Pengamat: Bukan Soal Transportasi, PSBB Tak Efektif Jika Warga Tetap Beraktivitas
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan melakukan evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada daerah-daerah yang sudah memberlakukannya. Jokowi ingin hal-hal yang kurang diperbaiki agar kebijakan ini benar-benar berjalan efektif.
Pengamat Transportasi, Ellen Tangkudung, efektif tidaknya kebijakan ini bergantung pada sumber aktifitas warga sendiri bukan karena tersedia atau tidaknya transportasi.
"Aktivitasnya kalau engak berhenti, kalau industri masih jalan, kalau pasar masih buka semua. Itu kan orangnya masih bekerja," kata Ellen kepada Liputan6.com, Rabu (22/4).
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Apa yang terjadi saat kita terus-menerus dalam mode kerja? Terus-menerus dalam mode kerja meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang seharusnya berada pada level rendah di malam hari. Ketika kortisol tetap tinggi di malam hari, ini dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
Ellen menilai tepat langkah Kementerian Perhubungan atau Kemenhub untuk tidak menghentikan operasi KRL meski pemerintah daerah sempat meminta agar memberhentikan sementara operasional Kereta Commuter Line.
"Pemda-pemda itu meminta dihentikan karena mereka juga tidak berdaya dengan aktivitas-aktivitas yang masih jalan ini. Jadi mintanya transportasinya dihentikan," ungkapnya.
Menurut Ellen kalau sarana transportasinya yang dihentikan, maka mereka yang masih bekerja akan menggunakan sarana lain. Yang menurutnya justru akan memperparah penularan karena tidak terkendali seperti di KRL.
Ia melihat, tumpukan penumpang KRL diakibatkan karena pengurangan jumlah armada kereta kala jam-jam sibuk. Ellen mengusulkan supaya pengurangan dilakukan saat jam lenggang saja.
"Nah harusnya (mulai) jam 4 aja biasa, dibikin seperti biasa aja. Cuman kalau siang dibikin lebih jarang boleh. Tapi di jam sibuk itu jangan," katanya.
Bukan Sentimen Politis
Ellen melihat penolakan Kemenhub soal usulan penghentian sementara KRL bukan didasarkan pada sentimen politis. Menurutnya Kemenhub sudah menjalankan tugas pokok dan fungsinya, yakni melayani masyarakat melalui transportasi.
"Dan transportasi kereta itu tanggung jawab pemerintah. Sehingga mereka bisa ngatur, mau dijarangin, mau dihentikan operasinya gak ada kerugian apa-apa di pemerintah," katanya.
Ellen meminta untuk melihat kasus tersebut dengan asumsi dasar bahwa layanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah.
"Kalau itu (KRL) ditiadakan bayangkan ini orang-orang mau naik apa? Naik sepeda motor lebih gak bener lagi kan gak ada jarak fisik kan," ucapnya.
"Terus ada yang bilang, ya sediakan aja bus. Ya sama aja kalau disediakan bus oleh swasta lebih baik pemerintah yang menyediakan karena itu lebih murah," lanjutnya.
Ellen justru khawatir pada perusahaan di luar delapan sektor yang dikecualikan tetap beroperasi. Hal ini akhirnya membuat masih banyak pekerja yang beraktivitas.
"Karena Kementerian Perindustrian masih mengizinkan industri itu beroperasi kalau ada izin, nah apakah izin itu diberikan pada yang apa kita gak tau. Harusnya sih di delapan sektor," ungkapnya.
Ellen juga menjelaskan, tak semua pekerjaan di delapan sektor tersebut mesti berangkat ke kantor. Menurutnya demi mendukung PSBB bisa saja pekerjaan-pekerjaan yang non-teknis digarap dari rumah.
"Dari delapan sektor itu ada juga yang bisa dikerjakan di rumah. Misalnya ada industri apa di situ ada personalia, ada akunting, ada keuangan, mereka itu suruh kerja di rumah. Gak usah kerja di kantor. Di kantor itu benar-benar teknis yang mengoperasikan," tandasnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di wilayah DKI Jakarta masih tergolong buruk dan tak sehat pada Rabu (23/8).
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaKebijakan WFH hanya berlaku bagi pegawai PNS/ASN. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan sosial antara PNS dan pegawai swasta.
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca SelengkapnyaPolusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.
Baca Selengkapnya