Penganiayaan Santri di Tangerang, Orangtua Diberitahu Ponpes Usai Korban Tewas di RS
Merdeka.com - Apriyandi (43), ayah almarhum RAP, santri kelas 1 SMP Pondok Pesantren Darul Quran Lantaburo, Cipondoh, Kota Tangerang, yang meninggal dunia usai dianiaya 12 temannya mengaku sangat terpukul dengan kepergian putranya itu.
Dia tak menyangka putra keduanya yang baru dia titipkan 1,5 bulan ke Pesantren tersebut tewas dianiaya sesama santri di pesantren dia percaya akan menempa RAP sebagai seorang yang pandai agama.
"Pergaulan selama di rumah baik, (katanya) ingin jadi santri yang baik, jadi ulama," kata Apriyandi, mengenang alasan RAP masuk ke pesantren.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Apa saja kata-kata yang tepat untuk teman yang kehilangan ayah? Ada banyak sekali ucapan turut berduka cita, pastikan kamu memberikan kata-kata untuk teman yang ayahnya meninggal yang tidak menyinggung tetapi memberi semangat agar bangkit kembali. Meski perlu waktu lama tapi percayalah manusia akan pelan-pelan menerima takdir yang sudah digariskan Tuhan.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
Pria asal Padang, Sumatera Barat itu menjelaskan, RAP sebelum disekolahkan ke Pesantren, memang senang dengan agama. Almarhum kenang Apriyandi, juga berniat ingin menjadi Ustaz, setamat menyelesaikan pendidikan agama di pesantren.
Bahkan sebelum mondok di Pesantren Darul Quran, RAP, kerap mengikuti kegiatan salat fardhu berjemaah di Masjid.
"Sehari-hari di sini dia mainnya di masjid, kadang adzan zuhur sama ashar. Di masyarakat sini dibilang kelakuannya baik, terpuji," kata Apriyadi ditemui saat akan menggelar pengajian almarhum RAP di rumah.
Setelah kepergian RAP, Apriyandi mengaku telah didatangi pihak pesantren dan keluarga para pelaku untuk meminta maaf. Dia juga menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke polisi.
"Pihak keluarga sepenuhnya meyerahkan ke polisi. Pihak pesantren sudah datang dan keluarga pelaku juga sudah meminta maaf," ucap dia.
Kronologi Penganiayaan Diterima Keluarga
Dari keterangan beberapa rekan almarhum, RAP, saat sebelum peristiwa penganiayaan menimpa almarhum sempat mengikuti pengajian subuh dan dilanjutkan dengan sarapan pagi. Setelah itu, RAP diketahui hendak mandi di lantai 4 asrama tempat dia bermukim.
"Saat itu, katanya kakak kelasnya sudah menunggu di atas. Saya enggak habis pikir itu, sampai sekarang belum diketahui siapa (teman) yang mengajak korban naik ke atas. Strateginya begitu, yang dibilang sama pihak pelaku ke polisi sampai dikunci di dalam kamar dikeroyok, ditendang dipukul ramai-ramai sama 12 orang," ucap dia.
Apriyandi, dan keluarganya kemudian baru mengetahui anaknya sudah tidak bernyawa saat diberitahu pihak pesantren. Keluarga diberitahu RAP, berada di rumah sakit.
"Kata pesantren korban meninggalnya di rumah sakit, saya ketemu anaknya sudah di rumah sakit. Saya dikabari pukul 10.00 WIB," terang dia.
Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat
Akibat kepergian putra keduanya itu, Ibu korban yang saat ini tengah mengandung anak ke empat, adik RAP, terlihat sangat syok. Wajah ibu tiga anak itu pun terlihat begitu bersedih, mengenang kepergian putra yang dia kenal begitu ceria dan aktif belajar agama.
Dengan telah diamankan 12 pelaku penganiayaan terhadap RAP, Apriyandi, berharap hukum bisa berlaku adil dan para pelaku dapat dihukum setimpal dengan perbuatan yang menyebabkan RAP meninggal dunia.
"Dihukum setimpal sesuai perbuatannya, masalah hukum diserahkan ke kepolisian saja yang lebih tahu, saya orang awam, tapi keinginan saya setimpal lah. Apalagi kejadiannya di tempat menuntut agama, sehari-hari mengaji, masa enggak ada rasa kasihan sudah ampun-ampun korban begitu, masih (dikeroyok) di mana rasa kasihannya," ucap Apriyandi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santri itu tengah berada di Perpustakaan saat dianiaya seniornya.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaKorban atas nama BM, 14 tahun, siswa kelas 8 yang beralamat di Desa Karangharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTidak ada fakta baru yang terungkap dalam proses rekonstruksi yang digelar secara tertutup.
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaIsak tangis orangtua, kerabat dan teman sekolah menyelimuti rumah duka.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar di Ambon tewas setelah dianiaya. Pelakunya diduga anak Ketua DPRD Ambon.
Baca Selengkapnya