Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Begal motor seperti teroris, punya SOP dan harus solid'

'Begal motor seperti teroris, punya SOP dan harus solid' Gelar barang bukti kasus kriminal di Polda Metro Jaya. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Aksi perampasan sepeda motor dengan kekerasan atau kerap disebut begal makin sering terjadi. Kondisi ini semakin meresahkan masyarakat terutama lantaran polisi seolah tidak mampu mencegah aksi kriminal tersebut.

Semula aksi begal motor terjadi di kawasan Depok, kini aksi serupa sudah merambah beberapa daerah seperti Tangerang, Bekasi dan Bogor. Salah satu pelaku begal motor di Pondok Aren, Tangerang sempat ketahuan warga sedang beraksi, alhasil pelaku tewas mengenaskan lantaran dibakar hidup-hidup.

Sebelum tewas, pelaku sempat mengaku berasal dari salah satu daerah di Sumatera, yakni Lampung. Dia mengatakan ada sekitar 500 kawannya menyebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi buat melakukan tindakan kriminal tersebut.

Orang lain juga bertanya?

Pihak Kepolisian membenarkan pengakuan begal tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, mengatakan pelaku begal motor tidak hanya dilakukan kelompok Lampung. Ada beberapa kelompok lain turut melakukan hal serupa. Mereka terbagi atas dasar kesamaan wilayah asal. Seperti jaringan Pandeglang (Banten), Depok, Bekasi, Karawang, dan Bogor.

"Pelaku merupakan sindikat yang memiliki hubungan kekerabatan asal daerah. Keenamnya bermain di kawasan Jakarta, khususnya di daerah penyangga," kata Martinus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, kemarin.

Menanggapi hal ini, kriminolog UI Azizah Farah Fatimah menilai unsur kedekatan daerah memang menjadi salah satu faktor solidnya kelompok begal motor tersebut. Unsur kedekatan daerah, menurut Azizah tidak hanya berlaku bagi kelompok begal motor. Di masyarakat umum, kedekatan daerah juga berlaku.

"Masyarakat umum saja, ikatan kedaerahan itu kuat," kata Azizah saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (26/2).

Azizah menilai ada faktor lain yang menjadikan begal motor seakan sulit ditembus. Solidaritas sebagai pelaku kriminal, menurut Azizah jauh lebih kuat dari kedekatan daerah. Azizah mengatakan, individu yang bergabung dengan kelompok begal motor harus saling menjaga sekuat mungkin. Mereka memiliki sebuah standar operasional yang sangat kuat dan harus dipatuhi karena jika salah satu dilanggar, maka potensi tertangkap aparat kepolisian akan terbuka. Apabila salah satu anggota tertangkap, maka anggota kelompok yang lain akan menjadi target berikutnya.

"Mereka harus menerapkan SOP tertentu. Misalnya 1 menit untuk mencuri 1 motor. Itu harus dipatuhi, karena kalau tidak sesuai SOP, mereka akan tercium polisi. Seperti teroris lah, mereka punya SOP, dan harus solid," jelas Azizah.

Azizah juga mengungkap, kelompok begal motor tidak hanya terdiri dari pelaku ranmor, melainkan sampai ke penadah. Kontrol dan soliditas kelompok begal motor juga mencakup hingga penadah. "Mereka itu kriminal karirnya ada yang ranmor, ada juga penadah. Ini sudah menjadi kriminal karir. Kalau kriminal karir kan terbentuk bukan dari 1 atau 2 kali aksi, sudah bertahun-tahun. Bahkan yang pernah tertangkap polisi, saat keluar penjara justru semakin kuat," ungkap Azizah.

Terkait dengan pihak Kepolisian yang seolah tidak mampu mencegah aksi kriminal tersebut, Azizah mengatakan, dalam melakukan penangkapan, pihak Kepolisian memiliki prosedur hukum yang harus dipatuhi. "Polisi itu ada prosedur hukum. Kalau mau menangkap perlu dasar hukum yang kuat dan kalau mau bergerak mereka harus penuhi dasar hukum itu. Kalau prosedur hukum tidak dipatuhi polisi, nanti malah polisi yang akan disalahkan," ujar Azizah.

Namun, meski Kepolisian harus melalui prosedur hukum yang berlaku, Azizah menilai prosedur tersebut seharusnya tidak boleh menghambat gerak Kepolisian. "Polisi selama ini tidak bisa buru-buru karena ada prosedur yang harus dilewati. Tetapi polisi juga kan dididik, jangan sampai birokrasi menjadi penghambat," tutur Azizah.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Basmi Begal di Medan, Intel TNI Turun Tangan Siap Ambil Aksi Tegas
VIDEO: Basmi Begal di Medan, Intel TNI Turun Tangan Siap Ambil Aksi Tegas

Kepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Sahroni: Geng Motor ‘Sekolah Dasar’ Bagi Para Kriminal
Anggota DPR Sahroni: Geng Motor ‘Sekolah Dasar’ Bagi Para Kriminal

Polisi larang geng motor mendapatkan SKCK agar beri efek jera.

Baca Selengkapnya
Beredar Video Pria Naik Motor Sport Terobos Sejumlah Polisi, Begini Ceritanya
Beredar Video Pria Naik Motor Sport Terobos Sejumlah Polisi, Begini Ceritanya

Si pemotor merasa takut kena tilang ketika melihat ada polisi yang berjaga di persimpangan lampu merah tersebut.

Baca Selengkapnya
Komisi III Dukung Langkah Polda Sumut Atasi Begal
Komisi III Dukung Langkah Polda Sumut Atasi Begal

Komisi III mendukung langkah-langkah yang dilakukan Polda Sumut dalam memberantas begal.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi ke Anak Motor 'Insya Allah dengan Sepeda Motor Mengantar ke Syurganya Allah'
Jenderal Polisi ke Anak Motor 'Insya Allah dengan Sepeda Motor Mengantar ke Syurganya Allah'

Suyudi menjelaskan meskipun hobinya bisa tersalurkan namun nilai spiritual juga tak terlewatkan.

Baca Selengkapnya
Tegas, Jenderal Bintang Dua Ini Bakal Tangkap Orang Berlagak jadi Koboi Jalanan Bawa Senjata
Tegas, Jenderal Bintang Dua Ini Bakal Tangkap Orang Berlagak jadi Koboi Jalanan Bawa Senjata

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menilai pentingnya peran masyarakat dalam membasmi peredaran senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah
Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah

wilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’

Baca Selengkapnya