Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat ini sebut ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi

Pengamat ini sebut ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengamat terorisme Ali Fauzi Manzi menyebut ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi, meskipun para ahli pembuat bom dan perencanaan aksi telah tertangkap. Ancaman ini semakin besar potensinya saat para tokoh ISIS banyak yang kembali ke Tanah Air.

"Di Indonesia ini para pengikut ISIS yang baru pulang dari Syiria tidak punya lahan untuk berjihad. Mereka pasti akan mencari di sini. Kalau intelejen tidak jeli, ini bisa menjadi ancaman, tapi kalau diantisipasi saya rasa bahaya terorisme bisa dihentikan," ujarnya kepada wartawan, di sela menjadi pemateri dalam pelatihan penguatan perspektif korban dalam peliputan isu terorisme yang digelar oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) di Novotel Hotel Solo, Selasa (20/9).

Adek kandung Muklas dan Ali Imron ini mengatakan, kelompok teroris sekarang ini tidak mempunyai kemampuan seperti para pelaku lama macam kakak-kakaknya dulu. Pengalaman bergerilya di berbagai negara konflik seperti Mindanao, Afganistan dan negara lainnya membuat mereka lebih matang merencanakan aksinya dengan amunisi serta sasaran korban yang lebih besar.

Orang lain juga bertanya?

"Kelompok lama ini mempunyai skill individu yang lebih matang. Mereka ini dididik di camp perang seperti Mindanao dan Afganistan. Kalau kita rekonstruksi bom Bali, kekuatannya jauh lebih besar, ada yang 1 ton ada yang 350 kilogram, dan korbannya lebih banyak. Setelah tahun 2009 hingga 2016 skalanya memang lebih banyak namun korbannya lebih sedikit," jelasnya.

Ali menambahkan, para pelaku teror saat ini hanya mendapatkan pendidikan yang dangkal saja. Berbeda jauh dengan pelaku lama yang selama bertahun-tahun belajar membuat bom dan strategi perang dan dididik di luar negeri.

"Sekarang ini para pelaku hanya mendapatkan pendidikan secara instan saja. Seminggu dua minggu mereka sudah beraksi dan hasilnya seperti itu," katanya.

Kendati kekuatannya jauh lebih kecil, Ali mengingatkan, bahwa mereka tetap berbahaya. Termasuk ratusan pengikut ISIS yang saat ini kembali ke Indonesia.

"Selama visi dan misi mereka, cita-cita mereka belum terwujud, mereka terus akan melakukan aksinya. Pemerintah khususnya intelejen harus punya deteksi dini secara pribadi maupun kelompok. Apakan mereka ini masih membahayakan atau tidak. Jika pemerintah tidak serius maka kemungkinan saja akan ada bom Bali 3, bom JW Marriot 3 serta bom-bom besar lainnya. Tetapi jika aparat Kepolisian, TNI dan BIN jeli, saya kira serangan-serangan berikutnya bisa dihentikan," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina

"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
Pascarentetan Terduga Teroris Ditangkap, Densus 88 Pastikan Tak Ada Ancaman Teror Jelang HUT RI
Pascarentetan Terduga Teroris Ditangkap, Densus 88 Pastikan Tak Ada Ancaman Teror Jelang HUT RI

Sekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan

Ma'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kapolri Soroti Tajam Kejahatan di Perbatasan: Penyelundupan Senjata, Narkoba, TPPO
VIDEO: Kapolri Soroti Tajam Kejahatan di Perbatasan: Penyelundupan Senjata, Narkoba, TPPO

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyoroti kerawanan wilayah perbatasan Indonesia dalam rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kapolri Soroti Tajam Kejahatan Penyelundupan Senjata, Narkoba, TPPO di Perbatasan
VIDEO: Kapolri Soroti Tajam Kejahatan Penyelundupan Senjata, Narkoba, TPPO di Perbatasan

Dari total 173 tingkat kejahatan di perbatasan pada 2022, meningkat hingga 330 tindak kejahatan hingga Juni 2023.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Antiteror Tangkap Dua Terduga Teroris di Jakarta Barat
Densus 88 Antiteror Tangkap Dua Terduga Teroris di Jakarta Barat

Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya