Pengalaman Pimpin BKPM, Bahlil Lahadalia Dinilai Cocok Jadi Menteri Investasi
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui pembentukan Kementerian Investasi dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) nantinya akan diubah menjadi Kementerian Investasi.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kementerian Investasi. Alasannya menurut Ujang, Kementerian Investasi merupakan perubahan dari BKPM yang saat ini dipimpin Bahlil Lahadalia.
"Sebenarnya menterinya sudah ada, Pak Bahlil karena kan beliau Kepala BKPM. Jadi saya melihatnya ya Bahlil yang akan jadi Menteri Investasi. Kecuali kalau Pak Jokowi mau mengganti Bahlil," kata Ujang saat dihubungi merdeka.com, Selasa (13/4).
-
Bagaimana Bahlil masuk ke kabinet Jokowi? Ia menegaskan, ditunjuk Presiden Jokowi dari perwakilan profesional.
-
Kenapa Bahlil yakin para menteri tetap berkomitmen di Kabinet Jokowi? Lebih lanjut, dia menegaskan para menteri berkomitmen untuk menyelesaikan tanggung jawab sampai berakhir masa jabatan.
-
Siapa yang menurut Bahlil merasa nyaman di Kabinet Jokowi? 'Saya nyaman-nyaman aja, tuh. Mungkin Ibu Risma kali. Kami nyaman-nyaman aja, ratas terus. Kami komunikasi baik semuanya,' kata Bahlil, usai menghadiri acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1).
-
Siapa yang mengatakan Bahlil bukan kader Golkar? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Partai (DPP) Partai Golkar Syamsul Hidayat menegaskan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bukan lagi kader partai berlambang pohon beringin.
-
Kenapa Bahlil tidak pantas jadi ketua umum Golkar? “Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
Dia berharap Presiden Jokowi memilih kalangan profesional non parpol jika nantinya tidak menjadikan Bahlil sebagai Menteri Investasi. Karena kata dia, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap Parpol sudah menurun. Selain itu, lanjut dia, tokoh-tokoh besar dan hebat di setiap Parpol koalisi semuanya sudah menjabat menjadi menteri ataupun kepala daerah.
"Ya memang akan ada pertarungan dari kelompok pendukung Pak Jokowi, baik itu dari relawan, Parpol, atau orang yang berjasa dengan Pak Jokowi yang belum dapat jatah," ujarnya.
"Tapi jatah untuk parpol sudah terpenuhi semua, nama-nama besar sudah jadi menteri, kalau Pak Jokowi mau ganti Bahlil ya kalau bisa yang berlatar profesional seperti Bahlil," lanjutnya.
Bahlil diketahui merupakan pengusaha sukses yang mengawali karirnya dari titik nol. Pria kelahiran 1976 itu pernah menjadi sopir angkot, kondektur, kuli bangunan, dan beberapa pekerjaan serabutan lainnya pernah ia lakoni. Sampai akhirnya ia menduduki jabatan sebagai CEO PT Rifa Capital yang sudah memiliki banyak cabang di Indonesia.
Ujang berharap, Presiden Jokowi bisa mengangkat orang-orang seperti Bahlil untuk memimpin Indonesia. Namun, Ujang pun yakin, siapapun yang akan dipilih Jokowi merupakan yang terbaik sesuai dengan dua kriteria yang telah disebutkan Jokowi sebelumnya.
Punya Jaringan Luas
Kriteria kedua Menteri Investasi itu menurut Ujang yakni memiliki jaringan luas. Menurut dia, kriteria itu penting untuk menggaet para investor berinvestasi atau menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga bisa meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, yang mana berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Yang pasti harus bisa menarik investasi hingga bisa membangun Indonesia. Harus dari latar belakang yang tepat di bidang ini ya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Selain itu, menurutnya sosok yang bisa menduduki kursi menteri tersebut pastinya merupakan seseorang yang profesional atau ahli di bidang tersebut. Selain ahli, calon menteri tersebut juga harus bisa memimpin dan berorganisasi. Karena kata dia, jika hanya ahli saja namun tidak bisa memimpin, maka dia memprediksi kementerian tersebut akan kacau-balau.
"Latar belakang organisatoris itu sangat penting untuk memimpin kementerian, bukan hanya bisa me-manage kementerian itu, tapi harus jadi lokomotif perubahan di kementeriannya," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil mengaku dirinya kerap berdiskusi dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Bahlil menjabat Menteri Investasi merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia mengaku dirinya fokus mengerjakan tugasnya sebagai menteri.
Baca SelengkapnyaBahlil, yang sering menyebut dirinya sebagai 'orang kampung' ini tak hanya berjaya di dunia usaha, tetapi juga pernah berkiprah di dunia politik.
Baca SelengkapnyaJokowi bersedia menyanggupi permintaan tersebut, namun dia menyinggung Bahlil terkait cara penyampaiannya.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku siap menjadi calon ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dikabarkan bakal digeser menjadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mendukung Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga.
Baca SelengkapnyaBahlil Usul Jokowi jadi Penasihat Khusus Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaHasil real count sementara KPU, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dua paslon lainnya.
Baca SelengkapnyaLuhut tidak masalah Bahlil ingin maju sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin.
Baca SelengkapnyaPasar akan jauh lebih percaya kepada profesional yang mampu mengelola keuangan dengan ba
Baca Selengkapnya