Pengawas proyek lampu di Samarinda tewas usai jatuh dari jembatan
Merdeka.com - Purwanto (56), pengawas proyek pemasangan lampu penerang jalan umum di Jembatan Mahkota II, Samarinda, Kalimantan Timur, jatuh dari jembatan setinggi 20 meter. Korban yang kritis, akhirnya meninggal dunia di RSUD IA Moeis.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 14.00 Wita. Saat itu, memang sedang berlangsung proyek pemasangan lampu penerangan jalan jembatan.
Purwanto berdiri sisi luar pagar pembatas jembatan mengawasi aktivitas pekerjanya memasang lampu, dari sisi masuk jembatan di kawasan Kelurahan Palaran. Tidak ada yang tahu persis penyebab jatuhnya Purwanto, namun dia terlihat sudah berada lantai bawah jembatan.
-
Siapa yang jatuh dari jembatan kaca? Korban pertama yang jatuh adalah AI (41), dia mengalami luka-luka. Satu lagi berinisial FA (49) yang dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter. Keduanya berjenis kelamin perempuan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan jembatan? Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps.
-
Kenapa Purwanto meninggal? Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengungkapkan, Purwanto meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga karena serangan jantung.
-
Dimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Seorang pegawai konveksi inisial CSC (38) harus meregang nyawa, setelah jatuh dari dalam lift sebuah rumah konveksi di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/9).
-
Bagaimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Lalu korban (CSC) masuk ke dalam lift sehingga mengakibatkan benturan keras di kepala,' kata Ade Ary.
-
Dimana Purwanto meninggal? Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengungkapkan, Purwanto meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga karena serangan jantung.
"Ya dia pengawas lagi berdiri di luar pagar. Tiba-tiba jatuh di bawah. Tidak ada yang tahu pasti kenapa dia jatuh ke bawah," kata Kasi Operasi Satpol PP Kota Samarinda Teguh Setyawardana dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
Personel Satpol PP dan Dinas Perhubungan Samarinda yang sedang bertugas di sekitar jembatan bergegas memberikan pertolongan.
"Jadi tadi, personel Satpol dengan Dishub, mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Moeis, dibantu warga dan pekerja proyek lampu," terang Teguh.
"Di rumah sakit, dia (Purwanto) sempat kritis. Tapi informasi terakhir dari anggota, korban meninggal di rumah sakit," jelasnya lagi.
Sementara, Saiful (43), salah seorang pengguna jalan yang melintas di lokasi saat kejadian juga ikut menyaksikan proses evakuasi korban dari atas jembatan.
"Lumayan tinggi tadi jatuhnya. Kira-kira sekitar 20-an meter ya. Tadi memang langsung dibawa ke rumah sakit," sebut Saiful.
Kasus dugaan kecelakaan kerja itu, kini dalam penanganan Polsekta Palaran. Sejumlah pekerja, dimintai keterangan terkait peristiwa itu. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pekerja berinisial H (58) tewas saat melakukan pemasangan CCTV di gedung A Kantor Wali kota Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaPekerja berinisial ADAP (21), itu meninggal dunia saat memasang sensor pengendali banjir tersebut.
Baca SelengkapnyaRekan korban berusaha mengevakuasi korban ke RSUD Tangerang guna mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.
Baca SelengkapnyaSandiaga juga akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaAparat Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan(Sumsel) mendalami penyebab kapal atau ponton batu bara yang menabrak Jembatan Lala.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mendatangkan saksi ahli teknis dari Universitas Soedirman Purwokerto dan Dinas Pekerjaan Umum Banyumas.
Baca SelengkapnyaPihak polisi masih menyelidiki spesifikasi kaca yang digunakan.
Baca SelengkapnyaAlfatih sempat mendapatkan pertolongan karena mengalami luka patah tulang pada bagian kaki kiri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca Selengkapnya