Pengasuh ponpes di Cicalengka dipukul orang tak dikenal usai salat Subuh
Merdeka.com - Kiai Umar Basyri (60), dianiaya orang tak dikenal usai salat Subuh berjemaah di masjid pesantren Al Hidayah, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/1). Korban penganiayaan merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka yang tiba-tiba dianiaya oleh orang tak dikenal saat berada di dalam masjid.
"Tadi pagi habis salat Subuh di masjid di dalam ponpesnya," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Umar Surya Fana, saat dikonfirmasi merdeka.com.
Pelaku diduga tunggal. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pemburuan.
-
Di mana kasus pencabulan pengasuh Ponpes terjadi? Kasus pencabulan kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kali ini seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar diduga mencabuli enam orang santriwati.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Sementara itu, Kepala Polsek Cicalengka Kompol Asep Gunawan mengatakan, pelaku diduga ikut salat berjemaah. Dugaan penganiayaan itu terjadi setelah salat.
"Begitu selesai si pelaku langsung memukul Pak Kiai," kata Asep.
Dia mengatakan, kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi. Kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut untuk secepatnya menangkap orang yang diduga menjadi pelaku penganiayaan kiai tersebut.
"Ini masih dalam proses penyelidikan," katanya.
Asep mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan adanya kasus penganiayaan terhadap kiai tersebut. Dia menegaskan, kasus tersebut murni penganiayaan sehingga akan terus ditindaklanjuti proses penanganan hukumnya.
"Murni ini diduga penganiayaan," katanya.
Ia mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika korban usai menunaikan Salat Subuh berjamaah tiba-tiba diserang oleh pelaku. Menurut Asep, saat kejadian ada dua orang, sedangkan jamaah lainnya sudah meninggalkan masjid tersebut.
Korban yang mengalami luka parah langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. "Sudah dibawa ke rumah sakit," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku memukul dan mengancam menggunakan badik tersebut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi jelang Salat Subuh di Musala Uswatun Hasanah.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaTerlihat dari video yang beredar, korban dipukul di bagian perut hingga terkapar ke lapangan voli.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menjelaskan lebih rinci identitas pelaku. Sebab proses penyelidikan masih berjalan dan terduga pelaku dalam pengejaran.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaNazal mengatakan, para pelapor dalam kasus itu merupakan keluarga dari para korban.
Baca Selengkapnya