Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Penanganan teroris oleh Densus menebar kebencian

Pengamat: Penanganan teroris oleh Densus menebar kebencian Densus 88. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Densus 88 kembali menembak mati seorang terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) bernama Nudin. Anehnya, kronologi penembakan teroris yang disampaikan polisi berbeda dengan temuan dari Komnas HAM di lapangan.

Dalam kronologi yang dibeberkan kepolisian, Nudin yang berboncengan tiba-tiba menabrakan sepeda motornya dan langsung menembak mobil polisi. Namun temuan Komnas HAM yang bersumber dari keterangan saksi mata dan warga di sekitar berkata lain. Versi ini menyebut mobil polisi yang telah mengintai langsung menabrak motor Nudin. Nudin lalu diberondong tembakan hingga tewas, namun temannya berhasil melarikan diri.

Akibat aksi tembak tersebut, ratusan warga Poso semalam mendatangi Mapolres Poso. Mereka meminta polisi mengembalikan jenazah Nudin yang tewas terkapar diberondong peluru polisi. Warga juga protes cara represif yang dilakukan polisi.

Orang lain juga bertanya?

Atas tindakan ini, pengamat teroris Al Chaidar pun menyayangkan tindakan represif yang dilakukan aparat. Menurutnya, tindakan represif yang dilakukan oleh Densus 88 justru menanamkan kebencian di hati keluarga dan masyarakat.

"Saya cenderung percaya versi Komnas HAM yang bersumber dari masyarakat. Penanganan seperti itu justru malah menebar kebencian lagi dan menimbulkan konflik lagi," ujar Al Chaidar saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (11/6).

Menurut Al Chaidar, polisi harusnya bertindak profesional ketika menangani setiap kasus termasuk terorisme. "Yang saya lihat penanganan teroris lebih cenderung bersifat sentimen dan tidak profesional," terangnya.

Tindakan represif terhadap kelompok mujahidin, lanjut Chaidar, justru akan menimbulkan spirit dan perjuangan semakin bertambah. Kelompok-kelompok mujahid, seharusnya ditangani dengan cara lemah lembut dan profesional.

"Mereka ini bukan seperti kelompok narkoba atau pencuri motor. Polisi harus profesional dan merangkul, bukan malah menebar kebencian di mata kelompok mujahid dan warga," terangnya.

Protes keras dan demo yang dilakukan warga Poso semalam, lanjut Chaidar juga membuktikan bahwa cara-cara brutal dan koboi yang dilakukan Densus tidak didukung lagi oleh masyarakat. Polisi pun diminta berbenah diri.

"Bertindak emosional seperti itu tidak ada gunanya dan justru menambah kebencian. Kalau polisi profesional mereka bisa merangkul, tetapi cara represif seperti koboi itu justru tidak didukung oleh masyarakat," terangnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Kapolri Bertanggung Jawab Buntut Polisi Represif ke Demonstran Kawal Putusan MK
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Kapolri Bertanggung Jawab Buntut Polisi Represif ke Demonstran Kawal Putusan MK

Usman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya
Surati Prabowo, Kompolnas Desak Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi
Surati Prabowo, Kompolnas Desak Evaluasi Penggunaan Senpi Polisi

Maksud dari pendekatan humanis adalah terkait dengan menggunakan senjata yang tidak mematikan dalam penanganan kasus, seperti taser.

Baca Selengkapnya
Respons KAI Karyawannya Jadi Tersangka Kasus Terorisme dan Diciduk Densus 88
Respons KAI Karyawannya Jadi Tersangka Kasus Terorisme dan Diciduk Densus 88

Tersangka diduga turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88
Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88

DE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.

Baca Selengkapnya
Rentetan Kasus Kriminal Libatkan Polisi, Anggota Polri Disarankan Rutin ke Psikolog & Cek Kesehatan Mental
Rentetan Kasus Kriminal Libatkan Polisi, Anggota Polri Disarankan Rutin ke Psikolog & Cek Kesehatan Mental

Rentetan kasus kriminal libatkan polisi menunjukkan pembinaan mental Sumber Daya Manusia (SDM) Polri belum berjalan maksimal.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Basmi Begal di Medan, Intel TNI Turun Tangan Siap Ambil Aksi Tegas
VIDEO: Basmi Begal di Medan, Intel TNI Turun Tangan Siap Ambil Aksi Tegas

Kepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Bakal Surati Kapolri soal Penggunaan Gas Air Mata di Demo: Jangan Sampai Sebabkan Orang Luka
Kompolnas Bakal Surati Kapolri soal Penggunaan Gas Air Mata di Demo: Jangan Sampai Sebabkan Orang Luka

Polri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.

Baca Selengkapnya
Ketegasan Polisi Tindak Pelaku Pidana Masih Diperlukan Demi Penuhi Rasa Keadilan Masyarakat
Ketegasan Polisi Tindak Pelaku Pidana Masih Diperlukan Demi Penuhi Rasa Keadilan Masyarakat

Kini, AKP Dadang telah dipecat dengan tidak hormat dan menjalani proses hukum atas tindakan pidananya.

Baca Selengkapnya
Dukung Bobby Nasution, 15.000 Warga Medan Setuju Polisi Tembak Mati Begal Sadis
Dukung Bobby Nasution, 15.000 Warga Medan Setuju Polisi Tembak Mati Begal Sadis

Menyikapi hal tersebut, poling pun digagas di Kota Medan sejak Selasa (11/7/2023).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Densus 88 Tangkap Pegawai BUMN Terduga Teroris, Ada Ribuan Peluru dan Bendera ISIS
VIDEO: Detik-Detik Densus 88 Tangkap Pegawai BUMN Terduga Teroris, Ada Ribuan Peluru dan Bendera ISIS

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya
Marah PDIP Usul Polri di Bawah TNI Lagi, Kecewa Ada Jenderal Tembak Ajudan Sampai Polisi Dor Polisi
Marah PDIP Usul Polri di Bawah TNI Lagi, Kecewa Ada Jenderal Tembak Ajudan Sampai Polisi Dor Polisi

Deddy memberi saran agar Polri di bawah naungan Panglima TNI atau berada di bawah Kemendagri.

Baca Selengkapnya
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!

Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

Baca Selengkapnya