Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Anak hipster biasanya cari identitas, tapi punya potensi

Pengamat: Anak hipster biasanya cari identitas, tapi punya potensi Hipster. ©istimewa

Merdeka.com - Pengamat sosial dan kajian budaya dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati mengatakan, fenomena merebaknya sejumlah subkultur di kalangan anak muda akhir-akhir ini, merupakan pergerakan dinamis dari jiwa-jiwa muda yang sedang berkembang.

Keinginan untuk mengenali identitas diri sebagai kaum muda, merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dalam upaya-upaya mereka untuk mencari jati dirinya.

"Biasanya para pelaku dari komunitas tersebut adalah kalangan muda yang memang sedang mencari identitas, sebagai bagian dari pencarian jati dirinya. Karena, setiap orang kan pastinya memiliki referensi yang berbeda sesuai minatnya masing-masing," kata Devie saat dihubungi merdeka.com, Kamis (5/2).

Devi mengakui bahwa hal semacam itu merupakan sesuatu yang wajar, selama mengarah pada hal-hal positif. Apalagi, jika komunitas dan subkultur dari para anak muda yang ingin tampil eksis itu cenderung produktif, maka hal itu sama sekali tidak perlu dikhawatirkan.

"Hal itu sebenarnya baik, apalagi jika menghasilkan sesuatu yang produktif. Masyarakat juga diharapkan jangan terlalu khawatir, selama mereka berkumpul dalam nuansa kreatif dan produktif, siapa tahu nanti mereka malah bisa menjadi enterpreneur," kata Devie.

Devie mengakui bahwa pengaruh dari dunia barat dalam hal ini memang tidak bisa dipisahkan dari anak muda, apalagi di zaman yang serba gadget seperti saat ini. Namun, dirinya menekankan agar sebaiknya pemerintah bisa turut serta dalam mendukung geliat perkembangan subkultur ini, karena di dalamnya ada potensi budaya yang sangat positif, ditambah lagi potensi ekonomi mikro yang masif, yang bisa diciptakan dari kreativitas para kaum muda tersebut.

"Subkultur yang ada di dunia kiblatnya memang cenderung dari barat. Pendekatan kritis yang bisa dilakukan adalah melalui sudut pandang kebijakan ekonomi politik. Yang juga menarik dari hal ini adalah turunan budayanya yang kemudian selalu dimanfaatkan oleh industri dalam mencari profit sebanyak-banyaknya. Karena, segala sesuatu yang mereka pakai itu nantinya juga akan menjadi rukun-rukun baru yang akan diamini oleh orang-orang dari seluruh dunia." kata Devi.

"Pemerintah harus mengakomodasi tempat dan fasilitasnya. Karena menurut hemat saya, pemerintah lebih punya peluang yang besar dalam mendukung para anak muda hipster ini. Sesungguhnya ada potensi budaya yang bisa berkembang, bahkan potensi ekonomi yang sangat menguntungkan. Jangan sampai ini semua kembali dikomodifikasi oleh korporat-korporat yang hanya ingin mencari rente, tanpa mempedulikan aspek sosio-kulturalnya," katanya menambahkan.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perubahan Cita-Cita Anak Indonesia dari Masa Lalu Hingga Sekarang
Perubahan Cita-Cita Anak Indonesia dari Masa Lalu Hingga Sekarang

Seiring perkembangan zaman, cita-cita dari anak Indonesia juga mengalami perubahan sejak masa awal kemerdekaan hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
10 Kebiasaan Anak Jenius yang Sudah Tampak Mulai Usia 5 Tahun
10 Kebiasaan Anak Jenius yang Sudah Tampak Mulai Usia 5 Tahun

Anak jenius bisa menunjukkan tanda dan kebiasaan khusus yang bisa tampak mulai usia 5 tahun.

Baca Selengkapnya
Cara Andika-Hendi Manfaatkan Gen Z untuk Tingkatkan Perekonomian di Jateng
Cara Andika-Hendi Manfaatkan Gen Z untuk Tingkatkan Perekonomian di Jateng

Hal ini tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan teknologi yang mendampingi kebiasaan hidup Gen Z.

Baca Selengkapnya
8 Fakta Anak Bungsu Laki-laki, Lengkap Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
8 Fakta Anak Bungsu Laki-laki, Lengkap Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Anak bungsu laki-laki sering kali menjadi sorotan dalam keluarga karena posisinya yang unik dan peran yang berbeda dibandingkan dengan saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya
Dikenal Bergaya Hidup Boros, Begini Cara Atur Keuangan untuk Gen Z Agar Bisa Punya Investasi
Dikenal Bergaya Hidup Boros, Begini Cara Atur Keuangan untuk Gen Z Agar Bisa Punya Investasi

Kebiasaan ini dipengaruhi oleh gaya hidup konsumtif yang dipromosikan di media sosial. Akibatnya muncul kebiasaan belanja impulsif dan pengeluaran berlebihan.

Baca Selengkapnya
Menkopolhukam Sebut Diaspora Berpeluang untuk Memajukan Bangsa
Menkopolhukam Sebut Diaspora Berpeluang untuk Memajukan Bangsa

Banyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Bicara Pentingnya Creativ Hub, Ganjar Ingin Beri Ruang Anak Muda Papua untuk Berkreasi
Bicara Pentingnya Creativ Hub, Ganjar Ingin Beri Ruang Anak Muda Papua untuk Berkreasi

Ganjar mengaku sering mendapatkan masukan atau permintaan agar dibuatkan creativ hub.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Ide Bisnis Online Menjanjikan yang Sedang Populer, Cocok untuk Generasi Muda
Rekomendasi Ide Bisnis Online Menjanjikan yang Sedang Populer, Cocok untuk Generasi Muda

Rekomendasi ide bisnis online berpeluang tinggi yang cocok untuk anak muda.

Baca Selengkapnya