Pengamat Kepolisian Prof Bambang Widodo Umar Wafat
Merdeka.com - Kabar duka dari Korps Bhayangkara dan civitas akademika Universitas Indonesia. Prof Dr Bambang Widodo Umar bin Wiryanto, pengamat kepolisian dari kampus biru tersebut wafat, hari ini, Senin (14/1). Prof Bambang sempat dirawat di ICU RS Persahabatan.
"Menurut informasi dari keluarganya, Prof Bambang wafat sekitar pukul 07.15 WIB. Beliau sempat masuk ruang ICU RS Persahabatan," kata Kepala Departemen Kriminologi FISIP UI, Iqrak Sulihin kepada merdeka.com.
Iqrak mengatakan, almarhum akan dimakamkan hari ini namun terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Siapa yang dikuburkan di makam? Dia juga menduga orang yang dimakamkan di dua kuburan itu mungkin adalah orang Romawi yang datang ke daerah ini selama penjajahan Romawi.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Siapa yang dikuburkan di makam itu? Arkeolog menemukan makam seorang wanita di antara belasan kuburan laki-laki.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
-
Siapa yang dimakamkan di makam tersebut? Dilansir AOL, puncak dari penggalian sejauh ini adalah sebuah makam yang ditemukan pada tahun 2018 yang diyakini para ahli sebagai milik seorang pangeran Picene.
"Untuk pemakaman saya belum dapat, tapi kemungkinan hari ini. Jenazah akan disemayamkan di Jalan Haji Jeni nomor 8 RT 004 RW 007 Kebayoran Baru," ujar dia.
Seperti diketahui, Bambang Widodo Umar lahir di Ngawi pada 10 Desember 1947. Bambang Widodo Umar merupakan staf pengajar di Program Pascasarjana Kajian ilmu Kepolisian Universitas Indonesia. Sebelum menjadi staf pengajar, Bambang Widodo Umar menjadi anggota kepolisian sejak tahun 1971 sampai tahun 2001. Pendidikan umum yang ditempuh oleh Bambang Widodo Umar yaitu bersekolah di Sekolah Rakyat di Surabaya dan lulus pada tahun 1960. Selanjutnya Bambang Widodo Umar melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri IV Surabaya dan lulus pada 1963.
Kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri III Surabaya dan lulus pada tahun 1966. Selain itu, Bambang Widodo Umar menempuh program master dan lulus pada tahun 1992 di jurusan sosiologi Universitas Padjajaran. Tidak hanya itu, Bambang Widodo Umar juga mendapatkan gelar doktornya di jurusan sosiologi Unpad Bandung pada tahun 1995.
Semasa masih menjadi anggota kepolisian, Bambang Widodo Umar berhasil menggagalkan pembajakan pesawat MNA di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta pada 4 April 1972. Suami dari Ismawati ini selain menempuh pendidikan umum juga menempuh pendidikan khusus yaitu Akabri Kepolisian lulus pada tahun 1971, PTIK lulus tahun 1978, Sespim Polri lulus tahun 1984, dan juga Perwira Senior Reserse pada tahun 1985.
Ayah dari Danaryanti Widowati, Woro Setyati, dan Delima Rokhayati ini pernah pula menjadi dosen Pascasarjana Program Hukum Universitas Pancasila, dosen pascasarjana Program Hukum Universitas Jayabaya, dosen Pascasarjana Program Hukum Universitas 17 Agustus 1945, dosen Pascasarjana Program Psikologi Universitas Persada Indonesia dan juga dosen PTIK.
Atas pengabdiannya, Bambang Widodo Umar mendapatkan penghargaan Satya Lencana atas kesetiaan mengabdi pada Polri selama 24 Tahun. Selain itu, Bambang Widodo Umar juga mendapatkan Satya Lencana Dwija Sista3. Bintang Bhayangkara Nararya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Rektor UGM periode 1998-2022 Prof Ichlasul Amar meninggal dunia, Kamis (14/11).
Baca SelengkapnyaEkonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis, (5/9) pukul 03.50 WIB pagi.
Baca SelengkapnyaNamun, belum dipastikan secara pasti kapan Prabowo akan mengunjungi rumah Bambang yang berada di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBerita duka pagi ini datang dari kalangan ekonom Indonesia. Sosok ekonom senior dan kritis Faisal Basri meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Iwan Bule ini terlihat datang ke rumah duka. Ia bahkan turut serta mengkafani hingga mensholatkan jenazah.
Baca SelengkapnyaJenazah Gembong, saat ini berada di rumah duka Jalan Peninggalan Timur, Kebayoran Lama Utara.
Baca SelengkapnyaKetua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono tutup usia pada Sabtu (14/10) dini hari pukul 01.32 WIB.
Baca SelengkapnyaRamdan mengaku kakaknya itu telah menempuh perjalanan yang cukup jauh hampir enam jam
Baca SelengkapnyaBambang menghembuskan napas terakhir saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari Instansi Kepolisian Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah Budi Arie melalui akun media sosial instagram pribadinya.
Baca Selengkapnya