjadi pada Kamis (5/9) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Harry Kurniawan menjelaskan, para pelaku diketahui sering memalak pengendara mobil yang keluar dari Pasar Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Informasi itu didapat berdasarkan keterangan dari Hendri (46) sopir mobil Boks. Hendri memang sering ke Pasar Tanah Abang setiap hari Senin dan Kamis. Setidaknya, Hendri harus menyiapkan uang Rp25 ribu di kantongnya untuk sekali perjalanan ke Pasar Blok F Tanah Abang.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Hendri pedagang dari Tasik. Dia sering mengangkut pakaian dari Pasar Blok F. Pengakuan korban setiap mau keluar dari Pasar Blok F harus mengeluarkan uang Rp25 ribu untuk diberikan kepada orang-orang yang ada di sana," ucap Harry, Jumat (6/9).
"Kata Korban, itu rutin setiap Senin dan Kamis," Harry melanjutkan.
Harry menjelaskan, dari total 10 pelaku empat orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Tasman (22), M.Iqbal Agus (21), Muhamad Nur Hasan (26), dan Supriyatna (40).
Keempatnya memalak sopir boks yang baru keluar dari Pasar Blok F Tanah Abang Jakarta Pusat. Korban awalnya memberikan uang Rp500 kepada para pelaku. Namun, pelaku memaksa meminta lebih.
"Korban akhirnya memberikan uang Rp2 ribu yang diambil dari kantong celananya," ucap dia.
Ternyata, korban kembali dimintai orang preman lainnya. Akibatnya, pada hari itu korban harus merogoh kocek Rp25 ribu agar bisa melintas di jalur tersebut.
"Pengakuan korban setiap mau keluar Pasar Blok F Tanah Abang harus mengeluarkan uang Rp25 ribu untuk diberikan kepada sekumpulan orang itu," tutup Harry.
Sebelumnya, aksi preman diabadikan oleh pengguna jalan yang melintas. Video berdurasi 1 menit menampilkan empat pemuda membuntuti mobil-mobil yang keluar dari Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sedangkan, seorang pemuda mengadang mobil agar memperlambat laju kendaraan. Keempat pemuda tadi pun memasukkan tangannya ke dalam kaca mobil depan. Diduga mereka meminta uang kepada pengendara tersebut. Kini videonya viral di media sosial.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang tak dikenal memalak korban dengan dalih uang keamanan
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaPemerasan tersebut diduga akibat adanya komunikasi yang keliru antara korban dan pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca SelengkapnyaPraktik pungutan liar kembali marak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya, ketiga pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka
Baca SelengkapnyaDua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban baru saja mengambil orderan di warung Reachess. Ketika keluar, korban ditagih uang parkir.
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video memperlihatkan sopir bus menjadi korban pungutan liar (pungli) di kawasan Thamrin City.
Baca Selengkapnya