Pengamat: Demokrat jeblok, Soekarwo berpeluang maju Cawapres
Merdeka.com - Setelah perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif yang digelar Rabu kemarin (9/4), jeblok, skenario politik pencapresan partai berlambang segitiga mercy melalui konvensi, dipastikan ikut kandas. Meski begitu, peluang Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo maju ke istana, masih tinggi.
Analisa ini diungkap pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Krisnugroho. Menurutnya, saat Demokrat gagal memperoleh suara mayoritas di Pileg 2014 ini, selain nama Soekarwo yang masih berpeluang menduduki istana atau masih dianggap laik maju sebagai Cawapres saat partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) memutuskan untuk berkoalisi adalah Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan , Pramono Edhie Wibowo , Dahlan Iskan , atau tokoh di luar kader partai, yaitu Mahfud MD .
"Setelah gagal meraih suara mayoritas, Demokrat memang harus menurunkan targetnya dari Capres ke cawapres, sebab suaranya tidak sampai 20 persen," kata Kris, Kamis (9/4).
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Kenapa humas Kaltim penting untuk Pemilu? Humas yang memiliki jaringan komunikasi luas, kata dia, menjadi kekuatan dalam pengelolaan dan penyebarluasan informasi. Sehingga melalui forum ini, humas di tiap lembaga dan instansi mampu berkolaborasi, bersinergi dalam memastikan penyebarluasan informasi kepada publik secara akurat.
-
Bagaimana Pemilu memberikan kekuatan kepada warga negara? Pemilu memberikan warga negara suatu negara kekuatan untuk memengaruhi arah pemerintahan dan membuat keputusan politik yang penting.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Konvensi calon presiden yang digelar Demokrat sendiri, lanjut dia, sudah tidak ada artinya, maka saatnyalah memunculkan nama lain di dalam konvensi atau di luar konvensi. "Dan Pakde Karwo (sapaan Soekarwo) bisa masuk di dalamnya."
Masih ada waktu tiga bulan untuk mengorbitkan nama-nama tersebut. Namun, masih kata dia, memang agak berat seperti Pakde Karwo atau Gita Wirjawan untuk bisa maju. "Sebab harus ada gerakan akar rumput yang besar untuk mengangkat nama-nama figur tersebut. Pakde Karwo yang terpilih sebagai gubernur selama dua periode ini, secara lokal sudah dianggap bagus. Tapi perlu kerja keras karena pemilih di Pileg ini mencair," katanya menganalisa.
Topik pilihan: Quick Count Pemilu 2014 | KPU
Menurutnya, saat ini, pemilih di Jawa Timur tersebar dimana mana. "Artinya, kalau mau diorbitkan maka butuh kerja keras dalam tiga bulan ke depan, khususnya untuk tingkat nasional."
Keunggulan suara dalam Pilkada 2013 lalu, kata dia lagi, belum bisa dijadikan ukuran pada Pilpres nanti. "Massa di Jatim sangat kuat di kultur dan menjadikan tokoh sebagai acuan untuk memilih."
Selain itu, mereka juga harus bisa diyakinkan ke partai koalisi, sebab Demokrat tidak bisa mengusung calon sendiri selain koalisi dengan partai politik lainnya. "Di sinilah pertentangan kuat apakah mau menerima figur yang sudah diusung oleh Partai Demokrat sendiri. Ini sangat tergantung dengan partai lain yang masuk dalam koalisi," tandas dia.
Seperti diketahui, saat kampanye digelar, nama Soekarwo begitu gencar diberitakan terkait calon presiden Partai Demokrat . Isu itu muncul ketika Paguyuban Tali Jagat 99 menebar spanduk Pakde Karwo presiden. Beberapa tokoh dan pengamat politik ada yang memberi dukungan ada juga yang menilai, Soekarwo hanya mampu diusung sebagai Cawapres, sebagai jika Soekarwo nyapres dukungan tingkat nasional belum mengakar kuat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah dinilai memiliki massa sebagai kader Nahdlatul Ulama. Sehingga memiliki gerbong yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas Ganjar di Jawa Timur malah makin kokoh pascadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan justru turun di Jawa Timur setelah Cak Imin bergabung menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep dinilai memiliki potensi menang tinggi jika berkompetisi di Pilkada Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo disebut berpotensi meraup suara mayoritas di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKabupten Kampar dengan jumlah DPT mencapai 600 ribu lebih menjadi salah satu lumbung suara potensial dalam peta politik Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaUjang Komarudin memprediksi semua relawan Pro Jokowi akan dukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya