Pengamen Ondel-Ondel di Depok Terekam CCTV Pukul dan Tendang Anak SMP
Merdeka.com - Seorang anak di Kota Depok, Jawa Barat, menjadi diduga korban pemukulan yang dilakukan salah satu pengamen ondel-ondel keliling. Peristiwa itu terekam kamera CCTV warga. Kejadian itu terjadi di RT 06 RW 04, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Selasa (8/2) pukul 17.30 WIB.
Terlihat dalam rekaman seorang pengamen yang membawa ember plastik memakai kaos merah mendatangi anak-anak yang sedang duduk di pos. Kemudian pengamen tersebut memukul salah satu anak di pos.
M Fatahilah, salah satu teman korban mengatakan saat kejadian dia sedang duduk bersama korban dan teman lainnya. Kemudian datang pengamen ondel-ondel. Anak-anak yang sedang duduk pun kaget karena saat itu korban sedang bercanda dengan teman lain, bukan sedang menertawakan pelaku. Lalu korban dipukul padahal sudah minta ampun.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Apa yang dialami ojol saat dikeroyok? Akibat pengeroyok itu, pria lansia tersebut mengalami sejumlah luka di bagian wajah, mata, kening, badan dan dada.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
"Lebih dari lima pukulan sama dua kali nendang di paha sama sekitaran perut. Pas itu lagi ramai, korban dah minta tolong tapi dicuekin," kata Fatahilah, Rabu (9/2)
Setelah peristiwa itu korban jadi takut main di luar rumah. Dia takut bertemu dengan ondel-ondel tersebut lagi.
"Sekarang korban enggak mau main, takut ketemu ondel-ondel lagi," tukasnya.
Ketua RW 04, Muhammad Sabob mengatakan menyesali adanya peristiwa yang baru pertama kali terjadi di lingkungannya itu. Diduga pemukulan itu terjadi karena ketika ondel-ondel meminta uang tapi mereka tidak punya uang.
"Mungkin minta (uang) maksa terus anak-anak enggak ada uang makanya dipukul, ditendang. Makanya kelihatan di CCTV itu anak sudah minta ampun tapi dihajar terus," katanya.
Saat ini pelaku sudah diamankan, namun karena usianya di bawah umur sehingga tidak ditahan. "Saya mohon maaf kepada warga kejadian kemarin, kalau tidak ada CCTV kemungkinan enggak ketangkep. Pelaku bukan orang sini. Dia emang suka lewat sini dari mana-mana muter. Korban ini masih SMP sekitar 13 tahun. Kepalanya katanya sakit," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Beji, Kompol Agus Khaeron mengatakan peristiwa itu sudah dilaporkan. Pelaku sudah diamankan. "Kejadiannya Selasa sore. Kita dapat laporan dari warga. Terus tadi malam sudah kita kirimin ke Polres pelakunya. Sudah ditangkap," katanya.
Pelaku yang diamankan satu orang yaitu yang memukul dan menendang korban. Polisi mengaku tidak tahu penyebab pemukulan tersebut.
"Ditanya juga enggak jelas juga. Dia lagi jalan. Kelihatannya ada ketersinggungan penyebabnya. Tapi belum jelas. Karena si pelakunya langsung dibawa ke Polres tadi malam," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian turut menyita pakaian yang digunakan terduga pelaku pada saat melakukan kejahatan.
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaKorban kekerasan Meita Irianty (MI), pemilik daycare di Harjamukti, Cimanggis, Depok diketahui berjumlah dua orang.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaTerlihat pelaku mengancam dan meminta HP serta uang dari pemilik warung.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang menyebutkan sejumlah opang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seseorang
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaViral rekaman CCTV menunjukkan penganiayaan dilakukan dua pelaku
Baca SelengkapnyaOrang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan tersebut terjadi di depan rumah milik Komisioner KPU Sulsel, Rommy Hermanto.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca Selengkapnya